Saturday, September 19, 2015

PSORIASIS

Pengertian Psoriasis

Psoriasis merupakan penyakit jangka panjang atau kronis yang menyerang kulit. Jumlah pengidapnya di Indonesia belum diketahui dengan pasti. Tetapi telah didirikan Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia sejak tahun 2006 untuk membantu para pengidap psoriasis.
alodokter-psoriasis
Tingkat keparahan gejala psoriasis berbeda-beda di antara para penderitanya. Selain itu, intensitas gejalanya dapat berubah dari waktu ke waktu. Ada yang mengalami gejala yang ringan atau tidak sama sekali dalam kurun waktu tertentu. Tetapi kemudian gejala bertambah parah hingga mengganggu kenyamanan pengidap.
Gejala psoriasis yang utama adalah ruam memerah, kulit terkelupas, menebal, dan terasa kering serta bersisik. Gejala ini terkadang terasa gatal atau perih dan dapat muncul di semua bagian tubuh, tapi umumnya di lutut, punggung bagian bawah, siku atau kulit kepala.

Pengaruh Sistem Kekebalan Tubuh

Penyebab psoriasis secara pasti belum diketahui. Tetapi penyakit ini diduga terkait dengan gangguan autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang secara keliru menyerang sel-sel kulit yang sehat.
Psoriasis muncul ketika produksi sel-sel kulit tubuh terjadi secara berlebihan. Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi dan mengganti sel-sel kulit yang mati dalam beberapa minggu sekali. Tetapi pengidap psoriasis akan mengalaminya dalam hitungan hari sehingga terjadi penumpukan sel-sel kulit yang akhirnya membentuk penebalan kulit.
Faktor keturunan juga dianggap dapat berperan dalam munculnya psoriasis. Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang diduga dapat memicu penyakit ini. Di antaranya, infeksi tenggorokan, cedera pada kulit, serta akibat penggunaan obat-obatan tertentu.
Langkah Pengobatan Psoriasis
Penanganan psoriasis tergantung kepada jenis serta tingkat keparahan gejala yang diderita pasien. Psoriasis bisa ditangani dengan obat oles, fototerapi, konsumsi obat-obatan serta suntikan. Pengobatan ini tidak bisa menyembuhkan psoriasis, tapi bertujuan meringankan gejala dan memperbaiki tekstur kulit yang terserang penyakit ini

Gejala Psoriasis

Intensitas gejala psoriasis pada tiap pengidap berbeda-beda. Ada yang mengalami gejala yang ringan atau tidak sama sekali dalam kurun waktu tertentu. Tetapi gejala kemudian bisa bertambah parah hingga akhirnya mengganggu kenyamanan pengidap selama beberapa minggu atau beberapa bulan sebelum akhirnya berkurang atau berhenti.
Gejala-gejala umum psoriasis meliputi bagian kulit memerah yang terasa tebal kering dan bersisik, kulit pecah-pecah yang terkadang bisa berdarah, kuku yang menebal dengan tekstur tidak rata serta sendi-sendi yang bengkak dan kaku. Meski begitu, tidak semua pengidap mengalami gejala yang sama karena penyakit ini memiliki banyak jenis.
Psoriasis plak
Ini adalah jenis psoriasis yang paling umum terjadi. Jenis ini dapat menyebabkan ruam atau bahkan luka kering, merah, dan bersisik pada kulit yang disebut plak. Plak ini juga bisa terasa sangat gatal atau perih. Plak bisa muncul di bagian tubuh manapun, terutama pada kulit lutut, siku, dan kulit kepala. Dalam kasus yang parah, kulit di sekitar sendi akan pecah-pecah dan bisa berdarah.
Psoriasis kuku
Gejala psoriasis jenis ini meliputi:
    • Perubahan warna kuku.
    • Cekungan-cekungan kecil yang muncul pada kuku.
    • Pertumbuhan kuku yang abnormal
    • Kuku terlepas
    Hampir 50 persen dari semua pengidap psoriasis mengalami gejala-gejala ini pada kuku mereka.
    Psoriasis kulit kepala
    Jenis psoriasis ini menyebabkan munculnya sisik tebal dan terasa gatal pada sebagian atau bahkan seluruh kulit kepala. Ruamnya juga terkadang dapat melebar hingga melewati garis rambut. Bagian kulit yang mengelupas akan berguguran dan kelihatan putih seperti ketombe.
    Psoriasis inversi
    Jenis ini menyebabkan ruam merah yang terasa halus pada daerah-daerah yang terdapat lipatan kulit seperti ketiak. Ruam ini dapat bertambah parah akibat gesekan dan keringat. Selain ketiak, psoriasis inversi juga menyerang kulit pada selangkangan, belahan bokong dan di bawah payudara.
    Psoriasis gutata
    Gejala psoriasis gutata adalah bintik-bintik ruam menyerupai tetesan air. Ruam ini berlapis sisik dan biasanya muncul pada tubuh bagian atas, lengan, kaki dan kulit kepala. Jenis psoriasis ini lebih sering menyerang anak-anak dan remaja. Psoriasis gutata terkadang muncul setelah infeksi atau radang tenggorokan.
    Psoriasis pustular
    Psoriasis ini menyebabkan ruam merah yang perih sebelum akhirnya melepuh dan berisi nanah. Ruam tersebut dapat terjadi pada seluruh tubuh atau muncul di bagian-bagian tubuh tertentu, misalnya berkelompok di tangan, kaki, atau ujung jari. Psoriasis pustular yang menyebar di seluruh tubuh juga dapat menyebabkan demam, menggigil, gatal luar biasa, dan bahkan penurunan berat badan.
    Psoriasis eritrodermik
    Psoriasis eritrodermik dapat menyebabkan ruam mengelupas yang sangat gatal atau disertai sensasi terbakar di seluruh tubuh. Jenis psoriasis ini dapat berdampak pada kadar cairan dan protein pada tubuh sehingga bisa berujung pada dehidrasi, malanutrisi, dan bahkan gagal jantung.
    Artritis psoriasis
    Di samping kulit iritasi dan bersisik serta perubahan warna kuku, intensitas gejala artritis psoriasis bervariasi dan dapat menyerang sendi mana pun. Sendi yang terinfeksi akan menjadi kaku dan kerusakannya dapat berkembang menjadi cacat permanen.
    Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri Anda ke dokter. Penanganan secara dini biasanya dapat mencegah gejala bertambah parah. Para pengidap juga dianjurkan untuk menghubungi dokter jika psoriasis yang dialami memburuk, misalnya menyebabkan demam atau masalah pada persendian.

