Monday, August 24, 2015

KANKER PROSTAT

Pengertian Kanker Prostat

Prostat adalah kelenjar kecil di panggul pria yang merupakan bagian dari sistem reproduksi. Prostat berada di bawah kandung kemih di depan rektum. Kelenjar prostat mengelilingi uretra, yaitu saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke penis.
Prostat membantu menghasilkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma. Ketika terjadi ejakulasi, prostat mengeluarkan cairan ini menuju uretra. Cairan yang dikeluarkan akan mengalir bersama dengan sperma sebagai air mani.
Kanker Prostat-Alodokter
Ada kanker prostat yang bersifat agresif dan mampu menyebar dengan cepat. Tapi pada umumnya, kanker prostat tumbuh secara perlahan dan tidak menyebar.
Menurut data WHO, kanker prostat adalah kasus kanker paling umum urutan kedua pada pria. Diperkirakan sekitar 1,1 juta pria di seluruh dunia didiagnosis menderita kanker prostat dan terdapat 307.000 kasus kematian pada tahun 2012.
Kasus kanker prostat, berdasar data International Agency for Research on Cancer (IARC), pada tahun 2012 di Indonesia terdapat sekitar 13.600 kasus. Dengan angka kematian hingga 9.191 kasus.

Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat mungkin saja tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Gejala kanker prostat akan muncul ketika prostat terlalu besar atau membengkak dan mulai memengaruhi uretra. Beberapa tanda dan gejala yang muncul ketika ini terjadi adalah:
  • Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari
  • Merasa nyeri saat buang air kecil
  • Merasa kandung kemih selalu penuh
  • Darah dalam urin atau air mani
  • Tekanan saat mengeluarkan urin berkurang
Biasanya, tanda maupun gejala kanker prostat akan muncul ketika kanker sudah menyebar keluar dari prostat. Tapi gejala-gejala di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker prostat. Kondisi di atas bisa saja disebabkan oleh infeksi saluran kencing.
Hingga kini, penyebab munculnya kanker prostat masih belum diketahui. Tapi faktor keturunan atau genetika dan usia seseorang bisa meningkatkan risiko munculnya kanker prostat.

Diagnosis Kanker Prostat

Ada banyak tes dan pemeriksaan untuk menentukan diagnosis kanker prostat. Tes yang paling umum untuk mendeteksi kanker prostat adalah:
  • Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan colok dubur. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa ukuran kelenjar prostat.
  • Tes darah. Tes darah ini lebih dikenal dengan istilah tes PSA (prostate-specific antigenatau antigen khusus prostat). Tapi tes ini tidak hanya spesifik untuk mendeteksi kanker prostat karena kadar PSA juga bisa naik akibat kondisi lain seperti infeksi saluran kencing atau radang pada prostat.
  • Biopsi. Sampel jaringan prostat akan diambil untuk diperiksa di laboratorium.

Pengobatan Kanker Prostat

Makin awal kanker prostat didiagnosis, makin besar peluang pasien untuk sembuh total. Tapi jika kanker masih dalam tahap sangat awal dan tidak menyebabkan gejala apa pun, pasien bisa memilih untuk mewaspadainya saja.
Pengobatan kanker prostat adalah melalui operasi pengangkatan prostat dan radioterapi.
Namun jika kanker terdeteksi ketika sudah menyebar misalnya ke tulang, maka kanker tersebut tidak bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan hanya sebatas untuk memperpanjang usia dan juga meredakan gejala yang muncul

