Showing posts with label JENIS PENYAKIT. Show all posts
Showing posts with label JENIS PENYAKIT. Show all posts

Saturday, September 19, 2015

PUSING

Pengertian Pusing

Semua orang pasti pernah mengalami gejala ini. Pusing juga memiliki penggambaran yang berbeda-beda pada tiap orang.

alodokter-pusing

Gejala-gejala Pusing

Gejala pusing sangat beragam, tapi ada beberapa sensasi utama yang biasa dirasakan penderita, yaitu:
  • Sensasi seperti mau pingsan.
  • Sensasi limbung atau kehilangan keseimbangan.
  • Vertigo, yaitu sekeliling terasa berputar.

Penyebab Pusing

Karena gejalanya yang terkadang kurang jelas, penyebab pusing secara pasti juga sulit untuk diketahui. Tetapi ada beberapa faktor yang dapat menjadi pemicunya.
Sensasi seperti mau pingsan
Pusing bisa berarti Anda merasa seperti mau pingsan. Gejala ini bisa disebabkan oleh tekanan darah yang mendadak turun setelah duduk terlalu lama lalu tiba-tiba berdiri.Selain itu, seseorang juga merasa seperti akan pingsan ketika pasokan darah ke otak tidak cukup misalnya akibat gagal jantung atau gangguan ritme detak jantung.
Sensasi limbung atau kehilangan keseimbangan
Salah satu sensasi yang dapat menggambarkan pusing adalah sensasi limbung atau kehilangan keseimbangan. Sensasi ini dapat disebabkan oleh penyakit otak sepertipenyakit Parkinson atau tumor otak, gangguan sensori pada telapak kaki, dan penglihatan yang kurang jelas.
Vertigo
Gejala ini biasanya disebabkan oleh infeksi telinga bagian dalam, vertigo posisi paroksismal jinak (BPPV), vestibular neuritis, migrain, atau penyakit Meniere.
Selain penyebab-penyebab di atas, ada beberapa faktor lain yang dapat memicu pusing, di antaranya:
  • Stres atau kecemasan.
  • Dehidrasi atau kepanasan, misalnya saat berolahraga.
  • Kurangnya pasokan darah ke otak, misalnya akibat penyempitan pembuluh darah.
  • Kadar gula darah yang terlalu rendah yang biasa terjadi pada penderita diabetes atau akibat puasa.
  • Efek samping dari obat-obatan, misalnya obat penurun tekanan darah.
  • Konsumsi minuman keras yang berlebihan.

Langkah-langkah Untuk Mengatasi Pusing

Pusing yang tidak disertai gejala lain umumnya tidak membutuhkan penanganan medis. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan sendiri untuk mengatasinya, yaitu:
  • Jangan berdiri secara tiba-tiba. Pusing sering muncul akibat Anda berbaring atau duduk lalu berdiri secara tiba-tiba.
  • Batasi konsumsi kafein, minuman keras dan rokok. Unsur-unsur ini dapat memperparah gejala pusing.
  • Banyak minum. Ini dapat menyembuhkan sekaligus mencegah pusing akibat kepanasan dan dehidrasi.
  • Makan secara teratur. Banyak orang yang merasa pusing dan bahkan pingsan karena melewatkan makan pagi.
  • Segera duduk atau berbaring ketika merasa akan pingsan atau kehilangan keseimbangan.
Pusing memang sering sembuh dengan sendirinya, tapi terkadang juga dapat megindikasikan adanya penyakit yang lebih serius. Jika Anda menderita pusing yang parah, muncul tanpa sebab yang jelas, terjadi berulang kali, atau dengan durasi yang lama, periksakanlah diri Anda ke dokter. Jangan lupa untuk mendeskripsikan gejala pusing yang Anda rasakan sedetail mungkin pada dokter.

PTSD

Pengertian PTSD

Gangguan stres pascatrauma atau PTSD (post-traumatic stress disorder) adalah kondisi kejiwaan yang dipicu oleh kejadian tragis yang pernah dialami. Contoh peristiwa traumatis yang mungkin menjadi pemicu kondisi ini meliputi kecelakaan lalu lintas, bencana alam, tindak kejahatan seperti pemerkosaan atau perampokan, atau pengalaman di medan perang.
Kondisi ini termasuk kategori gangguan kecemasan yang membuat pengidapnya tidak bisa melupakan kejadian traumatis yang dialami. Tidak semua orang yang mengalami trauma otomatis akan mengidap PTSD. Gangguan mental ini diperkirakan berkembang pada 30-35 persen di antara orang-orang yang pernah mengalami kejadian traumatis.
alodokter-PTSD

Gejala-gejala PTSD

Gejala PTSD cenderung mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama dalam hubungan dengan orang lain serta lingkungan kerja. Gejala yang muncul pada tiap pengidap bisa berbeda-beda. Ada yang mengalaminya segera setelah kejadian dan ada juga yang muncul setelah beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian.
Secara umum, gejala PTSD bisa dikelompokkan ke dalam empat jenis. Berikut ini adalah penjelasan serta contohnya.
  • Ingatan yang mengganggu, contohnya selalu mengingat detail mengerikan dari kejadian tragis atau sering mimpi buruk tentang kejadian tersebut.
  • Kecenderungan untuk menghindari membicarakan atau memikirkan kejadian traumatis, menutup diri, serta menjauhi lokasi, orang, atau aktivitas yang mengingatkan pasien pada kejadian tersebut.
  • Pola pikir yang berubah negatif. Pengidap PTSD cenderung memiliki perasaan negatif terhadap diri sendiri atau orang lain, merasa terasing, serta merasa putus asa dalam menghadapi masa depan.
  • Perubahan emosi, misalnya uring-uringan, rasa bersalah atau malu yang ekstrem, selalu waspada, insomnia, serta mudah terkejut dan takut.
Sebagian besar gejala PTSD yang terjadi pada anak-anak serta orang dewasa adalah sejenis. Meski demikian, terdapat beberapa indikasi khusus pada anak-anak yang juga harus diwaspadai. Indikasi-indikasi tersebut meliputi sering melakukan reka ulang kejadian tragis melalui permainan, mengompol, serta sangat gelisah saat harus terpisah dari orang tua.
Merasa terguncang atau terpukul setelah kejadian tragis merupakan hal yang wajar, tetapi jika perasaan tersebut tidak kunjung berkurang atau bertambah parah setelah berlalu selama tiga minggu hingga satu bulan, segera periksakan diri atau anak ke dokter.

