Friday, August 28, 2015

KUTIL KELAMIN

Pengertian Kutil Kelamin

Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit seksual menular yang paling umum, yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Penularan virus ini terjadi melalui kontak kulit dengan kulit, ketika terlibat aktivitas seksual dengan seseorang yang telah terjangkit virus ini.
Kutil kelamin-alodokter
Rentannya seseorang untuk terlular kutil kelamin biasanya ditunjang oleh beberapa faktor risiko seperti melakukan hubungan seksual tanpa pelindung, melakukan hubungan dengan seseorang yang riwayat kehidupan seksualnya tidak jelas, dan aktif secara seksual sejak usia remaja. Selain itu, penularan virus juga dapat terjadi melalui sex toys yang telah terpapar virus sebelumnya.

Gejala kutil kelamin

Sebagian besar kutil kelamin berukuran sangat kecil sehingga sulit terlihat secara kasat mata. Biasanya mereka yang mengalami kondisi ini akan merasakan gatal-gatal pada daerah sekitar daerah genitalnya. Selain tumbuh satu per satu, beberapa kutil kelamin juga dapat tumbuh secara berdekatan atau membentuk kelompok yang lebih besar.
Pada pria, kutil dapat tumbuh di bagian batang dan ujung penis, anus, serta kantung zakar. Sedangkan pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh pada bagian dinding vagina, leher rahim, vulva, dan kulit di antara lubang vagina dan lubang anus. Kutil kelamin juga bisa tumbuh di dalam mulut dan bahkan tenggorokan orang yang melakukan seks oral dengan seorang penderita.
Kutil kelamin tidak berpengaruh terhadap kesuburan seseorang.

Diagnosis kutil kelamin

Kutil kelamin merupakan kondisi yang cukup mudah dikenali secara kasat mata oleh dokter. Namun jika kutil tersebut tumbuh di bagian yang sulit dijangkau penglihatan, seperti bagian dalam vagina, uretra, atau anus, dokter mungkin akan membutuhkan alat-alat khusus seperti spekulum dan proktoskop.

Pengobatan kutil kelamin

Pengobatan kutil kelamin terbagi menjadi dua, yakni pengobatan topikal dan prosedur ablasi. Pengobatan topikal dilakukan dengan mengoleskan obat berbentuk salep, krim, atau cairan yang mengandung zat tertentu pada kutil. Biasanya pengobatan topikal diterapkan pada kutil yang tergolong ringan.
Sedangkan prosedur ablasi baru akan diterapkan jika obat-obatan topikal tidak sanggup menangani kutil. Beberapa contoh prosedur ablasi adalah eksisi, bedah listrik,cryotherapy, dan bedah laser.
Kutil kelamin merupakan kondisi yang dapat kambuh kembali pada sebagian orang. Jarak waktu kambuh bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

Pencegahan kutil kelamin

Dengan menerima vaksin HPV dan menggunakan kondom ketika berhubungan seksual, kutil kelamin dapat dicegah.

Gejala Kutil Kelamin

Seringkali kutil yang tumbuh pada area kelamin berukuran sangat kecil sehingga sulit terlihat dengan kasat mata. Mereka yang terkena kutil kelamin biasanya akan merasa tidak nyaman dan gatal di sekitar bagian area genitalnya. Tentu saja hal ini sangat mengganggu, terutama dalam kehidupan seksual penderitanya. Penetrasi yang terjadi saat berhubungan badan dapat menyebabkan kutil berdarah.
Selain kecil, ciri-ciri kutil kelamin adalah menyerupai bintik atau benjolan berwarna merah muda atau abu-abu. Beberapa bintik tersebut ada yang tumbuh secara berdekatan dan terlihat seperti kembang kol. Bahkan kutil kelamin ini bisa menjadi makin banyak dan membentuk kelompok-kelompok besar.
Pada pria, kutil kelamin dapat tumbuh pada bagian:
  • Batang atau ujung penis
  • Anus
  • Kantung zakar
  • Paha bagian atas
  • Di sekitar atau di dalam anus
  • Di dalam uretra
Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh pada bagian:
  • Kulit kelamin bagian luar termasuk sekitar anus
  • Dinding vagina
  • Vulva
  • Leher rahim
  • Paha bagian atas
Selain pada alat vital dan daerah di sekitarnya, kutil kelamin juga dapat tumbuh pada mulut atau tenggorokan. Biasanya kondisi ini ditularkan melalui seks oral.

