Sunday, July 26, 2015

Anoreksia nervosa

Anoreksia nervosa merupakan suatu masalah kesehatan di mana pengidapnya terobsesi untuk memiliki tubuh kurus dan sangat takut jika diri mereka terlihat gemuk. Saking takutnya, tubuh mereka bahkan selalu dianggap masih kurang kurus atau masih gemuk meski kenyataannya tidak seperti itu.
anorexia-nervosa-alodokter
Usia enam belas hingga tujuh belas tahun merupakan usia yang dianggap rawan bagi gangguan ini untuk mulai muncul, dan mayoritas pengidap anoreksia berasal dari kalangan remaja putri dan wanita dewasa.
Untuk membuat tubuh mereka tetap sekurus mungkin, pengidap anoreksia akan berusaha keras membatasi porsi makan seminimal mungkin dan berolahraga secara berlebihan. Beberapa dari mereka bahkan akan berusaha memuntahkan kembali makanan yang telah dikonsumsi.

Gejala anoreksia nervosa dan masalah psikologis lain yang terkait

Mereka yang mengidap anoreksia dapat dikenali dari gejala berikut ini:
  • Penurunan berat badan secara signifikan dan tampak sangat kurus.
  • Selalu memerhatikan bentuk tubuh di depan cermin.
  • Menimbang tubuh hampir tiap saat.
  • Sering memuntahkan kembali makanan yang sudah dimakan.
  • Suka berbohong jika ditanya apakah mereka sudah makan.
  • Sangat memperhitungkan jumlah kalori, lemak, dan gula pada makanan.
  • Sering berolahraga secara berlebihan.
  • Mengalami masalah kesehatan sebagai akibat dari anoreksia itu sendiri, misalnya kelelahan, dehidrasi, tekanan darah rendah, pusing, rambut rontok, dan kulit kering.
  • Suka minum obat-obatan pencahar dan penekan nafsu makan.

Penyebab anoreksia nervosa

Penyebab anoreksia nervosa secara pasti masih belum jelas. Sebagian besar spesialis percaya bahwa gangguan tersebut berasal dari gabungan sejumlah faktor, seperti faktor psikologis, lingkungan, serta genetika atau biologis.

Diagnosis anoreksia nervosa

Dalam mendiagnosis anoreksia nervosa, biasanya dokter akan bertanya mengenai berat badan dan pola makan pasien untuk menentukan apakah dia mengalami gangguan makan. Penting bagi pasien untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan jujur. Dokter tidak bermaksud menghakimi pasien, tapi hanya ingin menentukan kondisinya secara tepat.

Dukung pengidap anoreksia untuk mau mendapatkan pertolongan

Jika Anda memiliki keluarga atau teman yang mengidap anoreksia, lakukanlah pendekatan secara halus lalu membujuk agar mereka mau mendapatkan pertolongan medis. Membujuk pengidap anoreksia agar mau berobat tidaklah mudah. Biasanya mereka akan menganggap bahwa apa yang telah mereka lakukan merupakan hal yang benar dan akan menolak mengakui bahwa diri mereka sebenarnya bermasalah.
Karena itulah kesabaran serta dukungan secara terus-menerus berperan sangat penting bagi kesembuhan penderita anoreksia. Jangan pernah mengkritik atau membuat mereka merasa tertekan karena hal tersebut hanya akan memperburuk situasi. Sampaikanlah bahwa bujukan dan dukungan Anda tersebut semata-mata karena mengkhawatirkan kesehatan mereka.

Sekilas mengenai pengobatan anoreksia

Sebagian besar kasus anoreksia ditangani dengan rawat jalan dan segelintir kasus lainnya, misalnya kasus pengidap anoreksia parah, ditangani dengan perawatan rumah sakit. Selain untuk menyadarkan pengidap bahwa pola hidup yang mereka jalani tersebut adalah salah, penanganan ini bertujuan agar mereka dapat memperoleh berat badan ideal kembali secara aman.
Hal-hal yang mencakup penanganan anoreksia meliputi terapi psikologi dan saran-saran yang berkaitan dengan makanan dan nutrisi. Agar pengobatan dapat dilakukan dengan tepat, dokter harus menyesuaikan dengan keadaan fisik, psikologi, dan juga keadaan sosial si pengidap anoreksia. Pengobatan anoreksia tidak dapat dilakukan secara instan. Untuk pulih sepenuhnya, bisa membutuhkan waktu beberapa tahun.