Penyebab dan Faktor Pemicu PTSD

Hingga saat ini, penyebab PTSD belum diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor yang diduga bisa melatarbelakangi kondisi ini. Faktor-faktor pemicu tersebut meliputi:
  • Pernah mengalami trauma lain, misalnya saat masih kecil.
  • Mengidap gangguan mental lain.
  • Mengalami trauma jangka panjang.
  • Memiliki anggota keluarga yang mengidap PTSD atau gangguan mental lain.
  • Memiliki profesi yang berpotensi menyebabkan seseorang untuk mengalami kejadian traumatis, misalnya tentara.
  • Memiliki hormon pemicu stres yang abnormal, contohnya kadar adrenalin yang melebihi batas normal.
  • Keabnormalan pada anatomi otak.

Diagnosis dan Langkah Pengobatan PTSD

Untuk mendiagnosis PTSD, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang dialami. Pasien juga akan diminta untuk menjalani pemeriksaan psikologis.
Tiap penderita umumnya akan menjalani langkah penanganan yang berbeda-beda berdasarkan kepada gejala, tingkat keparahan, serta waktu kemunculannya. Pengobatan yang tepat akan mengajarkan cara-cara mengatasi gejala serta meningkatkan kepercayaan diri.
Pasien dengan gejala PTSD yang ringan atau tidak lebih dari satu bulan, pada umumnya akan dianjurkan oleh dokter untuk menunggu sambil memantau perkembangan kondisi kejiwaan Anda untuk beberapa waktu. Jika gejala-gejala yang dialami berkurang dan membaik, maka kemungkinan besar tidak memerlukan penanganan khusus.
Tetapi lain halnya bagi pasien dengan gejala yang bertambah parah. Pasien-pasien tersebut membutuhkan langkah penanganan lebih lanjut, yaitu kombinasi terapi psikologis dan penggunaan obat-obatan.
Terapi psikologi yang diberikan meliputi terapi perilaku kognitif (CBT) atau desensitisasi gerakan mata dan pemrosesan ulang (eye movement desensitisation and reprocessing/EMDR). Terapi-terapi tersebut bisa digunakan untuk pasien anak-anak maupun dewasa.
Sementara obat-obatan yang umumnya dianjurkan adalah antidepresan, seperti mirtazapine atau paroxetine. Langkah ini hanya bisa dijalani oleh pasien dewasa atau setidaknya remaja yang berusia 18 tahun.

PTERYGIUM

Pengertian Pterygium

Pterygium adalah kondisi mata yang ditandai dengan tumbuhnya selaput yang menutupi bagian putih pada bola mata. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata sekaligus.
Penyakit yang termasuk lesi nonkanker ini jarang menyebabkan komplikasi berbahaya. Tetapi jika terus tumbuh dan tidak ditangani, pterygium bisa menyebar sampai ke kornea mata sehingga mengganggu penglihatan penderitanya.
alodokter-pterygium

Gejala-gejala Pterygium

Pada umumnya, pterygium hanyalah berupa tumbuhnya selaput pada bagian putih mata. Meski demikian, kondisi ini tetap mungkin disertai oleh gejala-gejala lain yang meliputi:
  • Mata merah. Iritasi, gatal, atau perih pada mata.
  • Mata terasa mengganjal.
  • Pandangan samar/kabur.
Periksakan mata Anda ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. Pemeriksaan dan penanganan secara dini akan menjauhkan Anda dari kemungkinan adanya komplikasi.

Penyebab dan Diagnosis Pterygium

Penyebab di balik pterygium belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini lebih banyak terjadi pada mereka yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan. Pajanan sinar matahari, debu, asap, serta angin diduga berpotensi meningkatkan risiko pterygium. Mata yang kering juga diduga bisa menjadi faktor pemicu.
Pterygium bisa dideteksi oleh dokter melalui gejala utamanya, yaitu pertumbuhan seperti selaput pada bola mata. Anda juga akan menjalani pemeriksaan mata dengan lebih saksama untuk memastikan kondisi mata Anda. Jika dibutuhkan, dokter akan menganjurkan tes-tes untuk mengukur kemampuan penglihatan serta memeriksa perubahan lengkungan pada kornea Anda.

Pengobatan dan Pencegahan Pterygium

Setelah pemeriksaan selesai, dokter akan mengetahui tingkat keparahan pterygium yang ada. Kondisi ini umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus jika tergolong ringan dan tidak mengganggu penglihatan atau kenyamanan mata Anda. Meski demikian, Anda tetap disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala guna memantau perkembangannya.
Berbeda jika pterygium terbukti menghalangi kemampuan melihat atau mengganggu kenyamanan Anda. Dalam hal ini, dokter akan menyarankan beberapa langkah penanganan yang meliputi obat-obatan dari dokter dan operasi.
Penggunaan obat-obatan, misalnya obat tetes mata yang mengandung steroid dan lubrikasi, dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya inflamasi atau meringankan gejala Namun, terkadang obat saja tidak cukup sehingga operasi pengangkatan pertumbuhan pterygium umumnya dianjurkan. Karena berpotensi menyebabkan komplikasi, prosedur operasi hanya dianjurkan jika:
  • Penanganan lain terbukti tidak efektif.
  • Kemampuan penglihatan pasien terancam mengalami penurunan.
Begitu operasi selesai, ada beberapa jenis obat yang biasanya diberikan oleh dokter untuk menurunkan risiko komplikasi sekaligus mencegah pterygium yang kembali tumbuh. Pemantauan kondisi mata pasien juga akan dilakukan selama sekitar satu tahun.
Selain penanganan medis, Anda dapat menghindari pajanan dari lingkungan di sekitar, seperti sinar matahari, asap, atau debu yang dapat memicu pterygium. Misalnya, dengan mengenakan kacamata hitam atau topi saat bepergian. Langkah ini juga berguna untuk mencegah pterygium terjadi atau kembali.

