Thursday, September 24, 2015

RAMBUT RONTOK

Pengertian Rambut Rontok

Semua orang pasti pernah mengalami rambut rontok. Merupakan suatu hal yang normal untuk kehilangan 100 helai rambut per harinya. Tetapi jika berlebihan, terkadang ada alasan medis yang menjadi penyebab kerontokan.
alodokter-rambut-rontok

Kerontokan Rambut Akibat Perubahan Hormon

Pola kerontokan rambut pria dikenal dengan istilah medis ‘alopesia androgenetik’. Kerontokan ini terjadi karena akar rambut yang terlalu peka terhadap salah satu jenis hormon testosteron yaitu dihidrotestosteron (DHT). Tingginya DHT membuat helai rambut menjadi lebih tipis dan lebih cepat rontok dari akarnya. Kerontokan pada pria biasanya berpola seperti berikut:
  • Garis rambut yang bergeser naik.
  • Penipisan rambut di bagian ubun-ubun dan samping kepala.
Sedangkan pola kerontokan rambut wanita biasanya hanya menipis pada bagian atas kepala. Kerontokan pada wanita umumnya terkait dengan perubahan hormon seperti pada masa menopause, masa kehamilan dan penggunaan kontrasepsi hormonal.

Kerontokan Rambut Karena Alasan Lain

Selain perubahan hormon, kerontokan rambut juga bisa terjadi akibat kondisi-kondisi tertentu. Di antaranya:
  • Pengaruh gizi. Asupan gizi yang buruk juga berpengaruh karena dapat menyebabkan helai rambut yang tumbuh menjadilebih tipis dan rapuh.
  • Rambut yang terlalu sering menjalani proses kimia di salon juga lebih rentan mengalami kerontokan. Sering mewarnai rambut dan meluruskannya secara permanen membuat batang rambut menjadi lebih rentan patah.
  • Alopesia areata. Jenis kerontokan ini menyebabkan pitak dan umumnya terjadi pada remaja dan kalangan dewasa muda. Tetapi sebagian besar rambut penderitanya akan kembali tumbuh setelah satu tahun.Beberapa hal yang diduga sebagai penyebabnya adalah faktor genetika dan gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
  • Efek samping obat-obatan. Kerontokan rambut juga bisa disebabkan oleh obat-obatan yang biasa digunakan untuk menangani artritis, depresi, gangguan jantung, serta tekanan darah tinggi.
  • Tekanan psikologis, misalnya stres. Pada jenis ini, penderita akan mengalami penipisan rambut di kepala tapi tidak selalu mengalami kebotakan. Kerontokan ini cenderung berkurang tanpa penanganan medis khusus.
  • Pengaruh penyakit kulit atau penyakit autoimun. Kebotakan jenis ini bersifat permanen karena rusaknya folikel rambut yang menjadi tempat tumbuhnya akar rambut.Beberapa jenis penyakit yang dapat menyebabkannya adalah lichen planusdan Lupus eritematosus diskoid (discoid lupus erythematosus/DLE).
  • Pengaruh Kemoterapi. Kerontokan rambut ini akan berdampak menyeluruh, termasuk kulit kepala, wajah, dan tubuh. Tetapi sebagian besar tidak bersifat permanen dan rambut biasanya dapat tumbuh kembali setelah beberapa bulan berhenti menjalani kemoterapi.

Penanganan Untuk Kerontokan Rambut

Rambut rontok umumnya merupakan bagian dari reaksi alami tubuh karena penuaan sehingga tidak membahayakan kesehatan Anda. Oleh karena itu, gangguan ini jarang membutuhkan penanganan medis. Tetapi jika kerontokan mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, langkah penanganan berikut dapat dilakukan.
Kebotakan pria dapat ditangani dengan dua jenis obat, yaitu finasteride dan minoxidil. Sedangkan kebotakan wanita ditangani dengan minoxidil.
Tujuan penanganan ini biasanya untuk alasan estetika. Keefektifan penanganan ini hanya berlangsung selama penderita menggunakan obat. Selain obat-obatan, operasi transplantasi rambut juga bisa dilakukan.