Komplikasi yang mungkin terjadi

Anoreksia bisa menimbulkan masalah-masalah kesehatan lainnya yang cukup serius jika tidak berhasil diobati dalam jangka waktu yang lama. Beberapa komplikasi anoreksia nervosa adalah:
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Gagal jantung
  • Menstruasi tidak lancar
  • Anemia
  • Gagal ginjal
  • Kemandulan
  • Osteoporosis
  • Konstipasi
  • Kematian akibat kurang gizi atau bunuh diri

Gejala Anoreksia Nervosa

Karena pengidap anoreksia sangat terobsesi untuk menurunkan berat badan mereka serendah mungkin, maka gejala utama dari kondisi ini adalah berat badan yang turun secara drastis hingga berada di bawah batas sehat.
Sebagai upaya dalam memenuhi obsesi mereka terhadap tubuh yang sangat kurus, pengidap anoreksia akan melakukan berbagai hal, di antaranya dengan membatasi porsi makanan, memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan, dan berbohong jika ditanya apakah mereka sudah makan.
Penderita anoreksia umumnya selalu memakai baju yang longgar dan rutin melakukan pengukuran, penimbangan, atau pengamatan tubuh mereka di depan cemin. Selain itu, mereka akan sering melakukan olahraga secara berlebihan dan minum obat-obatan penekan nafsu makan atau pun pencahar.
Dari gejala-gejala tersebut, terlihat jelas bahwa penyakit anoreksia bukan hanya merupakan masalah kesehatan fisik, tapi juga berkaitan dengan masalah psikologi.
Ketidakpuasan akan berat tubuh menjadikan pengidap anoreksia kurang memiliki kepercayaan diri. Mereka merasa bahwa harga diri mereka dipengaruhi oleh berat badan. Akibatnya ketidakpercayaan diri ini membuat mereka mengucilkan diri dan tidak lagi tertarik untuk bersosialisasi dengan orang lain. Karena itu tidak sedikit pengidap anoreksia yang pada akhirnya memiliki masalah dalam hubungannya dengan orang lain, terutama dalam keluarga, pertemanan, pendidikan, maupun pekerjaan.

Masalah kesehatan yang muncul

Masalah kesehatan yang dirasakan pengidap anoreksia disebabkan oleh sedikitnya asupan makanan, terutama dalam jangka waktu yang panjang. Beberapa masalah kesehatan tersebut adalah:
  • Sakit kepala dan pusing
  • Kembung
  • Konstipasi
  • Kelelahan
  • Tangan dan kaki yang terlihat mengalami perubahan warna akibat buruknya sirkulasi
  • Demam
  • Rambut rontok
  • Kulit kering
  • Masalah pada pertumbuhan fisik dan pubertas pada anak-anak dan remaja
  • Insomnia
  • Detak jantung tidak teratur
  • Dehidrasi
  • Tekanan darah rendah
  • Tumbuhnya rambut halus di sekujur tubuh
  • Kuku yang mudah patah
  • Sakit perut
  • Gangguan menstruasi pada wanita.

Penyebab Anoreksia Nervosa

Penyebab pasti anoreksia masih belum jelas. Sebagian besar spesialis percaya gangguan tersebut muncul dari gabungan sejumlah faktor, seperti faktor psikologis, lingkungan, serta genetika atau biologis.
Secara psikologis, ketakutan dan kekhawatiran terhadap tubuh gemuk, telah memunculkan obsesi dan dorongan kuat pada diri pengidap anoreksia untuk menguruskan badan. Selain itu, pengidap anoreksia juga lebih tertutup secara emosi dan mudah stres.

Pengaruh lingkungan terhadap anoreksia nervosa

Pola pikir yang terbentuk akibat pengaruh lingkungan dapat memicu anoreksia, contohnya adalah iklan di media masa. Pada zaman sekarang ini tubuh kurus dianggap sebagai syarat mutlak kecantikan. Pemikiran tersebut kemudian diperkuat dan disebarluaskan oleh iklan, sehingga tidak sedikit masyarakat yang terpengaruh, terutama remaja.
Alasan kenapa pengidap anoreksia kebanyakan dari kalangan remaja adalah banyaknya perubahan tubuh, perubahan hormon dan masa-masa stres atau cemas. Pada masa ini, kepercayaan diri remaja sangat rendah sehingga mereka sering bimbang dan mudah dipengaruhi. Selain akibat pengaruh hormon, ejekan dan tekanan yang dialami seorang remaja di sekolah juga dapat memicu terjadinya anoreksia.
Sementara itu, anoreksia nervosa juga bisa muncul akibat tuntutan pekerjaan dan peristiwa yang mengecewakan, misalnya seperti putus hubungan.