PLASENTA PREVIA

Pengertian Plasenta Previa

Plasenta atau ari-ari akan terbentuk dalam rahim saat seorang wanita menjadi hamil. Organ ini berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi untuk bayi, sekaligus mengangkat zat-zat buangan dari darah bayi.
alodokter-plasenta-previa
Selama masa kehamilan, rahim seorang wanita akan berkembang dan plasenta yang normal akan melebar ke arah atas, menjauhi leher rahim atau serviks. Jika tetap berada di bagian bawah rahim atau di dekat serviks, plasenta dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir sang bayi. Kondisi inilah yang disebut plasenta previa.

Gejala-gejala Plasenta Previa

Plasenta previa merupakan kondisi yang jarang dialami oleh ibu hamil. Tetapi risiko ini tetap harus diwaspadai karena dapat membahayakan jiwa ibu dan bayi di kandungan. Ibu hamil dengan plasenta previa terbukti memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pendarahan sebelum kelahiran.
Gejala utama dari kondisi ini adalah pendarahan tanpa disertai rasa sakit, yang biasanya terjadi pada tiga bulan terakhir masa kehamilan. Tetapi tidak semua ibu hamil dengan kondisi ini akan mengalami pendarahan.
Pendarahan umumnya terjadi secara tiba-tiba dan volume darah bisa banyak atau sedikit. Pendarahan dapat berhenti dengan sendirinya, tapi akan kembali muncul dalam beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Selain itu, sebagian ibu hamil juga ada yang mengalami kontraksi dan nyeri di punggung atau perut bagian bawah.
Jika mengalami pendarahan dalam trimester kedua atau ketiga, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter. Ibu hamil yang mengalami pendarahan hebat dianjurkan untuk segera ke rumah sakit.

Faktor Risiko Plasenta Previa

Penyebab pasti plasenta previa belum diketahui, tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalaminya. Beberapa faktor risikonya antara lain:
  • Pernah mengalami plasenta previa pada kehamilan sebelumnya.
  • Pernah menjalani operasi caesar.
  • Pernah menjalani operasi pada rahim, misalnya kuret atau pengangkatan miom.
  • Berusia 35 tahun atau lebih.
  • Pernah melahirkan sebelumnya.
  • Pernah menjalani operasi pada rahim.
  • Menggunakan kokain.

Proses Diagnosis Plasenta Previa

Posisi plasenta biasanya akan diketahui melalui pemeriksaan USG pada usia kehamilan 18-21 minggu. Jika pernah mengalami pendarahan selama kehamilan, Anda akan dianjurkan untuk menjalani USG transvaginal. Proses ini akan memberikan pencitraan yang lebih mendetail.
Jika Anda positif terdiagnosis mengalami plasenta previa, dokter akan menghindari pemeriksaan fisik rutin melalui vagina selama kehamilan. Ini dilakukan guna mengurangi risiko pendarahan. Anda juga biasanya akan kembali menjalani proses USG sebelum melahirkan untuk memeriksa lokasi plasenta serta detak jantung bayi.
Plasenta previa dapat dibagi dalam 4 kategori. Pengelompokan ini ditentukan berdasarkan posisi plasenta dan meliputi:
  • Kategori 1 – plasenta hanya tertanam di rahim bagian bawah tanpa menutupi lubang serviks.
  • Kategori 2 – plasenta mencapai lubang serviks bagian dalam, tapi tidak menutupinya.
  • Kategori 3 – plasenta menutupi sebagian lubang serviks.
  • Kategori 4 – plasenta menutupi seluruh lubang serviks termasuk saat lubang serviks terbuka dan melebar.
Ibu hamil yang mengalami plasenta previa kategori 1 dan 2 biasanya masih diizinkan untuk melahirkan secara normal. Sedangkan plasenta previa kategori 3 dan 4 akan membutuhkan prosedur caesar.

Penanganan dan Komplikasi Plasenta Previa

Penanganan untuk plasenta previa biasanya meliputi istirahat sebanyak-banyaknya, transfusi darah jika perli, serta operasi caesar. Langkah penanganan yang dipilih tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
  • Apakah terjadi pendarahan atau tidak.
  • Tingkat keparahan pendarahan.
  • Kondisi kesehatan sang ibu dan bayi.
  • Usia kandungan.
  • Posisi plasenta dan bayi.
Ibu hamil yang tidak atau hanya mengalami sedikit pendarahan biasanya tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit, tapi harus tetap waspada. Dokter umumnya akan menganjurkan istirahat di rumah. Terkadang bahkan ada ibu hamil yang dianjurkan untuk terus berbaring dan hanya boleh duduk atau berdiri jika benar-benar diperlukan. Berhubungan seks juga sebaiknya dihindari karena dapat memicu pendarahan pada penderita plasenta previa. Begitu juga dengan olahraga. Jika terjadi pendarahan, ibu hamil dihimbau untuk segera ke rumah sakit sebelum pendarahan bertambah parah.
Sementara itu, ibu hamil yang pernah mengalami pendarahan selama masa kehamilan disarankan untuk menjalani sisa masa kehamilan di rumah sakit dari minggu ke-34. Langkah ini dianjurkan agar pertolongan darurat, seperti transfusi darah, bisa segera diberikan jika pendarahan kembali terjadi. Prosedur caesar juga akan dilakukan begitu kehamilan mencapai batas usia yang cukup, yaitu minggu ke-36. Sebelum menjalaninya, sang ibu biasanya akan diberi kortikosteroid guna mempercepat perkembangan paru-paru bayi dalam kandungannya.
Bagi ibu hamil dengan pendarahan yang tidak kunjung berhenti, dokter akan menganjurkan prosedur caesar meski usia kandungan belum cukup.
Jika tidak ditangani, plasenta previa dapat menyebabkan komplikasi serius dan berakibat fatal bagi ibu dan bayi, misalnya pendarahan hebat pada saat melahirkan dan bahkan setelahnya.