Gejala Rambut Rontok

Gejala untuk tiap jenis kerontokan rambut berbeda-beda. Ada yang hanya menyerang rambut di kepala dan ada yang menyerang rambut di bagian tubuh lain.
Pria yang berusia di atas 35 tahun umumnya mengalami rambut rontok. Kebotakan ini memiliki pola spesifik, yaitu garis rambut yang bergeser naik dan cenderung membentuk huruf m dan penipisan rambut di bagian ubun-ubun dan samping kepala.
Pada wanita, kerontokan rambut umumnya terjadi karena faktor usia dan perubahan hormon. Dampaknya terlihat jelas setelah mereka mengalami menopause. Tetapi pola penipisan rambut wanita biasanya hanya terjadi di bagian atas kepala. Rambut yang tumbuh juga lebih tipis dan lebih pendek.
Jika Anda menjalani kemoterapi, kerontokan rambut biasanya akan memiliki dampak menyeluruh, termasuk kulit kepala, wajah, dan tubuh. Tetapi sebagian besar tidak bersifat permanen dan rambut biasanya dapat tumbuh kembali setelah beberapa bulan berhenti menjalani kemoterapi.
Gejala kebotakan juga ada yang membentuk pitak. Selain terjadi pada kulit kepala, kerontokan ini juga terkadang muncul di bagian wajah, misalnya alis. Pada kebotakan yang berupa pitak, kulit tempat tumbuhnya rambut biasa terasa gatal atau bahkan perih sebelum rambut rontok.
Anda juga bisa mengalami penipisan rambut secara drastis karena tiba-tiba mengalami kerontokan yang parah. Hal ini biasanya disebabkan oleh tekanan psikologis atau fisik yang berat dan terjadi secara tiba-tiba, misalnya karena stres atau setelah menjalani operasi besar.
Jika mengalami kerontokan rambut yang muncul secara mendadak dengan jumlah yang lebih banyak dari biasanya, Anda sebaiknya segera menghubungi dokter karena mungkin saja ada penyakit yang menjadi penyebabnya.

Penyebab Rambut Rontok

Selain bagian dari proses penuaan, penyebab rambut rontok dapat berupa alasan medis, keturunan, juga emosional. Seseorang yang sering menjalani proses kimia pada rambut seperti mewarnai dan meluruskan rambut secara permanen juga lebih rentan untuk mengalami kerontokan rambut.

Pengaruh Asupan Gizi

Asupan gizi yang buruk juga berpengaruh karena dapat menyebabkan helai rambut yang tumbuh menjadi lebih tipis dan rapuh. Bagi Anda yang sedang atau akan menjalani diet juga harap berhati-hati karena diet yang ekstrem juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. Contohnya, kekurangan zat zinc dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Pengaruh Hormon

Kebotakan pria umunya akibat efek hormon. Folikel rambut yang terlalu sensitif terhadap hormon dihidrotestosteron (DHT) diduga menjadi penyebab kerontokan rambut yang berlebihan pada pria. Meningkatnya hormon DHT membuat rambut makin tipis dan tumbuh lebih pendek dari biasanya. Proses kebotakan akan terjadi secara bertahap karena tidak semua folikel terpengaruh pada saat yang sama.
Wanita yang telah memasuki masa menopause biasanya akan mengalami kerontokan karena perubahan hormon.

Pengaruh Kemoterapi

Kerontokan rambut ini akan berdampak menyeluruh, termasuk kulit kepala, wajah, dan tubuh. Tetapi kondisi ini tidak bersifat permanen dan rambut biasanya dapat tumbuh kembali setelah beberapa bulan berhenti menjalani kemoterapi

Efek Samping Obat-obatan

Kerontokan rambut juga bisa disebabkan oleh obat-obatan. Misalnya, obat-obatan yang biasa digunakan untuk menangani artritis, depresi, gangguan jantung, serta tekanan darah tinggi.

Tekanan Psikologis Serta Fisik

Pada jenis ini, penderita akan mengalami penipisan rambut kepala tapi tidak selalu mengalami kebotakan. Kerontokan ini cenderung berkurang tanpa penanganan medis khusus. Penyebabnya dapat berupa stres, depresi, atau tekanan fisik yang berat (misalnya, setelah menjalani operasi besar atau baru sembuh dari infeksi yang parah).

Alopesia Areata

Alopesia areata adalah kerontokan rambut berupa pitak yang sering disebabkan oleh penyakit autoimun. Kondisi ini umumnya terjadi pada remaja dan kalangan dewasa muda.Untungnya, kerusakan ini tidak bersifat permanen sehingga rambut bisa tumbuh kembali. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan alopesia areata adalah diabetes, anemia pernisius, penyakit tiroid, dan vitiligo.
Alopesia areata juga dapat terjadi pada penyandang sindrom Down. Sindrom Down adalah kelainan genetika yang menyebabkan gangguan belajar serta perkembangan kemampuan fisik.
Ada sebagian penderita alopesia areata yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi yang sama atau dengan penyakit autoimun. Karena itu, para pakar menduga ada gen tertentu yang menyebabkan gangguan ini.