Penyebab Kutil Kelamin

Kutil kelamin merupakan salah satu jenis penyakit seksual menular yang paling umum. Kondisi ini disebabkan oleh humanpapilloma virus (HPV). Virus yang hidup di dalam sel-sel tubuh ini memiliki lebih dari seratus jenis dan tidak semuanya menyebabkan kutil kelamin.
Kutil kelamin merupakan penyebab utama kanker serviks. Penularan penyakit ini terjadi melalui aktivitas seksual dengan seseorang yang telah terjangkit virus sebelumnya.
Rentannya seseorang untuk tertular kutil kelamin biasanya ditunjang oleh beberapa faktor risiko, seperti melakukan hubungan seksual dengan orang-orang yang berbeda  tanpa pelindung, melakukan hubungan dengan seseorang yang riwayat kehidupan seksualnya tidak diketahui, dan aktif secara seksual sejak usia remaja. Selain itu, seseorang juga lebih rentan terkena kutil kelamin jika sebelumnya pernah menderita penyakit menular seksual lainnya.
Pemakaian kondom dapat menjadi langkah minimal untuk melindungi kita dari kutil kelamin, meski alat kontrasepsi ini tidak sepenuhnya menutupi kulit area genital.
Virus HPV tidak bisa ditularkan melalui pelukan, ciuman, atau media perantara seperti alat makan, handuk, atau kertas toilet. Virus ini hanya bisa ditularkan melalui kontak antara kulit dengan kulit ketika berhubungan intim, termasuk seks oral dan berbagi sex toys atau peralatan untuk merangsang pasangan. Walau sangat jarang terjadi, HPV juga bisa menular ketika seorang penderita kutil kelamin menyentuh area genital orang lain.
Seorang ibu juga dapat menularkan virus HPV kepada bayinya selama proses persalinan. Meski begitu, kasus semacam ini jarang terjadi.

Diagnosis Kutil Kelamin

Kutil kelamin dapat didiagnosis dengan mudah oleh dokter melalui pemeriksaan biasa secara kasat mata atau dibantu dengan kaca pembesar. Pemeriksaan secara lebih mendetail biasanya tergantung kepada lokasi kutil kelamin tersebut tumbuh. Jika kutil diduga tumbuh di dalam anus, biasanya dokter akan menggunakan alat yang disebut proktoskop untuk melihat bagian dalam anus. Sedangkan jika kutil kelamin diduga tumbuh di dalam vagina, maka dokter akan menggunakan alat yang disebut spekulum untuk melihat dinding vagina dan leher rahim. Periksakanlah diri Anda ke dokter jika:
  • Anda merasakan gejala kutil kelamin
  • Anda melakukan hubungan seksual tanpa kondom
  • Pasangan Anda terkena kutil kelamin atau penyakit seksual menular lainnya
  • Anda terkena penyakit seksual menular lainnya

Pengobatan Kutil Kelamin

Pengobatan kutil kelamin terbagi menjadi dua, yaitu pengobatan topikal dan pengobatan dengan menggunakan prosedur ablasi.
Pengobatan topikal dilakukan dengan cara mengoleskan salep, krim, atau cairan yang mengandung zat tertentu pada bagian yang terinfeksi. Namun perlu Anda ingat bahwa obat-obatan kutil yang dijual bebas di apotek tidak diperuntukkan untuk mengobati kutil kelamin, melainkan kutil biasa yang tumbuh di tangan, wajah, atau kaki. Oleh karena itu periksakanlah diri Anda ke dokter jika terkena kutil kelamin agar dokter dapat memberikan Anda penanganan yang tepat. Berikut ini adalah jenis-jenis obat topikal untuk kutil kelamin:
  • Asam trikloroasetat. Obat ini berfungsi menghancurkan protein yang terdapat di dalam sel-sel kutil. Setelah mengoleskan asam trikloroasetat, biasanya Anda akan merasakan sensasi panas pada kulit untuk sesaat. Gunakanlah obat ini sesuai petunjuk yang ada karena jika penerapannya salah, bisa merusak kulit Anda. Asam trikloroasetat biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengobati kutil berukuran kecil, namun bertekstur keras. Obat ini aman digunakan oleh wanita yang sedang hamil.
  • Podophyllotoxin. Podophyllotoxin bekerja dengan cara meracuni sel-sel kutil. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi kutil kelamin berukuran kecil yang berkelompok. Obat ini tidak cocok untuk ibu hamil.
  • Imiquimod. Obat ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi kutil. Obat yang hadir dalam bentuk krim ini biasanya digunakan untuk mengobati kutil yang berukuran besar. Meskipun begitu imiquimod tidak disarankan bagi wanita yang sedang hamil. Obat ini juga dapat menyebabkan iritasi ringan.
Gunakanlah obat-obatan topikal sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter maupun yang terdapat pada kemasan. Petunjuk mencakup takaran atau dosis, serta frekuensi pemakaian. Jangka waktu penyembuhan kutil dapat bervariasi, yang terpenting adalah Anda disiplin dalam menjalani pengobatan.
Selama melakukan pengobatan, Anda disarankan untuk tidak menggunakan sabun yang mengandung parfum atau losion karena dikhawatirkan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Pengobatan kutil kelamin dengan prosedur ablasi