Penyebab Dan Gejala Kanker Prostat

ada tahap awal, kanker prostat umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Tapi ketika pembengkakan prostat telah memengaruhi uretra atau kanker mulai menyebar, berikut ini adalah beberapa gejala yang biasanya muncul:
  • Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari
  • Merasa nyeri saat buang air kecil atau butuh waktu lama
  • Terdapat darah dalam air kencing atau air mani
  • Tekanan air kencing berkurang
  • Air kencing keluar saat batuk atau tertawa
  • Tidak mampu kencing sambil berdiri
  • Disfungsi ereksi
Prostat pria umumnya akan bertambah besar seiring bertambahnya usia. Gejala-gejala di atas perlu diwaspadai, meski tidak selalu berarti Anda mengidap kanker prostat. Berikut ini adalah gejala kanker prostat ketika sudah memasuki tahapan yang lebih parah:
  • Penurunan berat badan
  • Kehilangan selera makan
  • Rasa sakit pada tulang terutama punggung bagian bawah, paha dan pinggul
  • Mual dan muntah
  • Konstipasi
  • Merasa sakit atau kaku pada bagian panggul, punggung bawah, paha atas, atau pada tulang di sekitarnya
  • Kelemahan atau kelumpuhan pada tubuh bagian bawah

Penyebab Kanker Prostat

Penyebab kanker prostat yang pasti hingga kini masih belum diketahui. Tapi kanker prostat memengaruhi terutama pria yang berusia lanjut. Sekitar delapan dari sepuluh kasus diderita oleh pria berusia di atas 65 tahun.
Selain usia, berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker prostat:
  • Riwayat kesehatan keluarga. Jika ada keluarga laki-laki yang menderita kanker prostat atau wanita yang menderita kanker payudara, risiko Anda untuk terkena kanker prostat akan meningkat.
  • Makanan. Mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi terlalu sering juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker prostat.
  • Obesitas. Berkelebihan berat badan meningkatkan risiko seorang laki-laki terkena kanker prostat.

Diagnosis Kanker Prostat

Terdapat beberapa tes dan juga pemeriksaan yang harus dijalani untuk mendiagnosis kanker prostat. Berikut ini adalah beberapa tes dan pemeriksaan yang bisa dijalani untuk mendiagnosis kanker prostat:
Pemeriksaan colok dubur
Pada prosedur ini, dokter akan memasukkan jari yang sudah dibungkus sarung tangan dan diolesi pelumas ke dalam rektum untuk memeriksa kelenjar prostat yang posisinya di sebelah rektum. Jika dokter menemukan ketidaknormalan pada tekstur, bentuk, maupun ukuran kelenjar prostat Anda, mungkin Anda memerlukan tes lanjutan lainnya.
Tes PSA (prostate-specific antigen atau antigen khusus prostat)
Kelenjar prostat menghasilkan protein yang disebut dengan PSA. Kadar PSA pada darah semua pria cukup sedikit, tapi kadar PSA akan bertambah seiring bertambahnya usia seorang pria.
Tes darah PSA berfungsi mengukur kadar PSA dalam darah. Tes PSA tidak spesifik untuk mendeteksi kanker prostat karena kondisi lain seperti peradangan pada prostat juga menyebabkan meningkatnya PSA dalam darah. Selain itu, ada sebagian penderita kanker prostat yang tidak mengalami peningkatan kadar PSA. Hanya sekitar 45% penderita kanker prostat mempunyai kada PSA yang tinggi.
Biopsi
Prosedur biopsi adalah pengambilan sampel jaringan prostat untuk diteliti lebih jauh apakah terdapat sel kanker. Ini adalah langkah yang paling bisa diandalkan dalam mendiagnosis kanker prostat.
Selain tiga prosedur di atas, rangkaian prosedur CT-scan, MRI dan juga pemeriksaan tulang mungkin dianjurkan untuk memeriksa jika ada penyebaran sel-sel kanker ke bagian tubuh lain.

Tahapan Kanker Prostat

Untuk menentukan cara penanganan yang tepat untuk kanker prostat, dokter perlu mengetahui pada tahap berapakah kanker yang diderita. Dengan demikian, pengobatan yang tepat bisa diberikan. Berikut ini adalah tahapan kanker prostat:
  • Stadium I. Pada tahap ini, kanker masih sangat kecil dan belum menyebar ke luar kelenjar prostat.
  • Stadium II. Pada tahap ini, kanker lebih besar dan belum menyebar ke luar kelenjar prostat.
  • Stadium III. Kanker sudah menyebar keluar dari kelenjar prostat tapi masih berada di jaringan sekitarnya misalnya uretra.
  • Stadium IV. Kanker sudah menyebar lebih jauh, misalnya ke kandung kemih, rektum, atau pun tulang.
Menentukan tahapan kanker prostat sangat penting karena berkaitan dengan pilihan pengobatan yang tepat untuk menangani kanker yang diderita.

