Monday, August 24, 2015

JERAWAT

Pengertian Jerawat

Jerawat adalah masalah kulit yang dialami sebagian besar orang dan biasanya ditandai dengan munculnya bintik-bintik di beberapa bagian tubuh seperti wajah, punggung, dan dada.
Bintik-bintik tersebut dapat berkisar mulai dari yang ringan seperti komedo hitam dan komedo putih, hingga bintik-bintik parah yang berisi nanah dan kista. Biasanya bintik-bintik yang tergolong parah tersebut akan meninggalkan bekas luka.
jerawat-alodokter
Selain ditandai dengan gejala-gejala seperti kulit berminyak dan munculnya bintik-bintik, kadang-kadang jerawat juga menyebabkan kulit terasa panas dan sakit saat disentuh. Ada beberapa bagian pada tubuh yang biasa ditumbuhi jerawat dan yang paling umum adalah wajah.

Mereka yang umumnya mengalami jerawat

Sebagian besar kasus jerawat terjadi pada mereka yang berusia di bawah 28 tahun. Terutama bagi remaja, mereka sangat rentan terkena jerawat pada usia antara empat belas hingga sembilan belas tahun.
Meskipun jerawat dapat menghilang dengan sendirinya seiring pertumbuhan usia, namun pada beberapa kasus, masih ada sebagian kecil yang mengalami masalah jerawat di pertengahan usia 20-an. Wanita 20-an lima kali lebih berisiko mengalami hal tersebut dibandingkan laki-laki berusia 20-an.

Faktor-faktor penyebab jerawat

Jerawat bisa muncul pada usia berapa pun, namun perubahan kadar hormon selama masa puber kerap dikaitkan dengan penyebab-penyebabnya. Perubahan hormon tersebut memengaruhi kelenjar penghasil minyak atau sebum yang letaknya dekat dengan folikel bulu di kulit.
Kenaikan aktivitas kelenjar ini menyebabkan produksi sebum pada wajah juga meningkat. Jadi tumpukan sebum ini nantinya akan bergabung dengan kotoran dan sel kulit yang mati, sehingga menyumbat pori-pori.
Pada saat pori-pori tersumbat dan dengan banyaknya sebum pada permukaan kulit, bakteri yang disebut Propionobacterium acnes berkembang dengan cepat. Bakteri ini merupakan bakteri penyebab jerawat. Propionobacterium acnes lalu melepaskan semacam zat iritan yang akan mengiritasi kulit. Efek dari iritasi inilah yang menyebabkan kulit memerah dan membengkak, disamping itu juga menyebabkan timbulnya nanah di bawah kulit.
Lapisan dalam folikel bulu juga menebal akibat perubahan kadar hormon dan ini menyebabkan tersumbatnya pori-pori kulit. Penyumbatan pori-pori ini tidak akan hilang, meski kulit telah dibersihkan.
Selain pada masa puber, jerawat juga bisa dialami para wanita akibat perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi dan masa kehamilan. Jerawat juga diketahui sebagai faktor keturunan. Kemungkinan besar seseorang akan memiliki jerawat jika kedua orang tuanya pun berjerawat.
Hingga kini tidak ada bukti bahwa jerawat disebabkan oleh aktivitas seksual, makanan, dan buruknya kebersihan.

Pemeriksaan kulit untuk mendiagnosis jerawat

Dokter biasanya mampu mendiagnosis jerawat hanya dengan memeriksa kulit penderita. Pemeriksaan tersebut meliputi analisa jenis jerawat yang tumbuh. Dokter biasanya akan menentukan seberapa parah jerawat tersebut dari jumlah atau tingkat peradangannya. Setelah diagnosis dilakukan, barulah rencana penanganan bisa dibuat.

Tindakan yang tepat jika memiliki jerawat

Penting untuk menjaga kebersihan kulit di area yang berjerawat, meski itu tidak akan mencegah munculnya jerawat baru. Basuh area tersebut dua kali sehari dengan menggunakan pembersih atau sabun ringan. Agar tidak mengalami iritasi, jangan menggosok kulit terlalu keras.
Kini sebagian besar produk pelembab telah melalui tahap pengujian agar tidak menimbulkan komedo atau jerawat. Gunakan pelembab jika kulit Anda kering.
Meski jerawat tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan dengan pengobatan. Jika memiliki jerawat, ada baiknya jika Anda berkonsultasi dengan dokter. Beberapa obat berbentuk gel, pelembab, dan krim kini sudah banyak tersedia di apotik.
Dokter mungkin menyarankan penggunaan produk yang mengandung konsentrat benzoil peroksida rendah, namun berhati-hatilah dalam menggunakannya karena dalam indsutri, konsentrat tersebut juga digunakan sebagai bahan pemutih pakaian.
Anda mungkin membutuhkan antibiotik atau krim yang lebih kuat jika jerawat Anda tergolong parah dan timbul pada sejumlah bagian tubuh seperti dada dan punggung. Ingatlah bahwa penggunaan obat tersebut tetap harus dengan resep dokter.