Anoreksia akibat faktor keturunan dan biologis

Seseorang yang memiliki riwayat keluarga pengidap gangguan makan, depresi, atau pecandu obat-obatan terlarang, diyakini memiliki risiko lebih besar untuk mengidap anoreksia.
Selain faktor keturunan atau genetika, anoreksia diduga bisa terjadi akibat adanya perubahan pada kadar hormon dan fungsi otak juga. Perubahan tersebut mungkin saja memengaruhi bagian otak yang mengendalikan nafsu makan atau memicu perasaan bersalah dan khawatir akibat banyak makan.

Diagnosis Anoreksia Nervosa

Dalam mendiagnosis anoreksia, pertama-tama dokter akan menanyakan dahulu mengenai pola makan dan berat badan pasien, misalnya seberapa jauh dia mengkhawatirkan berat badannya dan apakah sering memuntahkan kembali makanan yang telah dikonsumsinya.
Setelah itu dokter juga akan mengumpulkan data tentang berat badan pasien, terutama jika pasien mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
Untuk menentukan berat badan sehat, dokter akan menghitung body mass index atau indeks massa tubuh (IMT). IMT adalah penghitungan berat badan yang mengacu kepada rasio berat dan tinggi seseorang. Manfaat penghitungan IMT ini adalah untuk mengetahui apakah seseorang mengalami kelebihan, kekurangan atau berat badan yang sehat.
Rumus yang dipakai dalam penghitungan IMT adalah berat tubuh dalam kilogram dibagi dengan tinggi tubuh dalam satuan meter kuadrat (m²). Sebagai contoh jika berat badan pasien 66 kilogram dan tingginya adalah 1,65 meter, maka perhitungannya adalah 66/1,65×1,65 = 24,24 kg/m²
IMT yang normal bagi orang dewasa berada pada kisaran hasil akhir 19-25, sedangkan IMT yang normal bagi anak-anak dan remaja tergantung pada usia mereka. Pada orang dewasa, kondisi anoreksia dapat dicurigai apabila IMT berada di bawah 17,5.

Tidak ada tes khusus dalam diagnosis anoreksia

Dokter mungkin tidak perlu melakukan tes khusus untuk mendiagnosis anoreksia nervosa, namun biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan sederhana untuk mengetahui apakah pasien mengalami komplikasi akibat anoreksia. Hal-hal yang perlu diperiksa dokter adalah:
  • Tekanan darah
  • Denyut nadi
  • Tangan dan kaki
  • Suhu tubuh
Dokter juga biasanya akan meminta pasien melakukan gerakan fisik sederhana untuk melihat kekuatan otot-otot pasien. Gerakan fisik sederhana yang dimaksud adalah seperti jongkok, berdiri, dan bergeser ketika duduk.
Seseorang rentan terkena masalah pada jantung jika mengidap anoreksia. Masalah jantung tersebut salah satunya adalah detak jantung yang tidak teratur. Biasanya untuk menentukan hal tersebut, dokter melakukan pemeriksaan elektrokardiogram.

Pengobatan Anoreksia Nervosa

Adakalanya pengobatan harus dilakukan secara paksa jika kondisi anoreksia sudah memasuki tahap berbahaya dan mengancam nyawa pengidap. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya keluarga segera membawa pengidap ke rumah sakit agar cepat-cepat ditangani.
Pengobatan anoreksia nervosa biasanya dilakukan dengan cara mengombinasikan terapi psikologi dengan pemulihan berat badan yang diawasi. Sangat penting untuk melakukan pengobatan sedini mungkin, terlebih jika pasien sudah kehilangan sejumlah besar berat badannya. Selain itu, penanganan secepatnya dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi.

