Monday, August 24, 2015

IMPOTENSI

Pengertian Impotensi

Impotensi atau disfungsi ereksi merupakan masalah yang umum dialami oleh kaum pria, terutama yang telah berusia 40 tahun ke atas. Pria yang mengalami kondisi ini akan mengalami kesulitan dalam memulai dan mempertahankan ereksi, selain itu bisa merasakan penurunan gairah seksual.
Impotensi bisa disebabkan oleh faktor psikologis dan/atau fisik. Kondisi psikologis meliputi masalah di dalam hubungan, depresi, dan kecemasan. Sedangkan kondisi fisik dapat meliputi penyempitan pembuluh darah menuju penis, cidera, dan ketidakseimbangan hormon.
impotensi-alodokter
Selain akibat faktor kondisi psikologis dan fisik, impotensi juga bisa disebabkan oleh efek samping penggunaan obat-obatan, misalnya obat antidepresan dan antipsikotik. Dan penyebab impotensi lainnya yang tidak boleh dipandang sebelah mata adalah gaya hidup yang tidak sehat, misalnya konsumsi minuman keras yang berlebihan dan penyalahgunaan narkoba.

Diagnosis impotensi

Diagnosis diperlukan untuk menentukan pengobatan yang tepat. Untuk mengetahui apakah seorang pasien terkena impotensi dan apa penyebabnya, dokter akan bertanya mengenai riwayat kesehatan fisik dan psikologis pasien. Jika impotensi diduga disebabkan oleh masalah psikologis, dokter akan merujuk pasien kepada psikolog atau psikiater. Namun jika impotensi diduga disebabkan oleh masalah fisik, maka tes lebih lanjut akan dianjurkan. Tes ini bisa berupa pemeriksaan urin dantes darah.

Pengobatan impotensi

Pengobatan impotensi atau disfungsi ereksi akan tergantung kepada akar penyebab kondisi itu. Saat ini ada beberapa macam obat yang dapat digunakan, salah satunya adalah sildenafil atau Viagra. Obat ini dapat meningkatkan aliran darah ke penis secara sementara dan membantu terjadinya ereksi.
Selain dengan obat, impotensi juga bisa ditangani dengan metode lainnya, antara lain injeksi hormon testosteron, bantuan alat yang disebut pompa vakum, dan operasi.

Gejala Impotensi

Impotensi atau disfungsi ereksi terkadang disalahartikan sebagai ejakulasi dini, padahal kedua kondisi ini berbeda. Ejakulasi dini merupakan kondisi yang dialami pria, yaitu ketika proses berhubungan seksual sejak dari ereksi, orgasme, hingga ejakulasi berjalan dengan sangat cepat. Sedangkan impotensi merupakan kondisi ketika pria yang mengalaminya kesulitan memulai dan mempertahankan ereksi.
Temui dokter jika impotensi telah menjadi sebuah masalah bagi Anda dan pasangan. Selain itu, sebaiknya temui dokter jika Anda telah mengalami impotensi selama beberapa minggu. Dikhawatirkan impotensi tersebut merupakan gejala dari masalah kesehatan lainnya yang lebih serius, misalnya seperti diabetes atau penyakit jantung. Jika gejala impotensi bersifat tidak konsisten atau dengan kata lain kadang timbul dan kadang baik-baik saja, kemungkinan besar penyebabnya bersifat psikologis.