Prosedur ablasi untuk kutil kelamin biasanya dilakukan jika kutil tidak dapat ditangani dengan obat-obatan topikal. Prosedur ini juga bisa diterapkan pada ibu hamil yang khawatir bayinya dapat tertular kutil pada saat melahirkan. Berikut ini adalah beberapa prosedur ablasi, diantaranya:
  • Eksisi. Hampir mirip seperti bedah ringan, pada prosedur eksisi kutil akan dipotong dan dibuang, setelah itu kulit akan dijahit. Oleh karena itu sebelum prosedur ini dilakukan, dokter akan memberikan pasien bius lokal pada area yang terinfeksi kutil. Efek samping eksisi adalah bekas luka yang ditimbulkan setelah sembuh. Oleh karena itu prosedur ini hanya untuk mengatasi kutil yang berkelompok dalam skala kecil, bukan besar.
  • Bedah listrik. Prosedur ini biasanya dikombinasikan dengan eksisi. Setelah eksisi memotong permukaan kutil, maka sisa-sisa jaringan kutil yang masih ada akan dibakar oleh kawat yang panas. Kawat yang digunakan panas karena dialiri listrik. Biasanya prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan kutil yang terdapat di bagian vulva dan anus.
  • Cryotherapy. Ini merupakan prosedur pelepasan kutil dengan cara dibekukan menggunakan cairan nitrogen. Cryotherapy biasanya harus dilakukan secara berkala hingga kutil hilang tanpa sisa dan tertutup oleh kulit baru. Prosedur ini diterapkan untuk menghilangkan kelompok kutil kecil yang terdapat di penis, sekitar dan di vulva. Selama menjalani cryotherapy hindari hubungan seksual hingga kutil dan area kulit di sekitarnya benar-benar sembuh. Efek samping prosedur ini bisa berupa pembengkakan atau munculnya rasa nyeri.
  • Bedah laser. Sesuai dengan namanya, prosedur ini menggunakan energi laser untuk menghilangkan kutil. Bedah laser biasanya dilakukan sebagai pilihan terakhir ketika prosedur ablasi lainnya tidak dapat mengobati kutil kelamin. Suatu kondisi yang bisa disebabkan oleh letaknya yang terpencil atau luasnya area kulit yang terjangkiti. Efek samping prosedur ini bisa berupa iritasi dan rasa nyeri untuk beberapa minggu.

Pencegahan Kutil Kelamin

Sebagai langkah utama, kutil kelamin dapat kita cegah melalui suntikan vaksin. Vaksin yang tersedia saat ini sudah dapat menangkal jenis virus HPV yang paling sering menyebabkan kutil kelamin. Vaksin ini juga dapat menangkal sebagian besar jenis virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks.
Vaksin HPV sebaiknya diberikan sebelum seseorang menjadi aktif secara seksual. Vaksin ini bisa diberikan sejak usia dua belas tahun dengan 3 dosis. Jarak antara dosis pertama dan kedua adalah dua bulan sedangkan jarak antara dosis kedua dan ketiga adalah lima bulan.
Pemberian vaksin HPV  juga memiliki efek samping:
  • Demam ringan dengan gejala seperti flu
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada bagian yang disuntik
Selain itu, kutil kelamin juga dapat dicegah dengan menggunakan kondom saat Anda melakukan hubungan seksual. Meski tidak sepenuhnya efektif dalam melindungi Anda dari penyakit ini karena masih ada bagian kulit yang dapat terpapar, namun setidaknya pemakaian kondom bisa meminimalisasi risiko terkena kutil kelamin dan melindungi Anda dari penyakit seksual menular lainnya.
Selain menggunakan kondom, Anda juga disarankan untuk tidak berbagi sex toys atau menggunakan alat-alat perangsang yang kondisinya tidak steril.

No comments:

Post a Comment