Komplikasi jerawat dan keputusan untuk memeriksakan diri ke dokter

Tanyakan kepada dokter jika pertumbuhan jerawat makin parah. Jika jerawat parah tidak segera ditangani, dikhawatirkan bisa menimbulkan komplikasi berupa bekas luka. Selain itu disarankan untuk menemui dokter jika obat yang ada tidak bisa mengendalikan pertumbuhan jerawat dan membuat Anda tidak percaya diri serta depresi.
Dalam mengobati jerawat butuh kesabaran. Tidak disarankan untuk memencetnya karena akan meninggalkan bekas luka permanen. Biasanya pengobatan akan menunjukkan hasil optimal dalam tiga bulan.

Gejala Jerawat

Jerawat menyebabkan munculnya bintik-bintik dan kulit berminyak. Selain itu kadang-kadang kulit terasa panas dan sakit saat disentuh. Ada beberapa bagian pada tubuh yang biasa ditumbuhi jerawat. Yang paling umum adalah wajah. Hal tersebut dialami sebagian besar orang yang berjerawat. Jerawat juga bisa tumbuh pada bagian punggung dan ini dialami lebih dari setengah orang yang berjerawat. Yang terakhir adalah jerawat yang tumbuh pada bagian dada. Diketahui bahwa sekitar 15 persen dari orang-orang yang berjerawat mengalami hal tersebut.
Ada enam jenis bintik jerawat, di antaranya papula, pustula, komedo hitam, komedo putih, nodul, dan kista.
Papula merupakan benjolan lunak berwarna merah. Benjolan ini biasanya terasa menyakitkan. Pustula adalah benjolan kecil yang pada ujungnya terdapat penumpukan nanah sehingga berwarna putih.
Komedo hitam merupakan bintik berwarna hitam yang biasanya muncul di area sekitar hidung. Warna hitam tersebut bukan berasal dari debu atau pun kotoran, melainkan pigmentasi yang terjadi di dalam lapisan dalam folikel bulu. Mengenai komedo putih, bintiknya serupa dengan komedo hitam, namun memiliki tekstur yang lebih keras akibat akumulasi sebum yang mengeras di dalam pori-pori kulit.
Nodul dan kista masuk dalam jenis kategori jerawat parah. Nodul merupakan benjolan keras, besar, dan terasa sakit, yang muncul di bawah permukaan kulit. Sedangkan kista merupakan benjolan besar atau bisul yang berisi nanah. Umumnya, setelah sembuh, kista dapat meninggalkan  bekas luka permanen.

Penyebab Jerawat

Ketika lubang-lubang kecil pada kulit yang disebut folikel bulu tersumbat, maka jerawat akan muncul. Folikel bulu tersebut merupakan tempat asal tiap helai rambut tumbuh. Rambut dan kulit akan dilembabkan oleh kelenjar-kelenjar minyak yang melekat pada folikel bulu dengan cara memproduksi semacam minyak yang juga dikenal sebagai sebum. Pelembaban tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya kekeringan pada kulit.
Dalam jerawat, penyumbatan folikel bulu tercipta akibat bercampurnya sel kulit mati serta kotoran, dengan sebum yang jumlahnya melebihi kebutuhan rambut dan kulit.
Komedo putih terjadi akibat folikel yang tersumbat tersebut berada tidak jauh di bawah permukaan kulit dan menciptakan tonjolan. Sedangkan pada komedo hitam, penyumbatan folikel terjadi di atas permukaan kulit.
Jerawat yang tumbuh akan semakin parah akibat folikel-folikel bulu yang tersumbat kemudian terinfeksi oleh bakteri di kulit. Hal itulah yang mengakibatkan munculnya papula, pastula, nodul, bahkan kista.