Penanganan anoreksia melalui aspek psikologis

Sejumlah pengobatan psikologis bisa diterapkan untuk mengobati anoreksia. Biasanya pengobatan akan berlangsung dari setengah hingga satu tahun bahkan lebih lama, tergantung kepada kondisi pengidap atau tingkat keparahan anoreksia. Di bawah ini diuraikan sejumlah terapi yang dilakukan sebagai bagian dari penanganan.

Terapi kognitif analitik dengan menelusuri masa lalu pasien

Terapi ini didasarkan kepada teori yang menyatakan bahwa masalah kesehatan mentaltermasuk anoreksia disebabkan oleh pola pikir dan tingkah laku tidak sehat yang dibentuk sejak pasien masih kanak-kanak atau remaja. Terapi ini melibatkan tiga tahapan proses.
Tahap pertama adalah reformulasi. Pada tahap reformulasi, biasanya spesialis terapi akan mencari tahu pengalaman pasien pada masa lalu yang mungkin bisa menjadi alasan kenapa pola-pola yang tidak sehat tersebut bisa berkembang.
Tahap kedua adalah pengenalan. Seorang ahli terapi akan membantu pasien melihat dan memahami bagaimana pola-pola yang tidak sehat tersebut berkontribusi terhadap anoreksia.
Tahap ketiga atau tahap terakhir adalah revisi. Pada tahap ini, sejumlah perubahan yang dapat menghentikan pola-pola yang tidak sehat tersebut diidentifikasi, dikaji, kemudian diterapkan.

Mengubah pola pikir negatif dengan terapi perilaku

Perilaku seseorang biasanya merupakan buah dari pola pikirnya. Begitu pula sebaliknya, tingkah laku dapat membentuk pola pikir juga. Banyak hal-hal tidak realistis yang diyakini sebagai sesuatu yang benar oleh pengidap anoreksia. Misalnya mereka merasa harga diri mereka tergantung pada berat badan mereka. Mereka sangat takut diejek atau tidak dihargai lagi oleh orang lain karena dianggap gemuk.
Oleh karena itu, melalui terapi perilaku kognitif, ahli terapi akan berusaha membantu pasien mengubah pemikiran negatif mengenai makanan dan penampilan menjadi suatu pola pemikiran yang positif dan realistis, sehingga diharapkan perilaku menyimpang pasien dapat hilang.

Terapi interpersonal yang mengkaji lingkungan pengidap

Terapi ini mendasarkan teori kepada hubungan lingkungan dengan anoreksia, di mana lingkungan dan orang di sekitar memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam membentuk keadaan psikologis si pengidap. Teori tersebut menyimpulkan bahwa kepercayaan diri yang rendah serta rasa cemas yang dialami pengidap timbul dari interaksinya dengan orang-orang di sekitar.
Selama terapi ini, ahli terapi akan berusaha menelaah hal-hal negatif yang berkaitan dengan hubungan interpersonal pasien dan mencari tahu cara mengatasi hal-hal negatif tersebut.

Peran keluarga sebagai bagian dari pengobatan anoreksia

Peran keluarga sangat penting bagi kesembuhan pengidap anoreksia karena biasanya keluarga adalah pihak yang paling merasakan dampak anoreksia itu sendiri. Selain harus berusaha memahami kondisi yang sedang dialami si pengidap, keluarga juga dapat bekerja sama dengan dokter dalam membantu mempercepat proses kesembuhan.

Menaikkan berat badan secara berkala dan aman

Sebagai bagian dari rencana pengobatan, dokter akan menyertakan saran-saran mengenai bagaimana menaikkan berat badan pasien secara aman. Dokter juga akan terus memantau kesehatan fisik pasien. Bagi pasien anak-anak dan remaja, tinggi badan mereka akan diperiksa secara berkala untuk memastikan mereka tumbuh secara normal.
Menaikkan berat badan secara normal harus dilakukan secara bertahap. Sebagai langkah pertama, ahli terapi biasanya akan meminta pasien untuk berusaha makan secara teratur, meski dalam porsi yang sedikit. Terapi ini dianggap berhasil setelah pola makan pasien kembali normal dengan asupan gizi yang cukup, termasuk vitamin dan mineral. Diharapkan melalui terapi ini, pasien bisa kembali menaikkan berat badan sebanyak setengah hingga satu kilogram perminggu.