Pengaruh Penyakit Lain

Kebotakan yang bersifat permanen karena rusaknya folikel rambut atau tempat tumbuhnya akar rambut sering kali disebabkan oleh kondisi medis yang menyerang kulit.Beberapa jenis penyakit yang dapat menyebabkan kebotakan permanen adalahlichen planus, lupus eritematosus diskoid, skleroderma, dan folliculitis decalvans.

Pengobatan Rambut Rontok

Rambut rontok umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus, tapi dapat memengaruhi kepercayaan diri. Karena itu, banyak penderitanya yang berusaha mencari bantuan medis demi memperbaiki penampilan.

Manfaat Wig Dari Rambut Asli dan Sintetis

Penggunaan wig merupakan langkah penanganan yang paling praktis. Pilihannya juga beragam, ada wig yang terbuat dari rambut asli dan ada yang dari bahan sintetis.
Walau harganya tergolong lebih mahal, wig dari rambut asli lebih banyak digunakan karena bentuk dan teksturnya yang alami. Jenis wig ini dapat bertahan selama sekitar empat tahun, tapi membutuhkan perawatan khusus dari penata rambut profesional.
Sedangkan wig sintetis lebih terjangkau dan mudah dirawat. Bahan wig termurah biasanya terbuat dari akrilik. Tetapi jenis wig ini hanya dapat bertahan selama 6-10 bulan sehingga harus lebih sering diganti. Wig ini juga dapat menyebabkan panas dan gatal-gatal di kepala.

Penangangan Dengan Obat-obatan

Losion Minoxidil
Untuk merasakan manfaat obat ini, Anda dianjurkan untuk menggunakannya selama beberapa bulan. Sampai saat ini, tidak ada efek samping signifikan yang dikeluhkan penggunanya. Tetapi jika pemakaian dihentikan, kebotakan akan kembali dan rambut yang baru tumbuh pun akan rontok dalam 2-3 bulan.
Minoxidil digunakan untuk menangani kebotakan pada pria dan wanita, tapi cenderung lebih efektif untuk wanita. Namun penanganan ini biasanya sangat mahal dan belum tentu efektif bagi tiap orang.
Tablet Finasteride
Obat ini terbukti efektif untuk menangani kebotakan pada pria karena secara spesifik menghambat produksi salah satu jenis hormon testosteron. Walau sangat jarang terjadi, finasteride memiliki efek samping penurunan gairah seks dan disfungsi ereksi.
Obat ini dikonsumsi setiap hari dan manfaatnya akan terlihat setelah digunakan selama 4-6 bulan. Tetapi jika pemakaian dihentikan, rambut akan kembali rontok.
Terapi Dengan Steroid
Terapi steroid adalah penanganan khusus untuk kerontokan jenis alopesia areata. Karena alopesia areata disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang akar rambut, penanganannya secara umum bertujuan untuk menekan kinerja kekebalan tubuh penderitanya. Jenis kerontokan ini tidak permanen dan sebagian besar rambut penderita akan tumbuh kembali setelah satu tahun.
Kortikosteroid mengandung hormon steroid dan bekerja dengan menekan kinerja sistem kekebalan tubuh. Karena itu, obat ini termasuk efektif untuk menangani alopesia areata yang disebabkan oleh kondisi autoimun. Selain menekan kekebalan tubuh, kortikosteroid juga mampu merangsang akar rambut untuk tumbuh kembali.
Terapi kortikosteroid dapat digunakan dengan dua cara, yaitu melalui suntikan atau dioles pada kulit. Larutan kortikosteroid terbukti paling efektif untuk mengatasi pitak di kepala maupun bagian tubuh lain, misalnya alis mata. Kefektifan terapi ini hanya bertahan selama terapi dijalankan.
Kortikosteroid yang dioles juga disebut kortikosteroid topikal. Obat ini dapat berupa krim atau salep. Durasi pemakaian yang dianjurkan oleh dokter biasanya adalah 3-4 bulan. Tetapi obat ini tidak dianjurkan untuk pemakaian pada wajah karena potensi efek sampingnya meliputi penipisan kulit serta jerawat.

Transplantasi Rambut

Proses transplantasi rambut dilakukan secara bertahap dengan jeda sembilan bulan sampai satu tahun di antara beberapa operasinya. Dalam operasi ini, sebagian kecil kulit kepala yang penuh rambut akan diambil lalu dicangkok ke bagian yang botak. Rambut yang sudah dicangkok biasanya akan tumbuh dalam waktu setengah tahun setelah semua proses selesai.
Operasi ini tergolong mahal dan memakan waktu yang cukup lama. Efek sampingnya juga sama seperti operasi pada umumnya, yaitu risiko infeksi dan pendarahan.

No comments:

Post a Comment