Penyebab Impotensi

Otak seorang pria akan mengirim sinyal pada saraf di penis ketika dirinya mengalami ketertarikan secara seksual atau ketika libidonya naik. Saraf kemudian akan meningkatkan aliran darah ke penis sehingga jaringan pada organ tersebut menjadi membesar dan mengeras. Jika sistem saraf, aliran darah,kadar hormon  atau tingkat libido seseorang terganggu sehingga otak sulit memicu ereksi, maka itulah yang dinamakan impotensi atau disfungsi ereksi.
Faktor psikologis penyebab impotensi bisa meliputi kecemasan, stres, depresi, atau masalah di dalam hubungan. Jika penyebab dasar bersifat psikologis, biasanya ereksi masih bisa terjadi pada waktu tertentu. Misalnya ereksi terjadi saat pria melakukan masturbasi atau pada saat bangun tidur. Namun pada saat berhadapan dengan pasangannya, pria tersebut tidak mampu ereksi.
Faktor penyebab impotensi yang kedua adalah masalah fisik, yang meliputi:
  • Kadar hormon testosteron rendah
  • Diabetes
  • Stroke
  • Ketidakseimbangan hormon tiroid
  • Penyakit Parkinson
  • Sindrom Cushing
  • Obesitas
  • Hipertensi
  • Penyakit jantung
  • Penyakit Peyronie atau pertumbuhan jaringan parut di dalam penis
  • Sklerosis multipel
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah
  • Sindrom metabolik atau kombinasi gangguan kesehatan di mana kadar kolesterol, lemak tubuh, insulin, dan tekanan darah mengalami kenaikan.
  • Kelelahan
Selain faktor psikologis dan fisik, impotensi juga bisa terjadi akibat efek samping obat-obatan seperti:
  • Antidepresan atau obat pereda depresi
  • Antagonis H2 atau obat yang biasa digunakan untuk tukak lambung
  • Antihistamin atau obat pereda alergi
  • Sitotoksik atau obat kemoterapi
  • Antiandrogen atau obat penekan hormon androgen
  • Antikonvulsan atau obat yang biasa digunakan untuk epilepsi
  • Steroid
  • Antipsikotik atau obat yang biasa digunakan untuk penanganan skizofrenia
  • Asam fibrat untuk menangani kolesterol tinggi
  • Obat-obatan penghambat beta atau beta-blocker untuk menangani hipertensi
  • Diuretik yaitu obat yang biasa digunakan untuk menangani penyakit ginjal, gagal jantung, dan hipertensi
Ada beberapa hal lainnya yang tidak masuk ke dalam faktor masalah psikologis, fisik, maupun efek samping obat-obatan, namun juga dapat menyebabkan terjadinya impotensi, di antaranya adalah:
  • Merokok
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Cedera atau komplikasi akibat operasi pada bagian tulang belakang atau daerah panggul
  • Penyalahgunaan narkoba

Diagnosis Impotensi

Diagnosis diperlukan guna menentukan pengobatan yang tepat. Untuk mengetahui apakah seorang pasien terkena impotensi atau disfungsi seksual dan apa penyebabnya, dokter akan bertanya seputar riwayat seksual, kesehatan fisik, dan mental pasien secara mendetail.
Jika dokter menduga impotensi yang dialami pasien disebabkan oleh faktor fisik, maka untuk memastikannya, pemeriksaan lebih lanjut akan dianjurkan. Salah satunya adalah pemeriksaan penis dan testikel pasien untuk mengetahui seberapa sensitif saraf-saraf pada organ tersebut.
Tes urin dan darah juga bisa dilakukan untuk mengetahui adanya tanda-tanda diabetes,penyakit jantung, ketidakseimbangan hormon, dan masalah kesehatan lainnya jika ada. Untuk mengetahui tingkat kelancaran aliran darah ke penis, dokter dapat melakukan pemeriksaan USG.
Jika impotensi pada pasien diduga disebabkan oleh faktor psikologis, maka biasanya pasien akan dirujuk ke psikolog atau psikiater guna ditangani lebih lanjut

Pengobatan Impotensi

Pengobatan impotensi atau disfungsi ereksi akan tergantung pada penyebab kondisi itu sendiri berdasarkan hasil diagnosis dokter. Jika faktor psikologis diduga sebagai penyebab timbulnya impotensi, maka pasien akan dibantu ahli seperti psikolog dan psikiater untuk menangani masalah psikologis tersebut.
Jika impotensi disebabkan oleh efek samping obat-obatan yang dapat mengganggu terjadinya ereksi, menurunkan gairah, serta menurunkan kemampuan seseorang mencapai ejakulasi, maka alternatif obat tersebut bisa digunakan.
Keberhasilan penanganan impotensi sebaiknya ditunjang juga dengan penerapan pola hidup sehat, seperti:
  • Berusaha mencegah atau mengurangi stres.
  • Berusaha menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Mengonsumsi makanan sehat.
  • Tidak atau berhenti merokok.
  • Tidak mengonsumsi minuman keras secara berlebihan.
  • Tidak menggunakan narkoba.
Ada jenis senam khusus yang biasanya disarankan bagi mereka yang mengalami disfungsi ereksi akibat bocornya pembuluh darah, yaitu senam Kegel. Senam ini bertujuan memperkuat otot-otot panggul dengan cara melatih kontraksi serta relaksasi otot-otot tersebut, sehingga pria yang melakukan senam ini mampu mencapai ereksi tanpa pengobatan tambahan. Senam ini juga kerap dianjurkan bagi mereka yang mengalami inkontinensi urin atau ketidakmampuan tubuh dalam mengendalikan pembuangan air urin.
Saat ini ada beberapa macam obat-obatan, alat, maupun prosedur operasi yang dapat diterapkan untuk mengatasi impotensi, di antaranya:
  • Sildenafil, tadalafil, vardenafil. Ketiga obat ini efektif dalam meningkatkan aliran darah ke penis secara sementara. Obat-obatan ini hanya boleh dikonsumsi satu tablet dalam kurun satu hari dan biasanya 30 menit hingga satu jam sebelum melakukan hubungan seksual. Contoh efek samping penggunaan obat-obat ini bisa berupa gangguan pencernaan, nyeri punggung, mual, muntah, dan sakit kepala. Ketiga obat ini tergolong obat resep yang pemakaiannya perlu petunjuk dari dokter dan secara hati-hati.
  • Injeksi hormon testosteron.
  • Suppositoria prostaglandin. Obat ini digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam saluran uretra melalui ujung lubang penis guna menimbulkan ereksi.
  • Pompa vakum. Alat ini berfungsi menarik darah ke dalam penis sehingga terjadi ereksi. Ereksi kemudian dipertahankan dengan cara memasangkan sebuah cincin karet pada pangkal penis. Namun cincin ini harus dilepas setelah 30 menit untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan penis serta memulihkan sirkulasi. Pompa vakum cukup efektif dalam membantu pengidap impotensi. Dilaporkan bahwa sembilan puluh persen pengguna alat ini mampu melakukan hubungan seks.
  • Operasi. Operasi atau bedah biasanya dilakukan jika impotensi akibat terhalangnya suplai aliran darah ke penis tidak dapat ditangani oleh obat-obatan atau pun alat lainnya. Selain itu, operasi juga biasanya diperuntukkan bagi pria yang mengalami impotensi akibat masalah anatomi pada penisnya dan akibat cidera serius pada bagian panggulnya.