Penanganan anoreksia dengan menggunakan obat-obatan

Jika anoreksia hanya diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan, biasanya hasilnya tidak akan efektif. Penggunaan obat-obatan baru akan terasa efektif jika dikombinasikan dengan terapi lain. Obat-obatan juga digunakan untuk menangani masalah-masalah psikologis yang terkait dengan anoreksia, seperti depresi dan gangguan kompulsif obsesif. Obat-obatan tersebut di antaranya adalah olanzapine dan selective serotonin reuptake inhabitors (SSRIs).
SSRIs merupakan sejenis antidepresan. Obat ini dapat membantu meredakan depresi dan rasa cemas terkait anoreksia. Biasanya dokter akan memberikan obat ini jika berat badan pasien telah kembali normal. Pemberian SSRIs kepada pasien dengan berat badan di bawah normal dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping buruk.
Sedangkan olanzapine merupakan obat-obatan yang diberikan kepada pengidap anoreksia yang tidak merespons kepada metode pengobatan lainnya. Obat ini dapat membantu meredakan rasa cemas yang berkaitan dengan pola makan atau berat badan.
Pengobatan anoreksia tidak dapat dilakukan secara instan. Untuk pulih sepenuhnya, pengidap bisa membutuhkan waktu beberapa tahun karena seiring menjalani pengobatan pun, beberapa dari mereka masih mengalami gangguan makan.

Angin duduk

Angin duduk atau angina adalah suatu kondisi saat penderitanya mengalami nyeri pada dada akibat otot-otot jantung kurang mendapat pasokan darah. Terganggunya pasokan darah ini terjadi akibat adanya penyempitan atau pengerasan pada pembuluh darah. Serangan angin duduk bisa terjadi secara tiba-tiba.
angin duduk-alodokter
Berikut ini adalah beberapa gejala angin duduk, di antaranya:
  • Nyeri pada dada, yang kemungkinan bisa menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang, dan leher.
  • Sesak napas.
  • Tubuh terasa lelah.
  • Mual.
  • Pusing.
  • Gelisah.
  • Mengeluarkan keringat berlebihan.
Temui dokter jika tiba-tiba Anda merasakan nyeri pada dada, namun belum pernah terdiagnosis menderita masalah apa pun pada jantung. Walau tidak semua nyeri dada disebabkan oleh gangguan pada jantung, memeriksakan diri ke dokter adalah langkah yang paling aman.

Penyebab angin duduk (angina)

Agar dapat bekerja dengan baik, jantung membutuhkan asupan darah yang kaya akan oksigen secara cukup. Darah untuk organ ini akan dialirkan melalui dua pembuluh besar yang disebut sebagai pembuluh koroner. Angin duduk terjadi ketika pembuluh koroner tersebut mengalami penyempitan.
Berdasarkan hal-hal yang dapat memicu penyempitan pembuluh koroner, angin duduk dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
  • Angin duduk stabil. Aktivitas fisik adalah pemicu terjadinya kondisi ini, salah satunya adalah olahraga. Karena ketika seseorang melakukan olahraga, jantungnya akan membutuhkan lebih banyak asupan darah. Asupan tersebut tidak akan tercukupi jika pembuluh koroner mengalami penyumbatan. Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh beberapa hal lainnya, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.
  • Angin duduk tidak stabil. Kondisi ini dapat dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung. Tidak seperti angin duduk stabil, nyeri akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada walau penderita sudah berisitirahat dan mengonsumsi obat untuk angina. Jika dibiarkan, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.
Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk. Beberapa faktor tersebut di antaranya:
  • Kolesterol tinggi. Tingginya kadar kolesterol di dalam tubuh seseorang berpotensi menumpuk di dalam pembuluh darah. Jika ini terjadi, tentu saja darah akan sulit mengalir ke dalam jantung.
  • Memiliki penyakit diabetes. Tingginya kadar gula akibat diabetes, dapat merusak dinding arteri. Selain itu, diabetes juga dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
  • HipertensiJika aliran darah terhalang, jantung akan makin kuat memompa dan meningkatkan tekanan agar darah tersebut dapat mengalir. Jika ini terus terjadi, maka tekanan tinggi tersebut dapat merusak dinding arteri atau menyebabkan pengerasan pada pembuluh tersebut.
  • Stres. Saat kita mengalami stres, tubuh akan memproduksi sejumlah hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah. Selain itu stres juga dapat meningkatkan tekanan darah.
  • Obesitas. Orang yang mengalami obesitas akan rentan mengalami sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena angin duduk, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.
  • Merokok. Aktivitas ini dapat merusak dinding arteri dan menyebabkan penimbunan kolesterol sehingga darah akan kesulitan membawa oksigen untuk diedarkan.
  • Riwayat. Jika kita pernah terkena penyakit yang berhubungan dengan jantung atau memiliki keluarga yang memiliki riwayat tersebut, maka kita juga akan berisiko tinggi terkena angin duduk.
  • Kurang berolahraga. Orang yang kurang olahraga berisiko terkena angin duduk karena akan rentan terhadap obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes.
  • Umur. Orang yang berusia lanjut lebih berisiko terkena angin duduk dibandingkan dengan orang yang masih muda. Terutama bagi pria, peningkatan risiko ini dimulai pada umur 45 tahun, sedangkan pada wanita dimulai pada umur 55 tahun.