    Penyebab Psoriasis

    Penyebab pasti psoriasis belum diketahui. Tetapi penyakit ini diduga memiliki dasar penyebab autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel kulit yang sehat. Saat terserang sel yang semestinya melawan infeksi, sel-sel kulit menggandakan diri dengan cepat sehingga menyebabkan ketebalan kulit pada penderita psoriasis. Belum diketahui kenapa sistem kekebalan tubuh bisa keliru dalam kinerjanya, tapi diduga ada pengaruh dari lingkungan dan gen.
    Pada kondisi normal, tubuh akan memproduksi dan mengganti sel-sel kulit yang mati dalam beberapa minggu sekali. Tetapi pengidap psoriasis akan mengalaminya dalam hitungan hari sehingga terjadi penumpukan sel-sel kulit mati yang akhirnya membentuk penebalan kulit yang memerah, mengelupas dan bersisik.
    Faktor keturunan juga diduga dapat mempertinggi risiko penyakit ini. Sekitar 30 persen pengidap psoriasis memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama.
    Pengidap psoriasis dapat mencegah kambuhnya atau perkembangan gejala-gejala mereka dengan cara mencari tahu dan menghindari faktor pemicunya. Beberapa faktor pemicu kambuhnya psoriasis adalah:
    • Infeksi tenggorokan. Psoriasis gutata yang biasa menyerang anak-anak dan remaja terkadang muncul setelah pengidap mengalami infeksi tenggorokan.
    • Cedera pada kulit, misalnya tergores, gigitan serangga atau terbakar matahari.
    • Konsumsi minuman keras yang berlebihan.
    • Obat-obatan tertentu, misalnya litium, obat-obatan tekanan darah tinggi serta obat antimalaria.

    Diagnosis Psoriasis

    Pada tahap awal pemeriksaan, dokter biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan keluarga serta mengadakan pemeriksaan fisik kulit. Tekstur kulit yang terinfeksi pada pengidap psoriasis memiliki bentuk yang khas sehingga dokter dapat mengenalinya dengan mudah.
    Tetapi jika membutuhkan kepastian diagnosis, dokter akan mengambil sampel kulit yang kemudian akan diperiksa di laboratorium. Tujuan biopsi kulit ini adalah untuk memastikan jenis psoriasis yang diidap pasien sekaligus menghapus kemungkinan adanya penyakit lain, misalnya dermatitis seboroik.
    Jika psoriasis diduga telah memengaruhi sendi, maka dokter akan melakukan tes darah dan X-ray pada sendi tersebut.

    Pengobatan Psoriasis

    Langkah penyembuhan psoriasis memang belum tersedia, tapi penanganannya bertujuan untuk mengurangi gejala serta memperbaiki tekstur kulit yang terserang penyakit ini. Metode pengobatan psoriasis memiliki banyak jenis dan tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya.