PSORIASIS

Pengertian Psoriasis

Psoriasis merupakan penyakit jangka panjang atau kronis yang menyerang kulit. Jumlah pengidapnya di Indonesia belum diketahui dengan pasti. Tetapi telah didirikan Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia sejak tahun 2006 untuk membantu para pengidap psoriasis.
alodokter-psoriasis
Tingkat keparahan gejala psoriasis berbeda-beda di antara para penderitanya. Selain itu, intensitas gejalanya dapat berubah dari waktu ke waktu. Ada yang mengalami gejala yang ringan atau tidak sama sekali dalam kurun waktu tertentu. Tetapi kemudian gejala bertambah parah hingga mengganggu kenyamanan pengidap.
Gejala psoriasis yang utama adalah ruam memerah, kulit terkelupas, menebal, dan terasa kering serta bersisik. Gejala ini terkadang terasa gatal atau perih dan dapat muncul di semua bagian tubuh, tapi umumnya di lutut, punggung bagian bawah, siku atau kulit kepala.

Pengaruh Sistem Kekebalan Tubuh

Penyebab psoriasis secara pasti belum diketahui. Tetapi penyakit ini diduga terkait dengan gangguan autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang sel-sel kulit yang sehat.
Psoriasis muncul ketika produksi sel-sel kulit tubuh terjadi secara berlebihan. Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi dan mengganti sel-sel kulit yang mati dalam beberapa minggu sekali. Tetapi pengidap psoriasis akan mengalaminya dalam hitungan hari sehingga terjadi penumpukan sel-sel kulit yang akhirnya membentuk penebalan kulit.
Faktor keturunan juga dianggap dapat berperan dalam munculnya psoriasis. Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang diduga dapat memicu penyakit ini. Di antaranya, infeksi tenggorokan, cedera pada kulit, serta akibat penggunaan obat-obatan tertentu.
Langkah Pengobatan Psoriasis
Penanganan psoriasis tergantung kepada jenis serta tingkat keparahan gejala yang diderita pasien. Psoriasis bisa ditangani dengan obat oles, fototerapi, konsumsi obat-obatan serta suntikan. Pengobatan ini tidak bisa menyembuhkan psoriasis, tapi bertujuan meringankan gejala dan memperbaiki tekstur kulit yang terserang penyakit ini

Gejala Psoriasis

Intensitas gejala psoriasis pada tiap pengidap berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala yang ringan atau tidak sama sekali dalam kurun waktu tertentu. Tetapi gejala kemudian bisa bertambah parah hingga akhirnya mengganggu kenyamanan pengidap selama beberapa minggu atau beberapa bulan sebelum akhirnya berkurang atau berhenti.
Gejala-gejala umum psoriasis meliputi bagian kulit memerah yang terasa tebal kering dan bersisik, kulit pecah-pecah yang terkadang bisa berdarah, kuku yang menebal dengan tekstur tidak rata serta sendi-sendi yang bengkak dan kaku. Meski begitu, tidak semua pengidap mengalami gejala yang sama karena penyakit ini memiliki banyak jenis.
Psoriasis plak
Ini adalah jenis psoriasis yang paling umum terjadi. Jenis ini dapat menyebabkan ruam atau bahkan luka kering, merah, dan bersisik pada kulit yang disebut plak. Plak ini juga bisa terasa sangat gatal atau perih. Plak bisa muncul di bagian tubuh manapun, terutama pada kulit lutut, siku, dan kulit kepala. Dalam kasus yang parah, kulit di sekitar sendi akan pecah-pecah dan bisa berdarah.
Psoriasis kuku
Gejala psoriasis jenis ini meliputi:
    • Perubahan warna kuku.
    • Cekungan-cekungan kecil yang muncul pada kuku.
    • Pertumbuhan kuku yang abnormal
    • Kuku terlepas
    Hampir 50 persen dari semua pengidap psoriasis mengalami gejala-gejala ini pada kuku mereka.
    Psoriasis kulit kepala
    Jenis psoriasis ini menyebabkan munculnya sisik tebal dan terasa gatal pada sebagian atau bahkan seluruh kulit kepala. Ruamnya juga terkadang dapat melebar hingga melewati garis rambut. Bagian kulit yang mengelupas akan berguguran dan kelihatan putih seperti ketombe.
    Psoriasis inversi
    Jenis ini menyebabkan ruam merah yang terasa halus pada daerah-daerah yang terdapat lipatan kulit seperti ketiak. Ruam ini dapat bertambah parah akibat gesekan dan keringat. Selain ketiak, psoriasis inversi juga menyerang kulit pada selangkangan, belahan bokong dan di bawah payudara.
    Psoriasis gutata
    Gejala psoriasis gutata adalah bintik-bintik ruam menyerupai tetesan air. Ruam ini berlapis sisik dan biasanya muncul pada tubuh bagian atas, lengan, kaki dan kulit kepala. Jenis psoriasis ini lebih sering menyerang anak-anak dan remaja. Psoriasis gutata terkadang muncul setelah infeksi atau radang tenggorokan.
    Psoriasis pustular
    Psoriasis ini menyebabkan ruam merah yang perih sebelum akhirnya melepuh dan berisi nanah. Ruam tersebut dapat terjadi pada seluruh tubuh atau muncul di bagian-bagian tubuh tertentu, misalnya berkelompok di tangan, kaki, atau ujung jari. Psoriasis pustular yang menyebar di seluruh tubuh juga dapat menyebabkan demam, menggigil, gatal luar biasa, dan bahkan penurunan berat badan.
    Psoriasis eritrodermik
    Psoriasis eritrodermik dapat menyebabkan ruam mengelupas yang sangat gatal atau disertai sensasi terbakar di seluruh tubuh. Jenis psoriasis ini dapat berdampak pada kadar cairan dan protein pada tubuh sehingga bisa berujung pada dehidrasi, malanutrisi, dan bahkan gagal jantung.
    Artritis psoriasis
    Di samping kulit iritasi dan bersisik serta perubahan warna kuku, intensitas gejala artritis psoriasis bervariasi dan dapat menyerang sendi mana pun. Sendi yang terinfeksi akan menjadi kaku dan kerusakannya dapat berkembang menjadi cacat permanen.
    Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri Anda ke dokter. Penanganan secara dini biasanya dapat mencegah gejala bertambah parah. Para pengidap juga dianjurkan untuk menghubungi dokter jika psoriasis yang dialami memburuk, misalnya menyebabkan demam atau masalah pada persendian.