Diagnosis angin duduk (angina)

Dalam mendiagnosis angin duduk, umumnya dokter akan awali dengan menanyakan seputar gejala yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan menanyakan apakah pasien memiliki keluarga berpenyakit jantung atau suka melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dapat memicu kondisi tersebut, misalnya suka mengonsumsi makan berlemak, merokok, atau mengonsumsi minum keras.
Untuk makin menguatkan diagnosis, beberapa pemeriksaan sederhana juga dapat dilakukan oleh dokter, di antaranya pengukuran berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar gula, kolesterol, serta fungsi ginjal. Selain melalui pemeriksaan darah, fungsi ginjal juga dapat diketahui melalui tes urin. Kondisi yang berkaitan dengan ginjal penting untuk dideteksi karena ada beberapa obat angin duduk yang tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit ginjal.
Selain itu, berikut adalah pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis angin duduk:
  • Ekokardiogram. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan dengan angin duduk, misalnya adanya kerusakan otot jantung akibat terganggunya aliran darah atau adanya bagian jantung yang kurang cukup mendapatkan suplai darah. Identifikasi ini didapat dari sebuah gambar yang dihasilkan melalui gelombang suara.
  • Elektrokardiogram (EKG). Melalui tes ini aktivitas elektrik dan ritme jantung direkam dengan bantuan elektroda yang dihubungkan pada sebuah mesin khusus. Dari pola detak jantung yang terekam ini, dokter dapat melihat apakah aliran darah pasien mengalami penurunun atau gangguan. Selain angin duduk, elektrokardiogram juga dapat mendeteksi apakah pasien mengalami serangan jantung.
  • Tes ketahanan jantung. Tes ini bertujuan mengukur daya tahan jantung saat kita melakukan aktivitas fisik sebelum gejala angin duduk muncul. Aktivitas fisik bisa berupa olahraga dengan treadmill yang dilakukan di ruangan. Tes ketahanan jantung akan dipadukan dengan elektrokardiogram untuk membantu dokter membaca ritme jantung.
  • CT scan Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui adanya dan seberapa parah penyempitan pada pembuluh jantung. CT scan jantung dilakukan dengan bantuan mesin khusus berbentuk tabung yang dilengkapi dengan X-ray. Dari pemeriksaan ini akan didapat gambar mengenai kondisi jantung pasien secara terperinci.
  • MRI scan Sama seperti CT scan jantung, pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kondisi jantung pasien. Namun yang membedakan adalah MRI scan jantung dilakukan dengan bantuan gelombang radio dan medan magnetik.
  • Skintigrafi jantung. Tes ini bisa dilakukan jika hasil pembacaan elektrokardiogram masih meragukan. Di dalam tes skintigrafi jantung, sebuah cairan pewarna khusus akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Zat pewarna ini akan mengalir menuju jantung dan dipantau dengan menggunakan kamera gamma untuk mengetahui jika aliran tersebut mengalami gangguan.
  • Angiografi jantung. Tes ini dilakukan dengan menggunakan alat khusus yang berbentuk selang tipis yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah. Tujuannya untuk mengetahui apakah pembuluh darah tersebut mengalami penyumbatan dan seberapa parah penyumbatan tersebut. Angiografi jantung dilakukan jika diagnosis angin duduk tidak bisa dilakukan dengan cara apa pun atau jika gejala terus ada meski sudah diobati. Tes ini berisiko menimbulkan komplikasi seperti serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu, prosedur ini hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan.