Jerawat pada wanita dan perubahan hormon

Diperkirakan bahwa jerawat yang terjadi pada orang dewasa disebabkan oleh perubahan kadar hormon. Delapan dari sepuluh kasus jerawat pada orang dewasa, terjadi pada wanita. Alasannya adalah karena wanita lebih sering mengalami perubahan hormon pada masa-masa tertentu, misalnya ketika menstruasi dan kehamilan.
Jerawat kerap muncul pada beberapa wanita menjelang periode menstruasinya. Sedangkan pada wanita hamil,  jerawat biasanya muncul pada tiga bulan pertama kehamilan. Bagi wanita yang mengalami kondisi yang disebut sindrom ovarium poliksitik, selain munculnya jerawat, naiknya berat badan serta munculnya kista kecil di dalam ovarium juga bisa terjadi.

Jerawat pada remaja

Meningkatnya kadar hormon testosteron diduga sebagai penyebab munculnya jerawat pada remaja. Hormon testosteron memiliki peran yang penting dalam merangsang perkembangan penis dan testikel pada anak laki-laki. Sedangkan pada anak perempuan, hormon ini memelihara kekuatan otot dan tulang. Peningkatan hormon ini terjadi selama masa-masa puber.
Produksi kelenjar minyak selaras dengan kadar hormon testosteron. Jika kadar testosteron meningkat, maka sebum yang diproduksi juga akan banyak, bahkan melebihi yang dibutuhkan oleh kulit.

Jerawat karena keturunan

Jerawat dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Kemungkinan besar kita bisa berjerawat jika orang tua kita juga berjerawat. Bahkan sebuah studi mendapati bahwa jika kedua orang tua kita berjerawat, maka kemungkinan besar kita bisa mengalami jerawat yang lebih parah pada yang lebih muda. Kita juga bisa berjerawat saat sudah dewasa jika orang tua kita juga mengalaminya.

Pemicu lain timbulnya jerawat

Ada beberapa hal selain yang sudah disebut di atas yang bisa menyebabkan munculnya jerawat, salah satunya adalah rokok. Selain merokok, obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab. Contohnya adalah steroid, lithium yang digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan bipolar, termasuk sejumlah obat anti epilepsi.
Bintik jerawat juga bisa muncul akibat gesekan material yang kita pakai dengan kulit kita secara terus menerus. Contohnya bintik yang muncul di kening akibat kita terlalu sering  mengenakan ikat kepala, dan bintik di punggung akibat rutin memakai ransel.
Selain ketiga penyebab tambahan tersebut, jerawat juga bisa muncul akibat penggunaan beberapa produk kosmetik. Namun di zaman sekarang ini, hal tersebut jarang terjadi karena produk kosmetik yang ada sudah melalui tahap uji coba.

Salah kaprah tentang jerawat

Banyak yang tidak terlalu memahami jerawat, meski itu merupakan salah satu masalah pada kulit yang dialami sebagian besar orang. Pemahaman yang buruk itulah yang kemudian memunculkan sejumlah anggapan yang tidak masuk akal mengenai jerawat.
  • Seseorang akan tertular oleh jerawat yang dialami oleh orang lain.
  • Meremas komedo adalah cara terbaik untuk menghilangkan jerawat. Padahal, meremas jerawat hanya akan membuat gejalanya makin parah, bahkan dapat meninggalkan bekas luka.
  • Aktivitas seksual dapat memengaruhi jerawat.
  • Jerawat disebabkan pola makan yang buruk.
  • Kebersihan yang buruk atau kulit yang kotor dapat menyebabkan jerawat.
  • Berjemur baik secara alami dan buatan, dapat mengobati gejala jerawat.
Semua anggapan di atas tidak benar. Satu hal penting mengenai kebersihan kulit. Kebersihan kulit tidak berkaitan dengan munculnya jerawat karena jerawat timbul akibat reaksi biologis yang terjadi di bawah permukaan kulit. Justru kondisi kulit kita akan memburuk jika kita mencuci muka lebih dari dua kali sehari ketika sedang berjerawat.
Belum ada bukti pasti bahwa berjemur di bawah sinar matahari atau berjemur dengan teknik buatan dapat mengobati jerawat. Banyak obat jerawat yang justru membuat kulit kita menjadi lebih sensitif terhadap sinar. Akibatnya paparan sinar bisa menyebabkan kulit rusak, bahkan risiko kanker kulit bisa meningkat.
Menurut informasi dari sejumlah situs, pasta gigi dapat mengeringkan jerawat. Meski pasta gigi memang mengandung zat anti bakteri, namun pasta gigi juga mengandung zat yang dapat membuat kulit mengalami iritasi dan rusak. Oleh sebab itu penggunaan pasta gigi untuk mengobati jerawat tidak disarankan. Apoteker atau dokter bisa memberikan saran mengenai pengobatan yang jauh lebih aman dan efektif.