Pengobatan Kanker Prostat

Bagi penderita kanker prostat, mungkin akan membingungkan dalam memilih prosedur pengobatan terbaik yang bisa dilakukan. Tiap pengobatan yang dilakukan memiliki risiko dan juga keuntungan masing-masing.Pengobatan kanker prostat tergantung kepada beberapa faktor:
  • Stadium kanker
  • Ukuran kanker
  • Seberapa luas penyebaran kanker yang telah terjadi
  • Dan kondisi kesehatan pasien
Untuk penderita kanker prostat pada stadium awal, mereka bisa memilih untuk menunggu dan mengawasi perkembangan kanker. Ada beberapa kasus kanker prostat yang tidak memerlukan pengobatan sama sekali dan ini  perlu dipertimbangkan karena ada efek samping pengobatan yang tergolong signifikan. Apabila memilih untuk mengawasi kanker prostat, maka selama masa pengawasan, informasi tambahan bisa dikumpulkan untuk membantu menentukan pengobatan yang tepat.
Pengawasan prostat ini mengharuskan Anda menjalani tes PSA dan juga prosedur biopsi secara teratur. Hal ini dilakukan untuk memastikan sedini mungkin apakah ada pertumbuhan sel kanker. Rangkaian prosedur ini dilakukan untuk menentukan pengobatan sesuai dengan tahapan kanker yang diderita, terlebih ketika kanker prostat sudah menyebar keluar dari kelenjar prostat.
Berikut ini adalah beberapa cara penanganan kanker prostat yang dianjurkan:

Operasi Kanker Prostat

Berikut ini adalah beberapa cara dan juga prosedur yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker prostat.
TURP atau trans-urethral resection
TURP adalah prosedur operasi dalam memotong bagian dari kelenjar prostat. TURP dilakukan dengan cara anastesi umum atau anastesi tulang belakang, agar Anda tidak merasakan rasa sakit selama pembedahan berlangsung. Tujuan dari operasi adalah meringankan atau menghilangkan gejala buang air kecil yang terganggu akibat kanker prostat
Dokter bedah akan memasukkan kawat besi dengan bagian melingkar di ujungnya ke dalam uretra menuju prostat. Arus listrik digunakan untuk memanaskan bagian melingkar yang berfungsi untuk memotong kanker prostat.
Prostatektomi radikal
Prostatektomi radikal adalah prosedur operasi untuk mengangkat kelenjar prostat dan jaringan di sekitarnya. Prostatektomi radikal bisa menyembuhkan kanker prostat pada pria jika kanker belum menyebar keluar dari kelenjar prostat. Tapi terdapat kemungkinan kecil bahwa tidak semua sel-sel kanker bisa terangkat. Ada kemungkinan sel kanker akan kembali pasca operasi.
Beberapa potensi komplikasi dari prosedur prostatektomi radikal adalah:
  • Inkontinensia urin, yaitu ketidakmampuan mengendalikan buang air kecil.
  • Disfungsi ereksi. Lebih dikenal dengan istilah impotensi. Ketidakmampuan dalam mencapai dan mempertahankan ereksi.
  • Tidak bisa lagi ejakulasi sehingga tidak bisa memiliki anak melalui hubungan intim.
Radioterapi
Radioterapi menggunakan energi radiasi untuk membunuh sel kanker pada kasus di mana kanker belum menyebar keluar dari prostat. Radioterapi juga bisa digunakan pasca operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Selain itu, radioterapi juga dilakukan untuk meredakan gejala atau rasa sakit dan memperlambat tingkat perkembangan kanker pada kasus kanker yang sudah lanjut.
Pasien tidak perlu menjalani rawat inap untuk menjalani prosedur radioterapi. Berikut ini adalah beberapa efek samping radioterapi pada kanker prostat:
  • Rambut kemaluan rontok
  • Merasa kelelahan
  • Merasa tidak nyaman di sekitar anus dan rektum
  • Peradangan pada kandung kemih
  • Ketidakmampuan untuk ereksi
  • Inkontinensi urin
  • Masalah dengan buang air besar, seperti diare dan pendarahan