    Penyebab Psoriasis

    Penyebab pasti psoriasis belum diketahui. Tetapi penyakit ini diduga memiliki dasar penyebab autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel kulit yang sehat. Saat terserang sel yang semestinya melawan infeksi, sel-sel kulit menggandakan diri dengan cepat sehingga menyebabkan ketebalan kulit pada penderita psoriasis. Belum diketahui kenapa sistem kekebalan tubuh bisa keliru dalam kinerjanya, tapi diduga ada pengaruh dari lingkungan dan gen.
    Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi dan mengganti sel-sel kulit yang mati dalam beberapa minggu sekali. Tetapi pengidap psoriasis akan mengalaminya dalam hitungan hari sehingga terjadi penumpukan sel-sel kulit mati yang akhirnya membentuk penebalan kulit yang memerah, mengelupas dan bersisik.
    Faktor keturunan juga diduga dapat mempertinggi risiko penyakit ini. Sekitar 30 persen pengidap psoriasis memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama.
    Pengidap psoriasis dapat mencegah kambuhnya atau perkembangan gejala-gejala mereka dengan cara mencari tahu dan menghindari faktor pemicunya. Beberapa faktor pemicu kambuhnya psoriasis adalah:
    • Infeksi tenggorokan. Psoriasis gutata yang biasa menyerang anak-anak dan remaja terkadang muncul setelah pengidap mengalami infeksi tenggorokan.
    • Cedera pada kulit, misalnya tergores, gigitan serangga atau terbakar matahari.
    • Konsumsi minuman keras yang berlebihan.
    • Obat-obatan tertentu, misalnya litium, obat-obatan tekanan darah tinggi serta obat antimalaria.

    Diagnosis Psoriasis

    Pada tahap awal pemeriksaan, dokter biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan keluarga serta mengadakan pemeriksaan fisik kulit. Tekstur kulit yang terinfeksi pada pengidap psoriasis memiliki bentuk yang khas sehingga dokter dapat mengenalinya dengan mudah.
    Tetapi jika membutuhkan kepastian diagnosis, dokter akan mengambil sampel kulit yang kemudian akan diperiksa di laboratorium. Tujuan biopsi kulit ini adalah untuk memastikan jenis psoriasis yang diidap pasien sekaligus menghapus kemungkinan adanya penyakit lain, misalnya dermatitis seboroik.
    Jika psoriasis diduga telah memengaruhi sendi, maka dokter akan melakukan tes darah dan X-ray pada sendi tersebut.

    Pengobatan Psoriasis

    Langkah penyembuhan psoriasis memang belum tersedia, tapi penanganannya bertujuan untuk mengurangi gejala serta memperbaiki tekstur kulit yang terserang penyakit ini. Metode pengobatan psoriasis memiliki banyak jenis dan tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.

    Obat Oles

    Obat-obatan yang biasanya berupa salep atau krim ini bekerja dengan mengurangi inflamasi dan mengurangi kecepatan produksi sel-sel kulit. Jenis obat ini digunakan untuk mengatasi psoriasis tingkat ringan sampai menengah. Penggunaan obat oles juga dapat dikombinasikan dengan sampo untuk menangani psoriasis di kulit kepala.
    Kortikosteroid
    Obat ini bekerja dengan cara mengurangi inflamasi kulit. Penggunaannya yang berlebihan dapat mengakibatkan penipisan kulit. Karena itu, obat ini hanya digunakan dengan resep dokter. Khusus untuk bagian yang sensitif seperti wajah atau lipatan kulit, dokter akan memberikan kortikosteroid oles dengan dosis lebih rendah.
    Calcineurin inhibitors
    Obat ini diduga dapat menghambat kinerja sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi inflamasi kulit. Jenis calcineurin inhibitors (penghambat calcineurin)yang biasa digunakan adalah tacrolimus and pimecrolimus.
    Analog vitamin D
    Jenis analog vitamin D yang digunakan meliputi calcipotriol dan calcitriol. Krim ini dapat digunakan bersamaan atau menggantikan kortikosteroid oles. Obat ini berfungsi menghambat regenerasi kulit dan mengurangi inflamasi.
    Coal tar
    Obat ini telah digunakan sejak dulu untuk menangani psoriasis karena dapat mengurangi sisik tebal serta gatal-gatal pada ruam psoriasis.
    Dithranol
    Dithranol umumnya digunakan dalam jangka pendek untuk menangani ruam psoriasis pada kaki, tangan serta tubuh bagian atas.

    Terapi Cahaya (Fototerapi)

    Terapi ini dipilih sebagai alternatif untuk beberapa jenis psoriasis yang tidak bisa ditangani dengan obat-obatan oles. Proses fototerapi umumnya ditangani oleh dokter spesialis kulit dan menggunakan sinar ultraviolet A dan B.
    Durasi tiap sesi terapi ultraviolet B (UVB) memakan waktu beberapa menit dan dijalani pasien beberapa kali seminggu. Fungsinya adalah untuk mengurangi kecepatan produksi sel-sel kulit. Coal tar dan dithranol juga dapat dikombinasikan dengan terapi ultaviolet B untuk meningkatkan keefektifannya.
    Jenis foto terapi lainnya adalah terapi sinar ultraviolet A (UVA) yang dikenal dengan terapi kombinasi psoralen dan ultraviolet A (PUVA). Sinar ultraviolet A dapat menembus kulit lebih dalam dari ultraviolet B.
    Pada tiap sesi, psoralen akan dioleskan pada kulit atau dikonsumsi dalam bentuk tablet sehingga kulit pasien akan lebih sensitif terhadap cahaya. Pasien juga biasanya akan diminta untuk mengenakan kacamata khusus selama 24 jam setelah mengonsumsi psoralen untuk mencegah katarak. Tetapi terapi ini tidak dianjurkan untuk jangka panjang karena memiliki risiko kanker kulit.