5 comments:

  1. Impotensi, dimana ketidakmampuan laki laki dekat ereksi di mana penyebabnya oleh dua mungkin saja yaitu organik: ada gaya-gayanya guna persarafan atau pembuluh darah penis. cowok dgn kencing indah uzur kelumpuhan saraf tulang belakang setelah pembedahan prostat. Kejiwaan : oleh dikarenakan ada kendala kejiwaan , ereksi tidak dapat terjadi Ejakulasi dini contohnya ini sering disebabkan oleh elemen kejiwaan yg tak stabil.

    Jika Anda memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin yang anda rasakan, jangan ragu untuk bertanya pada kami karena isi konsultasi aman terjaga, privasi pasien terlindugi, dan anda bisa tenang berkonsultasi langsung dengan kami. Anda dapat menghubungi hotline di (021)-62303060 untuk berbicara dengan ahli Klinik Apollo, atau klik website bawah ini untuk berkonsultasi dengan ahli klinik Apollo.

    ReplyDelete
  2. bagaimanakah kalau penis tak sunat?

    Penis yg tak disunat memerlukan perawatan plus kamu harus memang membersihkan penis kamu dengan lulus Tarik preputium sampai kaya di lokasi yg nyaman dan bilas kepala penis yang kelihatan sampai bersih sesudah membersihkannya, pastikan tak ada residu sikat yang tersisa pembersih bisa mengadakan iritasi buat kulit sensitif di sirah penis.

    Penis yang tidak disunat lebih rentan buat bakteri atau duta persoalan tertentu, sehingga kebersihannya mesti memang diperhatikan. jikalau tak sehingga pria yang tidak disunat sanggup memanjatkan ganjaran berbagai ihwal seperti:

    Penyakit menyebar seksual
    Laki-laki yang tak disunat lebih berisiko mewarisi gonore dan peradangan buat uretra pertanyaan menyebar seksual yang lain seperti sifilis, human papillomavirus, herpes simplex, masih lebih sering terjadi bagi cowok yang tidak disunat. terkecuali itu, adanya preputium kepada laki laki yang tidak disunat pula merupakan hal uang lelah utama guna infeksi HIV. pria yang tak disunat memiliki uang lelah HIV segede 2-8 kali lebih agung dibandingkan dengan laki laki yang disunat.

    Hal ini bisa terjadi lantaran pertumbuhan delegasi yang mengeluarkan persoalan merambat seksual lebih rentan berjalan terhadap laki laki yang tidak disunat. Penghilangan preputium atau sunat mampu menaungi pria alamat beraneka ragam soal ini.

    Kanker penis
    Kanker penis mampu terjadi guna cowok yang tak disunat, dan sanggup menurunkan kematian se gede 25%. sekian banyak penyigian memperlihatkan bahwa pria yang disunat kala baru lahir tak ada yang mengantongi kanker penis. terkecuali kanker penis, cowok yang tidak disunat lagi mampu mengidap kanker prostat dgn agaknya 50-100% lebih akbar daripada laki-laki yang disunat.

    Jika Anda memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin yang anda rasakan, jangan ragu untuk bertanya pada kami karena isi konsultasi aman terjaga, privasi pasien terlindugi, dan anda bisa tenang berkonsultasi langsung dengan kami. Anda dapat menghubungi hotline di (021)-62303060 untuk berbicara dengan ahli Klinik Apollo, atau klik website bawah ini untuk berkonsultasi dengan ahli klinik Apollo.

    Rumah sakit sunat jakarta

    Biaya Sunat di Jakarta

    Klik Chat

    ReplyDelete