Diagnosis Jerawat

Dokter biasanya mampu mendiagnosis jerawat hanya dengan memeriksa kulit penderita. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan tipe-tipe jerawat pada wajah, punggung, atau dada. Dokter biasanya akan menentukan seberapa parah jerawat tersebut dari jumlah atau tingkat peradangannya. Setelah diagnosis dilakukan, barulah rencana penanganan bisa dibuat.
Ada empat tingkatan yang dapat digunakan untuk mengukur keparahan jerawat, antara lain tingkat pertama atau ringan, tingkat kedua atau menengah, tingkat ketiga atau cukup parah, dan yang terakhir adalah tingkat keempat atau parah.
Pada tingkat pertama, biasanya jerawat yang tumbuh hanya sebatas komedo putih atau hitam, dengan sedikit papula dan pustula.
Pada tingkat kedua, ada sejumlah papula dan pustula yang umumnya muncul pada wajah saja.
Pada tingkat keparahan ketiga, papula dan pustula yang muncul sudah terbilang banyak, termasuk di bagian dada serta punggung. Tingkat keparahan ini juga ditandai dengan munculnya beberapa nodul.
Pada tingkat keparahan teratas, yaitu tingkat keempat, pustula dan nodul terlihat memenuhi berbagai bagian tubuh, dan disertai rasa sakit.

Sindrom ovarium polikistik pada wanita

Jerawat yang muncul secara tiba-tiba pada wanita dewasa bisa menjadi pertanda ketidakseimbangan hormon, terutama jika disertai dengan gejala lainnya seperti menstruasi yang tidak teratur dan tumbuhnya rambut di tempat yang tidak biasanya atau disebut sebagai hirsutisme.
Penyebab ketidakseimbangan hormon yang paling umum dialami wanita adalah sindrom ovarium polikistik. Sindrom ini dapat didiagnosis dengan menggunakan kombinasi ultrasound scan dan tes darah

Pengobatan Jerawat

Pengobatan jerawat kadang-kadang membutuhkan waktu berbulan-bulan, tergantung seberapa parah jerawat tersebut.
Anda bisa mengobati sendiri jerawat ringan Anda, seperti bintik-bintik, komedo putih, dan komedo hitam dengan menggunakan krim atau gel yang mengandung benzoil peroksida. Krim atau gel tersebut dapat Anda beli tanpa resep dokter. Berikut ini adalah beberapa saran yang berguna bagi Anda yang berjerawat.
  • Gunakanlah sabun atau pembersih ringan, serta air hangat untuk membersihkan area yang berjerawat. Sebaiknya hindari menggunakan air yang terlalu panas atau dingin karena bisa membuat jerawat makin parah.
  • Jangan terlalu sering mencuci area kulit yang berjerawat karena hal tersebut hanya akan memperparah iritasi, cukup cuci dua kali dalam sehari.
  • Atur rambut sebisa mungkin agar tidak mengenai wajah dan keramas rambut secara rutin agar selalu bersih.
  • Jangan mencoba menghilangkan komedo dengan cara menekannya karena justru akan memperparah dan meninggalkan bekas luka.
  • Jangan pakai kosmetik atau rias wajah secara berlebihan. Sebaiknya gunakan produk kosmetik berbasis air yang tidak memiliki efek menghalangi pori-pori kulit.
  • Bersihkan seluruh rias wajah sebelum tidur.
  • Jika Anda memiliki kulit kering, pakailah pelembab berbasis air yang tidak mengandung unsur parfum.
Jika Anda sedang mengobati jerawat, sebaiknya jangan mengharapkan hasil singkat karena prosesnya bisa berlangsung hingga tiga bulan. Kesabaran dan ketahanan sangat dibutuhkan selama proses tersebut.
Jika area yang teriritasi meluas, serta muncul papula dan pustula dalam jumlah yang besar, dan tidak kunjung sembuh walau sudah diobati sendiri, segera periksakan diri ke dokter. Dokter biasanya akan memberi Anda resep obat.
Obat jerawat yang biasanya dibeli dengan resep meliputi antibiotik topikal, retinoid topikal, pil KB kombinasi untuk wanita, tablet isotretinoin, tablet antibiotik, dan asam azelaic.
Dokter bisa saja merujuk Anda kepada dokter spesialis kulit jika muncul nodul yang menyakitkan, selain papula dan pustula dalam jumlah besar pada dada, punggung, serta wajah Anda.