    Obat Minum

    Penggunaan obat-obatan ini dianjurkan jika metode lain tidak efektif untuk menangani psoriasis dengan tingkat keparahan yang tinggi.
    Methotrexate
    Fungsi obat ini adalah untuk menurunkan produksi sel-sel kulit dan mengurangi inflamasi.
    Penggunaan methotrexate untuk jangka panjang tidak dianjurkan karena dapat merusak hati. Obat ini juga berbahaya untuk janin dan dapat memengaruhi perkembangan sel sperma. Jika menggunakan obat ini, pengidap psoriasis wanita yang berencana memiliki anak dianjurkan untuk menghentikan konsumsi selama setidaknya tiga bulan terlebih dulu.
    Ciclosporin
    Selama mengonsumsi obat ini, tekanan darah serta kondisi ginjal pasien umumnya perlu dipantau. Obat ini bekerja dengan cara menekan kinerja sistem kekebalan tubuh.
    Acitretin
    Acitretin membantu menurunkan produksi sel-sel kulit. Obat ini berbahaya untuk perkembangan janin, tapi tidak memiliki efek samping terhadap sel sperma. Wanita yang menggunakannya dianjurkan untuk menunggu dua tahun setelah menghentikan pemakaian sebelum hamil.

    Obat Melalui Suntikan dan Infus

    Jenis penanganan ini digunakan untuk mengobati psoriasis dengan tingkat keparahan tinggi. Cara kerjanya adalah dengan menurunkan tingkat reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan sehingga regenerasi dan inflamasi kulit dapat berkurang. Jenis obat yang disuntik dan infus meliputi etanerceptadalimumabinfliximab serta ustekinumab.


    POLIP RAHIM

    Pengertian Polip Rahim

    Polip rahim adalah penebalan atau benjolan yang terbentuk pada dinding dalam rahim akibat pertumbuhan jaringan yang abnormal. Kondisi ini bisa dialami oleh semua wanita, tapi umumnya terjadi wanita yang sedang atau sudah mengalami proses menopause.
    alodokter-polip-rahim
    Sebagian besar polip rahim termasuk tumor jinak, tapi ada juga yang berubah menjadi ganas atau termasuk tumor ganas sejak awal muncul. Diperkirakan ada sekitar 1 dari 20 polip rahim yang termasuk tumor ganas atau berpotensi menyebabkan kanker.
    Ukuran polip rahim bisa beragam, dari sekecil biji wijen hingga sebesar bola pingpong, dan jumlah polip yang tumbuh bisa lebih dari satu. Polip rahim juga terkadang bisa menjulur melalui leher rahim hingga ke vagina.

    Gejala-gejala Polip Rahim

    Gejala polip rahim pada tiap penderita berbeda-beda. Beberapa gejala umum yang mungkin dialami penderita meliputi:
    • Menstruasi yang tidak teratur atau di luar perkiraan,misalnya jarak siklus menstruasi yang terlalu dekat.
    • Menstruasi dengan volume perdarahan yang berlebihan dan berlangsung lama.
    • Perdarahan di luar siklus menstruasi.
    • Perdarahan setelah menopause.
    • Sulit atau tidak bisa hamil.
    Pastikan Anda memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala tersebut. Terutama pendarahan yang terjadi setelah menopause atau pendarahan di luar siklus menstruasi. Diperkirakan sekitar 4 dari 10 wanita yang mengalami pendarahan abnormal akan mengidap polip rahim.
    Tidak semua penderita polip rahim mengalami gejala yang sama. Terkadang ada penderita yang bahkan sama sekali tidak merasakan gejala apa pun. Karena itu, pemeriksaan secara berkala juga sangat penting.

    Penyebab dan Faktor Risiko Polip Rahim

    Penyebab polip rahim belum diketahui secara pasti. Para pakar menduga bahwa kondisi ini cenderung dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen dalam tubuh seorang wanita. Berikut beberapa faktor atau kondisi yang dipercaya bisa memengaruhi kadar hormon dan meningkatkan risiko polip rahim pada seorang wanita.
    • Usia. Polip rahim umumnya terjadi pada wanita yang sedang atau sudah mengalami proses menopause.
    • Obesitas. Kondisi ini tidak hanya menjadi faktor pemicu untuk polip rahim, tapi juga berbagai penyakit lainnya.
    • Penggunaan tamoksifen, obat yang digunakan untuk menangani kanker payudara.
    • Mengidap hipertensi.

    Diagnosis, Pengobatan, dan Komplikasi Polip Rahim

    Dalam proses diagnosis, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang Anda alami. Jika menduga Anda mengidap polip rahim, dokter biasanya akan menganjurkan pemeriksaan yang lebih detail untuk memastikan diagnosis sekaligus menangani polip rahim. Jenis penanganan yang biasanya disarankan adalah:
    • USG transvaginal untuk memeriksa gambaran lapisan dinding rahim terutama bagian dalam rahim. Polip akan terlihat sebagai penebalan dinding dalam rahim.
    • Histeroskopi. Selain untuk memeriksa kondisi di dalam rahim dan polip dengan bantuan kamera kecil, histeroskopi juga memungkinkan dokter untuk mengangkat polip yang ditemukan. Kamera ini dihubungkan dengan selang yang halus dan lampu kecil langsung ke monitor.
    • Kuret. Prosedur ini digunakan untuk mengambil sampel jaringan atau biopsi atau mengangkat polip.
    Polip yang diangkat kemudian akan diteliti di laboratorium. Proses ini dilakukan untuk memastikan apakah jenis polip tersebut termasuk tumor ganas atau tidak. Meski jarang, polip rahim juga memiliki kemungkinan untuk tumbuh kembali.
    Namun lain halnya jika Anda belum mengalami menopause dan mengidap polip berukuran kecil yang tidak menyebabkan gejala. Pada kondisi ini, polip memiliki kemungkinan untuk hilang dengan sendirinya. Dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk meminum obat hormon sambil terus mengadakan pemantauan secara rutin.
    Jika tidak ditangani, polip rahim diduga berpotensi mengakibatkan seorang wanita sulit atau bahkan tidak bisa hamil. Risiko keguguran pada wanita yang sedang menjalani prosedur bayi tabung juga akan meningkat jika mengalami polip rahim.