    Obat Oles

    Obat-obatan yang biasanya berupa salep atau krim ini bekerja dengan mengurangi inflamasi dan mengurangi kecepatan produksi sel-sel kulit. Jenis obat ini digunakan untuk mengatasi psoriasis tingkat ringan sampai menengah. Penggunaan obat oles juga dapat dikombinasikan dengan sampo untuk menangani psoriasis di kulit kepala.
    Kortikosteroid
    Obat ini bekerja dengan cara mengurangi inflamasi kulit. Penggunaannya yang berlebihan dapat mengakibatkan penipisan kulit. Karena itu, obat ini hanya digunakan dengan resep dokter. Khusus untuk bagian yang sensitif seperti wajah atau lipatan kulit, dokter akan memberikan kortikosteroid oles dengan dosis lebih rendah.
    Calcineurin inhibitors
    Obat ini diduga dapat menghambat kinerja sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi inflamasi kulit. Jenis calcineurin inhibitors (penghambat calcineurin)yang biasa digunakan adalah tacrolimus and pimecrolimus.
    Analog vitamin D
    Jenis analog vitamin D yang digunakan meliputi calcipotriol dan calcitriol. Krim ini dapat digunakan bersamaan atau menggantikan kortikosteroid oles. Obat ini berfungsi menghambat regenerasi kulit dan mengurangi inflamasi.
    Coal tar
    Obat ini telah digunakan sejak dulu untuk menangani psoriasis karena dapat mengurangi sisik tebal serta gatal-gatal pada ruam psoriasis.
    Dithranol
    Dithranol umumnya digunakan dalam jangka pendek untuk menangani ruam psoriasis pada kaki, tangan serta tubuh bagian atas.

    Terapi Cahaya (Fototerapi)

    Terapi ini dipilih sebagai alternatif untuk beberapa jenis psoriasis yang tidak bisa ditangani dengan obat-obatan oles. Proses fototerapi umumnya ditangani oleh dokter spesialis kulit dan menggunakan sinar ultraviolet A dan B.
    Durasi tiap sesi terapi ultraviolet B (UVB) memakan waktu beberapa menit dan dijalani pasien beberapa kali seminggu. Fungsinya adalah untuk mengurangi kecepatan produksi sel-sel kulit. Coal tar dan dithranol juga dapat dikombinasikan dengan terapi ultaviolet B untuk meningkatkan keefektifannya.
    Jenis foto terapi lainnya adalah terapi sinar ultraviolet A (UVA) yang dikenal dengan terapi kombinasi psoralen dan ultraviolet A (PUVA). Sinar ultraviolet A dapat menembus kulit lebih dalam dari ultraviolet B.
    Pada tiap sesi, psoralen akan dioleskan pada kulit atau dikonsumsi dalam bentuk tablet sehingga kulit pasien akan lebih sensitif terhadap cahaya. Pasien juga biasanya akan diminta untuk mengenakan kacamata khusus selama 24 jam setelah mengonsumsi psoralen untuk mencegah katarak. Tetapi terapi ini tidak dianjurkan untuk jangka panjang karena memiliki risiko kanker kulit.

    Obat Minum

    Penggunaan obat-obatan ini dianjurkan jika metode lain tidak efektif untuk menangani psoriasis dengan tingkat keparahan yang tinggi.
    Methotrexate
    Fungsi obat ini adalah untuk menurunkan produksi sel-sel kulit dan mengurangi inflamasi.
    Penggunaan methotrexate untuk jangka panjang tidak dianjurkan karena dapat merusak hati. Obat ini juga berbahaya untuk janin dan dapat memengaruhi perkembangan sel sperma. Jika menggunakan obat ini, pengidap psoriasis wanita yang berencana memiliki anak dianjurkan untuk menghentikan konsumsi selama setidaknya tiga bulan terlebih dulu.
    Ciclosporin
    Selama mengonsumsi obat ini, tekanan darah serta kondisi ginjal pasien umumnya perlu dipantau. Obat ini bekerja dengan cara menekan kinerja sistem kekebalan tubuh.
    Acitretin
    Acitretin membantu menurunkan produksi sel-sel kulit. Obat ini berbahaya untuk perkembangan janin, tapi tidak memiliki efek samping terhadap sel sperma. Wanita yang menggunakannya dianjurkan untuk menunggu dua tahun setelah menghentikan pemakaian sebelum hamil.

    Obat Melalui Suntikan dan Infus

    Jenis penanganan ini digunakan untuk mengobati psoriasis dengan tingkat keparahan tinggi. Cara kerjanya adalah dengan menurunkan tingkat reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan sehingga regenerasi dan inflamasi kulit dapat berkurang. Jenis obat yang disuntik dan infus meliputi etanerceptadalimumabinfliximab serta ustekinumab.


    No comments:

    Post a Comment