Jenis-jenis Pengobatan Topikal Berbentuk Krim, Pelembab, dan Gel

Mengatasi jerawat dengan retinoid

Selain mencegah tersumbatnya folikel rambut oleh sel-sel kulit yang mati, retinoid topikal juga mampu mengurangi produksi sebum pada kelenjar minyak. Obat-obatan retinoid topikal yang umum dipakai adalah tretinoin dan adapalene, yang tersedia dalam bentuk krim dan gel. Obat ini biasanya dipakai sekali sebelum tidur, yaitu 20 menit setelah Anda mencuci wajah.
Ada beberapa hal yang perlu diwaspadai sebelum memakai obat ini. Bagi wanita hamil, retinoid topikal patut dijauhi karena dapat menyebabkan cacat lahir. Selain itu, pakailah obat ini sesuai takaran dan lindungi kulit yang teriritasi dari paparan sinar ultraviolet matahari yang berlebihan.
Biasanya pengobatan ini dijalankan dalam jangka waktu enam minggu. Namun untuk mencegah jerawat muncul kembali, Anda mungkin disarankan untuk terus menggunakan obat ini dengan frekuensi yang jarang.

Mengatasi jerawat dengan benzoil peroksida

Benzoil peroksida mampu mencegah kulit mati menyumbat folikel rambut dan membunuh bakteri yang dapat menginfeksi folikel yang tersumbat. Obat ini dipakai pada area wajah yang berjerawat pada 20 menit sesudah Anda mencuci muka. Benzoil peroksida tersedia dalam bentuk gel dan krim.
Gunakanlah obat ini sesuai takaran yang dianjurkan. Penggunaan yang terlalu berlebihan bisa menyebabkan kulit mengalami iritasi. Beberapa efek samping yang timbul dari penggunaan obat ini diantaranya adalah sensasi gatal, menyengat, dan panas pada kulit. Selain itu kulit juga bisa mengeras dan kering, bahkan menjadi kemerahan dan mengelupas.
Hindari terlalu sering terpapar sinar ultraviolet matahari saat memakai benzoil peroksida karena obat ini dapat menyebabkan kulit Anda lebih sensitif terhadap sinar tersebut. Obat ini juga memiliki efek memutihkan, jadi sebisa mungkin jangan sampai terkena baju atau rambut Anda.
Tidak perlu khawatir terhadap efek samping yang ada karena efek samping tersebut akan hilang sendirinya setelah pengobatan selesai.
Untuk menghilangkan seluruh jerawat, biasanya benzoil peroksida dipakai selama enam minggu. Namun setelahnya, ada penderita yang mungkin disarankan untuk terus menggunakan obat ini dengan frekuensi pemakaian yang lebih jarang untuk mencegah jerawat kembali.

Mengatasi jerawat dengan asam azelaic

Asam azelaic mampu menyingkirkan kulit mati dan membunuh bakteri jerawat. Obat ini biasa dijadikan alternatif bagi mereka yang tidak ingin menjalani pengobatan dengan retinoid topikal atau benzoil peroksida karena efek sampingnya yang terasa menjengkelkan dan mengganggu. Obat ini tidak membuat pemakainya sensitif terhadap sinar matahari.
Namun bukan berarti obat asam azelaic tidak memiliki efek samping. Efek samping tetap ada walau lebih ringan. Beberapa efek samping penggunaan asam azelaic adalah kulit menjadi kemerahan dan kering. Kadang-kadang kulit juga terasa gatal, panas, atau menyengat.
Asam azelaic tersedia dalam bentuk gel atau krim, biasanya dipakai dua kali dalam sehari atau sekali dalam sehari bagi mereka yang memiliki kulit yang lebih sensitif. Khasiat awal obat ini baru akan terlihat sebulan setelah Anda menggunakannya.

Mengatasi jerawat dengan antibiotik topikal

Antibiotik topikal mampu membunuh bakteri pada kulit yang dapat menginfeksi folikel rambut yang tersumbat. Obat ini tersedia dalam bentuk cairan atau gel.
Ada beberapa efek samping yang bisa timbul melalui pengobatan ini, meski hal tersebut jarang terjadi. Efek samping tersebut berupa kulit menjadi kemerahan dan terasa panas, kulit mengalami iritasi ringan, dan kadang-kadang mengelupas.
Antibiotik topikal umumnya digunakan sekali hingga dua kali dalam sehari. Biasanya pengobatan ini dilakukan selama enam hingga delapan minggu. Setelah jangka waktu tersebut, pemakaian obat ini harus dihentikan agar bakteri pada wajah tidak berbalik menjadi kebal terhadap obat ini sehingga infeksi bisa bertambah atau jerawat semakin parah.