    POLIP

    Pengertian Polip

    Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit dan tidak bersifat kanker. Polip memiliki bentuk seperti anggur yang tergantung pada batangnya. Sinus adalah lubang-lubang kecil berisi udara yang ada di sekitar tulang wajah.
    Polip hidung memiliki bentuk dan warna yang beragam. Polip dengan ukuran besar bisa menyumbat saluran hidung. Ini bisa menyebabkan munculnya gejala polip seperti hidung tersumbat, hidung berair, kesulitan bernapas, gangguan pada indera penciuman dan indera perasa. Sedangkan polip berukuran kecil mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Polip tidak meningkatkan risiko penderitanya untuk menderita kanker hidung.
    polip - Alodokter

    Penyebab Polip Hidung

    Hingga kini, penyebab dasar tumbuhnya polip belum diketahui. Pertumbuhan polip diduga adalah hasil dari inflamasi akibat alergi, infeksi, asma atau kelainan sistem kekebalan tertentu. Polip hidung bisa memengaruhi siapa saja, tapi lebih cenderung terjadi pada orang dewasa. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko menderita polip hidung adalah intoleransi terhadap aspirin, sindrom Churg Strauss, alergi rhinitis,sinusitis, dan fibrosis kistik.
    Faktor genetika juga diperkirakan berperan dalam pertumbuhan polip. Seorang anak akan lebih berisiko mengalami polip hidung jika orang tuanya memiliki polip.

    Cara Mendiagnosis Polip Hidung

    Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada lubang hidung Anda, apakah terdapat polip hidung atau tidak. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh dokter THT. Untuk memastikan diagnosis polip hidung serta letaknya, bisa dilakukan prosedur endoskopi. Selain itu, prosedur CT-scan bisa dijalankan jika memang diperlukan.

    Pengobatan pada Polip Hidung

    Kortikosteroid bisa digunakan sebagai obat untuk mengecilkan ukuran polip hidung. Obat ini bisa diberikan dalam bentuk tablet, infus, atau semprot. Selain memakai obat-obatan untuk polip hidung, kondisi ini juga bisa dihilangkan dengan cara operasi. Hal ini dilakukan jika polip tidak bereaksi terhadap obat-obatan yang diberikan. Polip hidung memiliki kecenderungan untuk muncul kembali, meski telah melalui pengobatan maupun operasi.

    Gejala Polip

    Pada kasus dengan polip yang kecil, biasanya tidak menimbulkan gejala, tapi jika polip berukuran besar bisa mengakibatkan beberapa gejala:
    • Sakit pada bagian wajah
    • Sakit kepala
    • Bersin
    • Indera penciuman dan indera perasa berkurang atau bahkan mati rasa
    • Hidung berair atau tersumbat
    • Lendir yang jatuh dari belakang hidung ke tenggorokan
    • Mendengkur
    • Rasa gatal di sekitar mata
    • Sakit pada gigi rahang atas
    Beberapa gejala utama dari polip hidung mirip dengan gejala flu dan pilek. Tapi gejala flu dan pilek akan menghilang setelah beberapa hari. Gejala polip hidung tidak akan menghilang jika tidak ditangani. Segera temui dokter THT jika Anda merasa mengalami gejala polip hidung.
    Komplikasi yang bisa terjadi akibat polip hidung adalah:

    Sinusitis

    Sinusitis adalah inflamasi atau infeksi pada jaringan sinus. Sinus adalah lubang kecil berisi udara yang ada di sekitar tulang wajah. Jika poliptumbuh di dalam atau sekitar sinus, cairan dan lendir akan terkumpul di dalam lubangini karena tertutup oleh polip.
    Infeksi sinus terjadi karena cairan pada sinus tidak bisa mengalir keluar akibat terhadang polip. Berikut ini adalah beberapa gejala dari sinusitis:
    • Rasa sakit pada wajah, terutama di sekitar sinus yang terinfeksi
    • Demam
    • Hidung tersumbat dan berair
    • Kehilangan indera penciuman
    • Bau mulut
    Gejala sinusitis bisa terjadi beberapa kali pada orang yang menderita polip hidung. Jika dibiarkan dan berkepanjangan, infeksi bisa menyebar ke mata. Kondisi ini bisa mengakibatkan pembengkakan pada mata dan memengaruhi pandangan mata Anda.

    Gangguan Apnea Tidur

    Apnea tidur adalah gangguan karena kesulitan bernapas yang terjadi ketika sedang tertidur. Orang yang menderita apnea tidur akan berhenti bernapas berulang kali ketika sedang tertidur. Salah satu penyebab apnea tidur adalah keberadaan polip hidung berukuran besar yang menutupi saluran udara seseorang ketika sedang tidur.
    Banyak orang tidak menyadari mereka memiliki apnea tidur karena kondisi ini tidak membangunkan mereka sepenuhnya. Tapi keesokan harinya penderita apnea tidur akan merasa lelah dan mengantuk karena kualitas tidur mereka tetap terganggu.

