Pengertian Penyakit Kawasaki
Penyakit Kawasaki adalah penyakit yang dapat menyebabkan inflamasi pada dinding pembuluh darah di seluruh tubuh. Kondisi ini termasuk penyakit langka yang mayoritas menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Umumnya balita yang berusia antara sembilan bulan hingga satu tahun.
Selain pembuluh darah, penyakit Kawasaki dapat menyerang noda limfa, kulit, dan membran mukosa yang terdapat di dalam mulut, hidung, serta tenggorokan. Karena itu, penyakit ini juga disebut sindrom noda limfa mukokutan.
Penyebab penyakit Kawasaki belum diketahui secara pasti. Para pakar menduga terdapat beberapa faktor yang mungkin melatarbelakangi penyakit ini, misalnya faktor keturunan, kondisi autoimun, serta reaksi terhadap obat-obatan tertentu atau pajanan bahan kimiawi dari lingkungan sekitar.
Gejala-gejala Penyakit Kawasaki
Gejala penyakit Kawasaki akan muncul dalam tiga tahap. Tahap-tahap ini umumnya akan berlangsung selama 1,5 bulan.
Tahap pertama akan terjadi pada minggu 1-2. Pada tahap ini, gejala utama yang muncul adalah demam selama lebih dari lima hari yang disertai:
- Ruam kemerahan yang pertama muncul di area organ intim dan menyebar ke tubuh bagian atas, tangan, kaki, serta wajah. Ruam ini biasanya akan hilang dalam waktu satu minggu.
- Mata merah, tapi tidak keluar cairan.
- Perubahan kondisi mulut, seperti lidah atau tenggorokan merah serta bibir yang kering dan pecah-pecah.
- Jari-jari tangan atau kaki yang bengkak dan memerah. Tangan dan kaki juga akan terasa sakit.
- Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.
Pada minggu 2-4, anak Anda akan mengalami tahap kedua. Demam biasanya sudah turun, tapi anak Anda akan mengalami gejala-gejala lain yang meliputi kulit pada ujung jari tangan dan kaki mengelupas, gangguan pencernaan (seperti diare, muntah, dan sakit perut), serta rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi.
Dalam tahap inilah, risiko komplikasi seperti aneurisma dapat muncul. Aneurisma adalah pembengkakan pada pembuluh koroner akibat melemahnya dinding pembuluh koroner akibat inflamasi.
Berikutnya adalah tahap ketiga yang akan berlangsung pada minggu 4-6 ini. Gejala-gejala penyakit Kawasaki perlahan-lahan akan berkurang, tapi kondisi anak umumnya masih lemas sehingga mudah lelah.
Gejala-gejala penyakit ini cenderung mirip dengan infeksi lain, terutama gejala demam pada tahap pertama. Anda sebaiknya lebih waspada dan segera membawa anak Anda ke dokter jika muncul gejala-gejala lain yang kemungkinan mengindikasikan penyakit Kawasaki pada anak Anda.
Penyakit Kawasaki memang tidak bisa dicegah, tapi diagnosis dan penanganan secepat mungkin dapat menurunkan risiko komplikasi. Dengan penanganan dini, sebagian besar anak yang mengidap penyakit ini dapat sembuh total dalam waktu enam minggu hingga dua bulan.
Proses Diagnosis Penyakit Kawasaki
Tidak ada tes khusus yang dapat digunakan untuk mengonfirmasi penyakit ini. Proses diagnosis yang dilakukan dokter biasanya adalah dengan memeriksa kondisi fisik dan gejala-gejala yang dialami sang anak. Sejumlah indikasi yang umumnya dianggap sebagai patokan adalah gejala-gejala pada tahap pertama, yaitu durasi dan suhu demam yang diderita, mata merah, serta perubahan pada mulut, bibir, serta jari tangan dan kaki.