Tablet antibiotik untuk mengobati jerawat yang lebih parah.

Tablet antibiotik biasanya dikombinasikan dengan pengobatan topikal untuk mengobati jerawat yang lebih parah. Pemulihan biasanya baru akan terlihat setelah enam minggu pengobatan, tergantung reaksi dari masing-masing pengguna. Bahkan ada yang pemulihannya baru terlihat setelah empat hingga enam bulan.
Dalam sebagian besar kasus jerawat parah, dokter akan meresepkan sejenis antibiotik yang disebut tetrasiklin. Namun biasanya obat ini tidak diberikan kepada wanita yang sedang hamil atau menyusui. Sebagai penggantinya, dokter akan menyarankan antibiotik yang disebut dengan eritromisin karena lebih aman untuk digunakan.
Selain dapat membuat kulit Anda sensitif terhadap sinar ultraviolet dari matahari, tetrasiklin juga dapat membuat pil kontrasepsi menjadi kurang efektif selama beberapa minggu pertama pengobatan. Biasanya Anda dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi lain, seperti kondom, selama menjalani pengobatan ini.

Isotretionin untuk mencegah tersumbatnya folikel rambut

Isotretionin adalah obat jerawat berbentuk tablet. Obat ini mampu mencegah tersumbatnya folikel rambut dan menurunkan jumlah bakteri pada kulit. Selain itu isotretionin juga membantu mengurangi produksi sebum di kelenjar kulit. Isotretionin juga dapat meredakan bengkak di dalam bintik jerawat dan mengurangi kemerahan di sekitar kulit yang terinfeksi.
Sebagian besar pengguna obat isotretionin membutuhkan waktu empat hingga enam bulan sebelum kemajuan terlihat. Selama tujuh hingga sepuluh hari pertama pengobatan, jerawat akan terlihat makin menyebar. Namun jangan khawatir karena hal tersebut normal pada masa awal pemakaian.
Terlepas dari sejumlah keunggulan di atas, obat ini juga menyimpan berbagai efek samping. Oleh karena itu penggunaan isotretionin hanya disarankan bagi yang mengalami jerawat yang sudah parah dan tidak bisa pulih dengan pengobatan lain. Dengan kata lain bagi mereka yang pengobatannya khusus diresepkan oleh dokter spesialis kulit. Sejumlah efek samping dari pengobatan isotretinoin meliputi:
  • Perubahan kadar gula dalam darah.
  • Peradangan, kekeringan, dan keretakan yang terjadi pada kulit, bibir, serta sekitar lubang hidung.
  • Adanya darah pada urin
  • Blepharitis atau radang kelopak mata
  • Konjungtivitis atau radang serta iritasi mata
Beredar sejumlah isu bahwa pengguna isotretionin mengalami perubahan suasana hati. Meski belum ada bukti mengenai hal tersebut,ada baiknya Anda melakukan tindakan pencegahan. Tanyakan kepada dokter jika Anda merasa tertekan atau cemas, bersikap agresif, atau memiliki bayangan untuk bunuh diri setelah memulai pemakaian isotretinoin.
Efek samping lain dari pengobatan isotretionin yang lebih jarang terjadi adalah penyakit ginjal, radang pankreas, dan hepatitis atau radang hati. Oleh sebab itu Anda disarankan untuk melakukan tes darah sebelum atau selama menjalani pengobatan ini untuk menghindari ketiga risiko efek tersebut.

Efek samping isotretinoin terhadap bayi yang dikandung

Efek samping terakhir dari pengobatan isotretionin yang sangat dikhawatirkan wanita hamil adalah kelainan pada janin yang dikandung. Obat ini juga sebaiknya dihindari oleh mereka yang sedang menyusui.
Jika Anda wanita yang tengah memasuki usia subur, sebaiknya pakai satu atau dua metode kontrasepsi selama satu bulan sebelum pengobatan dimulai, selama pengobatan berjalan dan selama satu bulan setelah pengobatan usai. Meski Anda telah memakai metode kontrasepsi, Anda juga perlu melakukan tes kehamilan sebelum, selama, dan sesudah pengobatan. Begitu juga bagi mereka yang tengah hamil atau merasa dirinya sedang hamil, sangat dilarang menggunakan isotretionin.
Segera hubungi dokter spesialis kulit jika Anda merasa sedang hamil saat menggunakan pengobatan isotretionin.