    Penyebab Polip

    Hingga kini, masih belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan munculnya polip hidung. Polip adalah hasil dari inflamasi pada jaringan saluran hidung atau sinus. Peradangan ini menyebabkan terkumpulnya sel-sel berisi cairan pada dinding saluran pernapasan hingga akhirnya terbentuklah polip. Tapi mengenai kenapa inflamasi ini terjadi masih belum jelas.
    Ada beberapa hal yang diperkirakan bisa menyebabkan terjadinya inflamasi atau peradangan pada dinding saluran hidung. Peradangan yang terjadi bisa disebabkan oleh alergi,  infeksi bakteri, virus, atau pun jamur.
    Adanya kelainan dalam sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan hidung juga bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan. Faktor keturunan juga berpengaruh kepada munculnya polip hidung. Jika salah seorang orang tua menderita polip hidung, maka Anda berisiko lebih tinggi untuk terkena polip. Selain itu, gangguan pada saraf di sekitar hidung juga dapat mengganggu cairan untuk mengalir sehingga menyebabkan inflamasi.
    Polip hidung bisa terjadi pada siapa saja, tapi lebih umum menimpa usia remaja hingga dewasa. Polip paling sering terjadi pada sinus di sekitar mata, hidung dan tulang pipi.
    Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami polip hidung:
    • Sinusitis alergi jamur. Alergi terhadap jamur yang ada di udara.
    • Intoleransi terhadap aspirin. Kondisi ini diduga terkait dengan pertumbuhan polip hidung. Orang yang alergi terhadap aspirin memiliki kecenderungan untuk alergi terhadap obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) lainnya juga.
    • Asma. Penyakit yang menyebabkan terjadinya inflamasi dan penyempitan pada saluran udara.
    • Alergi rhinitis. Alergi terhadap materi seperti debu dan bulu binatang yang menyebabkan gejala menyerupai pilek.
    • Fibrosis kistik. Kelainan genetika ketika tubuh menghasilkan cairan yang kental dan berlebihan pada sistem pencernaan dan pernapasan, termasuk ingus kental dari hidung dan juga selaput sinus.
    • Sindrom Churg Strauss. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Hampir semua penderita sindrom Churg Strauss akan mengalami asma  dan/atau alergi rhinitis.

    Diagnosis Polip

    Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap hidung Anda, dan juga menanyakan beberapa hal tentang gejala yang Anda alami. Polip hidung mungkin bisa terlihat dengan memakai senter sederhana. Berikut ini adalah beberapa cara diagnosis untuk memastikan polip hidung yang ada:
    • Endoskopi hidung. Sebuah pipa kecil dengan kaca pembesar atau kamera dan cahaya di ujungnya akan digunakan oleh dokter THT untuk memeriksa lebih detail bagian dalam dari hidung dan sinus.
    • Pencitraan. CT-scan atau MRI bisa dilakukan untuk mendapatkan gambaran pencitraan yang bagus untuk mengetahui ukuran dan lokasi polip hidung.
    • Tes alergi. Tes ini mungkin perlu dilakukan untuk mengetahui apakah alergi yang Anda alami berkaitan dengan inflamasi atau peradangan kronis yang terjadi. Dokter akan memeriksa tanda-tanda terjadinya alergi dari kulit Anda.
    • Tes fibrosis kistik. Anak kecil yang menderita polip hidung dapat melakukan tes fibrosis kistik. Ini adalah penyakit genetika yang memengaruhi kelenjar yang memproduksi cairan tubuh seperti lendir, keringat, dan cairan pencernaan.

    Pengobatan Polip

    Pengobatan polip hidung bisa dilakukan dengan penggunaan obat-obatan. Jika ukuran polip hidung terlalu besar atau polip yang ada tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan, maka operasi akan dilakukan.

    Pengobatan Menggunakan Antihistamin

    Antihistamin mungkin kurang berhasil dalam mengatasi polip hidung yang terjadi. Tapi dokter biasa menganjurkan obat ini untuk membantu mengendalikan alergi yang terjadi. Selain itu, resep antibiotik juga bisa diberikan untuk mengatasi infeksi utama yang menyebabkan polip hidung. Pemberian obat ini dilakukan sebelum memulai konsumsi kortikosteroid.

    Kortikosteroid untuk Mengurangi Radang

    Untuk mengurangi peradangan dan juga mengecilkan polip yang ada, dokter akan memberikan obat kortikosteroid. Obat ini juga bisa menghilangkan sepenuhnya polip yang ada. Terdapat empat jenis kortikosteroid yang bisa diberikan pada pasien polip, antara lain obat tetes, semprot, oral,dan suntik.
    Untuk penanganan pertama pada polip, biasanya akan diberikan kortikosteroid bentuk tetes atau pun semprot. Jika pengobatan tetes maupun semprot belum berhasil, dokter akan menyarankan pemberian kortikosteroid oral.
    Kortikosteroid oral bisa dikonsumsi secara terpisah atau dikombinasikan dengan obat semprot atau tetes. Obat ini tidak disarankan untuk konsumsi jangka panjang karena kemungkinan dapat menimbulkan efek samping seperti osteoporosis, hipertensi, dan diabetes. Pada kondisi polip hidung yang sudah parah, kortikosteroid suntik akan dianjurkan.
    Beberapa kondisi bisa menyebabkan kembali terbentuknya polip, misalnya asma, alergi rhinitis, atau infeksi sinus. Jika polip hidung muncul kembali, mungkin Anda perlu mengonsumsi kortikosteroid semprot dengan dosis harian untuk mencegahnya.

    Operasi Pengangkatan Polip Hidung

    Kadang-kadang polip bisa bertumbuh menjadi sangat besar dan mengganggu. Atau polip hidung bisa menyebabkan terjadinya gangguan tidur apnea. Pada kondisi ini, obat kortikosteroid biasanya tidak cukup membantu. Prosedur operasi endoskopik mungkin perlu dilakukan untuk mengangkat polip yang muncul. Selain itu, prosedur ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki masalah pada sinus yang sering menyebabkan inflamasi.
    Dokter akan memakai peralatan yang kecil untuk mengangkat polip atau penyumbat lain yang menghalangi aliran cairan dari sinus-sinus pada wajah.
    Pada kondisi pascaoperasi, penderita sebaiknya menghindari keramaian dan beristirahat. Hal ini bertujuan untuk menghindari infeksi. Jika diperlukan, untuk mencegah kemunculan kembali polip hidung, kortikosteroid semprot bisa digunakan.