Friday, September 25, 2015

RUAM POPOK

Pengertian Ruam Popok

Ruam popok adalah peradangan pada kulit bayi yang tertutup popok, seperti bokong. Ruam ini biasanya terjadi karena reaksi kulit terhadap urine dan tinja. Awalnya ditandai dengan kemunculan kulit kemerahan pada bokong bayi.
Bayi yang memakai popok hampir semua pernah mengalami ruam popok. Ruam ini umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, ruam popok dapat mengganggu kenyamanan sehingga bayi Anda cenderung menjadi lebih rewel.
alodokter-ruam-popok

Popok Sekali Pakai atau Popok Kain?

Pemilihan popok yang tepat umumnya menjadi dilema bagi orang tua. Penelitian telah banyak dilakukan, tapi tidak ada yang membuktikan jenis popok mana yang berpengaruh dalam pencegahan ruam.
Popok sekali pakai atau popok kain memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penentuan mana yang lebih baik tergantung kepada kebutuhan Anda serta bayi Anda. Apa pun pilihannya, yang terpenting adalah menjaga agar kulit bayi tetap kering dan bersih.

Gejala-gejala Ruam Popok

Ruam popok umumnya terjadi pada dua tahun pertama, terutama saat bayi berusia sembilan bulan hingga satu tahun. Ruam ini juga bisa kambuh selama anak Anda masih memakai popok. Beberapa gejala yang mengindikasikannya adalah:
  • Munculnya kulit kemerahan yang bengkak, terutama pada bokong, paha, serta di sekitar alat kelamin bayi.
  • Bayi yang bertambah rewel, misalnya menangis saat bagian yang biasanya tertutup popok disentuh atau dibersihkan.
Jika kulit bayi Anda tidak kunjung membaik atau bertambah parah, meski Anda sudah memberikan penanganan, Anda sebaiknya memeriksakan bayi Anda ke dokter. Ruam popok terkadang dapat memicu infeksi yang membutuhkan obat-obatan dengan resep dokter.
Selain itu, periksakan bayi Anda ke dokter jika dia mengalami ruam popok yang menyebar hingga di luar bagian kulit yang tidak tertutup popok dan disertai demam. Munculnya luka melepuh atau bernanah serta rasa kantuk yang melebihi biasanya juga termasuk gejala yang perlu diwaspadai.

Faktor Penyebab Ruam Popok

Terdapat sejumlah faktor penyebab di balik ruam popok. Penyebab-penyebab tersebut meliputi:
  • Kontak yang terlalu lama dengan urine dan tinja. Jika dibiarkan terlalu lama dalam popok, urine dan tinja dapat memicu iritasi pada kulit bayi yang sensitif.
  • Gesekan dan lecet, misalnya karena popok yang terlalu ketat.
  • Iritasi karena produk bayi yang baru digunakan. Contohnya, sabun, bedak, detergen, atau bahan pelembut pakaian.
  • Pengaruh jenis makanan baru. Struktur tinja serta frekuensi buang air besar pada bayi akan berubah ketika bayi mulai mengonsumsi makanan padat. Perubahan ini dapat memicu ruam popok. Untuk bayi yang minum ASI, makanan, minuman, atau obat yang dikonsumsi oleh ibu, juga akan berpengaruh.
  • Infeksi bakteri atau jamur. Kulit yang tertutup popok cenderung lembap dan hangat sehingga meningkatkan kemungkinan tumbuhnya bakteri dan jamur.

Pengobatan dan Pencegahan Ruam Popok

Menjaga agar kulit bayi tetap bersih dan kering adalah metode paling efektif dalam menangani sekaligus mencegah ruam popok. Langkah ini dapat Anda lakukan dengan cara-cara sederhana berikut ini.
  • Segera mengganti popok yang kotor dan lakukan sesering mungkin.
  • Bersihkan bagian kulit yang sering tertutup popok secara seksama, terutama saat mengganti popok.
  • Jangan biarkan bayi Anda selalu memakai popok. Kulit bayi juga perlu dibiarkan ‘bernapas’. Makin sering kulit bayi terbebas dari popok dan kena udara, risiko ruam popok juga makin berkurang.
  • Setelah dibasuh, seka kulit bayi Anda perlahan-lahan sampai kering sebelum memakaikan popok baru.
  • Hindari penggunaan bedak. Bedak dapat memicu iritasi kulit, sekaligus iritasi pada paru-paru bayi Anda.
  • Sesuaikan ukuran popok dengan bayi Anda. Jangan menggunakan popok yang terlalu ketat.
  • Hindari penggunaan sabun atau tisu basah yang mengandung alkohol serta pewangi. Kandungan alkohol dan bahan kimianya dapat memicu iritasi serta memperparah ruam.
  • Oleskan krim atau salep pencegah ruam popok tiap mengganti popok bayi Anda. Obat oles yang umumnya memiliki bahan dasar zinc oxide ini juga berguna mengatasi ruam popok.
  • Gunakan popok dengan satu ukuran lebih besar selama bayi Anda menjalani masa penyembuhan dari ruam popok.
  • Basuhlah tangan Anda sebelum dan sesudah mengganti popok.
  • Jika Anda menggunakan popok kain, cucilah dengan bersih dan hindari penggunaan pewangi pakaian.
Ruam popok umumnya bisa sembuh tanpa penanganan medis dari dokter. Tetapi jika ruam popok pada bayi Anda tidak kunjung membaik atau bertambah parah meski sudah ditangani dengan langkah-langkah di atas, Anda sebaiknya membawa bayi Anda ke dokter untuk diperiksa. Dokter akan menanyakan gejala dan faktor-faktor yang mungkin menjadi pemicunya, seperti perubahan bahan makanan, jenis produk bayi dan popok yang digunakan, frekuensi penggantian popok, serta kondisi kesehatan bayi Anda.
Setelah mengetahui penyebab ruam pada bayi Anda, dokter akan menganjurkan beberapa jenis obat untuk mengatasinya. Jenis obat-obatan tersebut dapat meliputi obat oles steroid ringan, seperti hydrocortisone, salep antijamur, serta antibiotik oles atau minum.

No comments:

Post a Comment