Terapi hormon untuk wanita menstruasi yang mengalami jerawat

Dampak positif dari pengobatan terapi hormon seringkali dirasakan wanita berjerawat, terutama jika jerawat tersebut muncul selama masa menstruasi atau jika berkaitan dengan masalah hormon seperti sindrom ovarium polikistik. Jika Anda belum menggunakan pengobatan tersebut, Anda biasanya akan disarankan dokter untuk menggunakan pil KB kombinasi. Umumnya pada wanita, pil KB kombinasi dapat membantu memulihkan jerawat meski bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk terlihat hasil sepenuhnya.
Bagi mereka yang memiliki jerawat parah dan jerawat tersebut kebal terhadap antibiotik, pengobatan dengan co-cyprindiol bisa diterapkan. Co-cyprindiolmerupakan pengobatan hormon yang mampu menurunkan produksi sebum pada kelenjar kulit. Efek pemulihannya baru bisa terlihat setelah dua hingga enam bulan pengobatan. Sedangkan untuk efek sampingnya sendiri, bagi mereka yang menggunakan co-cyprindiol bisa mengalami:
  • Sakit kepala dan dada.
  • Perubahan suasana hati.
  • Naik atau turunnya berat badan.
  • Pendarahan dan timbulnya bercak di antara masa menstruasi yang kadang-kadang dapat terjadi selama beberapa bulan awal pemakaian.
  • Penurunan gairah seks.
Selain efek samping di atas, pengobatan dengan co-cyprindiol juga menyimpan risiko besar, di antaranya adalah risiko kanker payudara dan pembekuan darah di kemudian hari.
Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, sebaiknya tidak menggunakan obat ini karena tidak aman. Usahakanlah melakukan tes kehamilan terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini.

Penanganan jerawat dengan alternatif lainnya

Selain menggunakan obat-obatan, ada beberapa teknik pengobatan jerawat lainnya. Diantaranya adalah terapi fotodinamik, chemical peels, dan ekstraktor komedo.
Dalam terapi fotodinamik, jerawat dihilangkan dengan teknik penyinaran. Sedangkan pada chemical peels, kulit yang berjerawat dikelupaskan dengan tujuan untuk menumbuhkan lapisan kulit baru. Dalam prosesnya, chemical peels melibatkan bahan kimia. Dan yang terakhir adalah teknik pengangkatan jerawat dengan alat yang disebut ekstraktor komedo. Sesuai dengan namanya, prosedur ini diterapkan untuk menghilangkan komedo.

Komplikasi Jerawat

Setiap jenis jerawat dapat mengakibatkan bekas luka, tapi bintik yang paling sering menimbulkan bekas luka adalah nodul dan kista. Umumnya bekas luka timbul karena jerawat pecah yang disebabkan karena kita mencabut atau menekannya. Oleh karena itu penting untuk tidak melakukan hal-hal yang semacam itu.
Ada tiga jenis bekas luka jerawat berdasarkan bentuknya, yaitu bekas jerawat rolling, boxcar, dan ice pick. Pada bekas jerawat rolling, permukaan kulit tampak bergulir dan tidak merata akibat terbentuknya jaringan parut di bawah kulit. Untuk bekas jerawatboxcar, jaringan parut di bawah kulit berbentuk seperti oval atau kawah. Sedangkan pada bekas jerawat ice pick, permukaan kulit seperti berlubang akibat tusukan benda tajam.