Pemeriksaan lebih lanjut juga mungkin akan dianjurkan, misalnya tes darah, tes urine, elektrodiagram, serta ekokardiogram. Proses ini dilakukan guna menghapus kemungkinan adanya penyakit lain yang memiliki gejala-gejala yang mirip, seperti campak, skarlatina atau scarlet fever, toxic shock syndrome, Stevens-Johnson syndrome, serta lupus.
Langkah Pengobatan Penyakit Kawasaki
Penanganan sedini dan seefektif mungkin sangat penting untuk mempercepat proses penyembuhan dan menurunkan risiko komplikasi. Waktu penanganan yang paling ideal adalah dalam 10 hari pertama anak Anda mengalami gejala.
Tujuan utama pengobatan pada tahap awal adalah untuk menurunkan demam, mengurangi inflamasi, sekaligus mencegah kerusakan pada jantung. Proses ini akan dilakukan dengan memberikan aspirin dan imunoglobulin.
Aspirin seharusnya tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak di bawah 16 tahun, tapi penyakit Kawasaki merupakan salah satu pengecualian. Obat ini dapat mengatasi inflamasi, menurunkan demam, serta mengurangi inflamasi dan rasa sakit. Dosis dan durasi penggunaan aspirin akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi anak Anda.
Pemberian imunoglobulin melalui infus juga dibutuhkan untuk menurunkan demam sekaligus risiko komplikasi jantung. Intensitas gejala penyakit Kawasaki umumnya akan berkurang setelah pasien menerima infus ini.
Di samping obat-obatan, Anda dapat memberikan penanganan sederhana untuk menurunkan panas. Misalnya dengan memberikan banyak minum atau mengompres anak Anda.
Setelah demam turun, dokter mungkin akan memberikan aspirin dengan dosis rendah jika anak Anda terdeteksi mengalami masalah pada pembuluh darah koroner. Aspirin dosis rendah berfungsi untuk mencegah penggumpalan darah. Obat ini biasanya akan diberikan hingga 1,5-2 bulan setelah anak Anda mengalami gejala.
Risiko Komplikasi Penyakit Kawasaki
Komplikasi utama akibat penyakit Kawasaki adalah masalah jantung. Jika tidak ditangani dengan efektif, diperkirakan sekitar satu di antara lima anak pengidap penyakit ini akhirnya menderita komplikasi jantung dan terdapat satu di antara 100 kasus yang berakibat fatal.
Komplikasi serius ini disebabkan oleh terjadinya inflamasi dan pembengkakan pada pembuluh darah koroner. Dinding pembuluh darah mungkin akan melemah sehingga menyebabkan terbentuknya aneurisma atau dinding pembuluh bisa menyempit dan memicu penggumpalan darah. Kedua komplikasi ini dapat berujung pada kerusakan jantung.
Dokter juga akan menganjurkan pemeriksaan lebih lanjut untuk memantau kondisi jantung anak Anda secara berkala jika terdapat indikasi bahwa anak Anda mengidap masalah jantung. Proses pemantauan ini biasanya diadakan pada enam hingga delapan minggu setelah gejala penyakit Kawasaki muncul.
Jika masalah jantung yang dialami berkelanjutan, anak Anda akan menjalani penanganan oleh dokter spesialis jantung. Kondisi ini umumnya akan ditangani dengan obat-obatan seperti antikoagulan dan antiplatelet atau prosedur operasi yang meliputi angioplasti koroner dan bedah bypass arteri jantung (CABG).
Mencegah ejakulasi dini pria – tips yang akan kami berikan adalah mengenai tentang menjauhi ejakulasi dini yang merupakan masalah sangat lumrah atau di eluh eluhkan pada pria. Ejakulasi dini akan membuat rasa ketidakpuasan terhadap istri atau pasangannya berkurang dan bisa akan malas melayani sang suami.
ReplyDeleteobat pembesar alat vital pria
tahan lama
sex tahan lama
ramuan tahan lama
jamu kuat tahan lama