Terapi Hormon

Terapi hormon biasanya digabungkan dengan prosedur radioterapi. Terapi hormon yang dilakukan sebelum radioterapi bertujuan meningkatkan kesuksesan pengobatan. Sedangkan terapi hormon yang diberikan setelah radioterapi dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan kembalinya sel-sel kanker.
Selain fungsi di atas, terapi hormon juga bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan kanker prostat stadium akhir dan meredakan gejala atau pun rasa sakit yang muncul.
Efek samping dari terapi hormon pada kanker prostat adalah:
  • Kehilangan gairah seksual
  • Disfungsi ereksi
  • Penambahan berat badan
  • Pembengkakan dada
  • Hot flush
  • Berkeringat
Tablet steroid bisa digunakan jika terapi hormon tidak lagi berhasil karena kanker bersifat resistan terhadap hormon. Steroid bisa digunakan untuk menyusutkan tumor dan menghambat pertumbuhan tumor.

Mengobati Kanker Stadium Akhir

Apabila kanker prostat sudah memasuki stadium akhir, maka kondisi ini tidak lagi bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan hanya untuk memperlambat perkembangan, memperpanjang usia, dan meredakan gejala yang ada.
Untuk mengatasi kanker prostat stadium akhir, pengobatan yang bisa dilakukan adalah radioterapi, terapi hormon, kemoterapi.

Pemeriksaan Kanker Prostat

Pemeriksaan kadar PSA untuk memastikan diagnosis kanker prostat masih menjadi perdebatan dan juga kontroversi. Kadar PSA dalam darah bisa meningkat karena berbagai penyebab baik itu kanker maupun penyebab yang tidak bersifat kanker seperti inflamasi dan pembengkakan kelenjar prostat.
Ketika tingkat PSA seseorang tinggi, dia akan perlu menjalani proses pemeriksaan biopsi kelenjar prostat untuk mengonfirmasi diagnosis kanker prostat. Ini berarti ada kemungkinan orang itu menjalani biopsi  yang umumnya menyakitkan dan tidak nyaman, dan hasilnya ternyata bukan kanker prostat.
Selain itu, pendeteksian kanker melalui kadar PSA juga menjadi kontroversi karena ada sebagian kasus kanker prostat yang karena masih berada di tahap yang sangat awal dengan perkembangannya minimal, membuat penderitanya tidak perlu menjalani pengobatan. Pengobatan kanker prostat dianggap lebih berisiko pada kasus-kasus tersebut dibandingkan jika dibiarkan karena postensi efek samping pengobatannya yang sangat besar seperti kehilangan kendali untuk buang air kecil.
Menurut studi, memang terdapat penurunan sebesar 20 persen pada kematian akibat kanker prostat yang melakukan pemeriksaan dini. Tapi hanya satu orang lebih yang bisa diselamatkan dari 48 orang yang menerima penanganan kanker prostat. Oleh karena itu, penganjuran untuk melakukan pemeriksaan kanker prostat masih menjadi perdebatan.

1 comment:

  1. Blog yang menarik dan informatif sekali

    Klinik Apollo Adalah Rumah Sakit di Jakarta, Dibidang Andrologi dan Ginekologi, terbaik dan Nomor 1 di jakarta memberikan layanan medis prima, dilengkapi alat medis yang modern menyembukan berbagai penyakit kelamin seperti Gonore, Kencing nanah, Sipilis sifilis,Kutil kelamin , Kondiloma akuminata, Kutu kelamin, Keputihan, Ejakulasi Dini,Wasir dan Ambeien


    Ciri Terkena Penyakit Prostat

    Radang Prostat dan Pembengkakan Prostat

    ReplyDelete