Pengobatan jaringan parut untuk mengatasi tekanan psikologis

Pengobatan jaringan parut saat ini dianggap penting setelah adanya kasus bahwa bekas jerawat menyebabkan tekanan psikologis yang serius. Pengobatan jaringan parut ini termasuk ke dalam ranah bedah kosmetik.
Namun sebelum menjalani bedah ini, Anda harus sadar bahwa prosedur ini tidak akan bisa menghilangkan seratus persen bekas luka, melainkan hanya bertujuan untuk menyamarkan. Biasanya operasi ini hanya memperbaiki sekitar 50 hingga 70 persen penampilan.
Berkonsultasilah kepada dokter spesialis untuk meminta saran mengenai prosedur apa yang cocok untuk Anda.
Ada beberapa beberapa jenis bedah kosmetik yang saat ini populer. Pertama adalah bedah dermabrasi. Penanganan ini dilakukan dengan cara mengangkat lapisan atas kulit dengan menggunakan laser atau sikat kawat khusus. Biasanya kulit pasien akan terlihat merah dan terasa sakit selama beberapa bulan setelah mereka menjalani prosedur ini sebelum hasilnya terlihat.
Yang kedua adalah subcision yang biasanya dilakukan untuk mengatasi jaringan parutrolling. Pada prosesnya, dokter akan mengangkat lapisan atas kulit dengan jaringan parut yang ada di bawahnya. Pemisahan ini akan mengakibatkan darah bergumpal di area tersebut dan membentuk jaringan ikat. Jaringan ikat inilah yang akan meratakan jaringan parut dengan permukaan kulit lainnya. Untuk hasil yang lebih sempurna, biasanya dokter akan melakukan pengobatan laser atau bedah dermabrasi setelah prosedur subscicionselesai dilakukan.
Selanjutnya adalah pengobatan laser. Prosedur ini dapat digunakan untuk mengobati bekas jerawat ringan hingga menengah. Pengobatan laser dibagi menjadi dua, yaitu pengobatan laser ablatif dan non-ablatif.
Pada prosedur ablatif, laser digunakan untuk mengangkat bagian kecil kulit di sekitar jaringan luka untuk memproduksi kulit baru yang terlihat lembut. Sedangkan pada prosedur non-ablatif, laser dipakai untuk merangsang tumbuhnya kolagen baru atau sejenis protein kulit yang berguna untuk memperbaiki penampilan dan kerusakan akibat adanya bekas luka.

Pemulihan bekas luka jerawat dengan punch technique

Selanjutnya ada teknik pemulihan jerawat non-farmasi yang disebut sebagai punch technique. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengobati jaringan parut ice pick danboxcar. Teknik pukulan ini ada tiga, yaitu punch excision, punch elevation dan punch grafting.
Punch elevation biasanya digunakan untuk mengobati bekas jerawat berbentuk boxcaragar nyaris tidak terlihat. Caranya adalah menyingkirkan dasar luka melalui bedah. Sisi luka kemudian ditarik atau diangkat agar sejajar dengan permukaan kulit.
Punch excision diterapkan untuk mengobati jaringan parut ice pick yang masih masuk kategori ringan. Caranya adalah dengan menyingkirkan bekas luka dan menutupnya. Ketika sembuh nanti, kulit terlihat lebih halus dan rata pada area yang dibedah tersebut.
Yang terakhir adalah punch grafting yang digunakan untuk mengobati jaringan parut ice pick yang tergolong sangat dalam. Caranya sama seperti punch excision, namun pada teknik ini, bekas luka ditambal dengan cangkok (graft) dari kulit bagian tubuh lain, misalnya kulit dari belakang telinga.

Gambar Jerawat

jerawat-alodokter

Komedo


Komedo terbagi menjadi dua jenis, yaitu komedo hitam dan putih. Perbedaan di antara keduanya terletak pada penyumbatan dan pengerasan sebum atau minyak. Pada komedo hitam, penyumbatan terjadi di atas pori-pori kulit sehingga tampak terbuka. Sebum tersebut akan berubah watna menjadi cokelat atau hitam setelah tekena udara.
Sedangkan pada komedo putih, penyumbatan oleh sebum terjadi di bawah atau di dalam pori-pori. Mekipun pori-pori terlihat menutup, namun akan terasa seperti benjolan kecil padat ketika kulit ditekan.

Papula dan pustula

jerawat2-alodokter


















jerawat3-alodokter
Gambar di atas menunjukkan sekumpulan papula dan pustula. Sekilas bentuk keduanya hampir serupa. Jerawat papula ditandai dengan benjolan lunak berwarna merah yang terasa menyakitkan. Sedangkan pada benjolan pustula ujungnya berwarna putih yang berasal dari penumpukan nanah.

Kista dan nodul


Gambar di atas menunjukkan jerawat kista dan nodul yang menyebar di bagian tubuh penderitanya. Jerawat kista terbentuk ketika bakteri, sebum, dan sel-sel kulit yang mati menyumbat bagian dalam pori-pori. Benjolan jerawat kista tampak seperti bisul besar dan terasa menyakitkan. Benjolan yang berisi nanah tersebut biasanya akan meninggalkan bekas luka permanen setelah sembuh.
Sedangkan pada jerawat nodul ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan keras, besar, dan terasa menyakitkan dari bawah permukaan kulit dalam jumlah yang cukup banyak. Sama seperti kista, nodul merupakan kategori jerawat parah dan bisa meninggalkan bekas permanen pada kulit setelah sembuh.
jerawat4-alodokter

No comments:

Post a Comment