Pengobatan angin duduk (angina)

Pengobatan angin duduk bertujuan mengurangi tingkat keparahan gejalanya dan menurunkan risiko penderitanya terkena serangan jantung atau mengalami kematian.
Angin duduk dengan gejala ringan atau menengah sebenarnya masih bisa ditangani tanpa obat-obatan, yaitu dengan menjalani pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu munculnya angin duduk. Beberapa hal tersebut di antaranya:
  • Mengonsumsi makanan bergizi seimbang atau yang mengandung banyak serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian. Hindarilah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.
  • Jangan makan melebihi porsi atau kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
  • Seimbangkan antara aktivitas fisik yang dilakukan dengan istirahat. Ada baiknya minta nasihat dokter terlebih dahulu mengenai olahraga yang sehat untuk kondisi Anda.
  • Hindari stres atau tangani stres jika Anda mengalaminya.
  • Lakukanlah program penurunan berat badan jika Anda mengalami obesitas.
  • Hindari asap rokok.
  • Batasi konsumsi minuman keras.
  • Selalu kontrol kadar gula darah jika Anda menderita diabetes.
Jika angin duduk tidak cukup diatasi dengan penerapan gaya hidup sehat, maka dokter dapat meresepkan beberapa obat berikut ini.
  • Obat-obatan pencegah pembekuan darah. Obat ini berfungsi memisahkan kepingan-kepingan darah dan mencegah penggumpalan. Beberapa contoh obat dari golongan ini adalah clopidogrel dan ticagrelor.
  • Aspirin. Obat ini berfungsi menurunkan kemampuan darah untuk menggumpal sehingga darah akan mudah mengalir melalui pembuluh yang sempit sekali pun. Selain mengatasi angina, aspirin juga dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung. Beberapa efek samping penggunaan aspirin di antaranya mual, gangguan pencernaan, dan iritasi lambung.
  • Statin. Obat ini mampu menurunkan kadar kolesterol sehingga kerusakan pembuluh darah dapat dicegah. Selain itu, statin juga dapat menurunkan risiko terkena stroke dan serangan jantung. Statin bekerja dengan cara memblokir suatu enzim penghasil kolesterol yang terdapat di dalam organ hati. Potensi efek samping statin adalah nyeri perut, diare, dan konstipasi.
  • Obat-obatan nitrat. Selain efektif dalam mengatasi gejala angin duduk, nitrat juga dapat digunakan sebagai metode pencegahan jangka panjang atau digunakan sebelum melakukan aktivitas yang berpotensi menyebabkan angin duduk, seperti berolahraga. Obat ini berfungsi melemaskan pembuluh darah yang kaku agar darah dapat mengalir dengan lancar menuju jantung. Salah satu obat nitrat yang banyak digunakan adalah glyceryl trinitrate. Obat ini mampu meredakan gejala angin duduk dengan cepat. Jangan mengonsumsi minuman keras selama menjalani pengobatan dengan glyceryl trinitrate karena dapat memperparah efek samping yang muncul.
  • Obat penghambat saluran kalsium. Obat ini dapat melancarkan aliran darah di dalam jantung dan meredakan atau mencegah gejala angin duduk. Obat yang juga dikenal sebagai antagonis kalsium ini mampu melemaskan sel-sel otot yang terdapat di dalam dinding pembuluh darah.
  • Nicorandil. Obat ini biasanya digunakan oleh orang-orang yang tidak bisa mengonsumsi obat penghambat saluran kalsium. Meski begitu, nicorandil memiliki fungsi dan kinerja yang sama seperti obat penghambat kalsium, yaitu memperlancar aliran darah pada jantung dengan cara memperlebar arteri koroner.
  • Obat penghambat beta. Dalam meredakan atau mencegah gejala angin duduk, obat ini berfungsi menangkal efek hormon adrenalin sehingga tekanan darah berkurang dan ritme jantung menurun. Dengan demikian, beban jantung akan menurun.
  • IvabradineObat ini memiliki kinerja yang sama dengan obat penghambat beta, namun dijadikan alternatif jika penderita angin duduk tidak bisa mengonsumsi obat tersebut.
  • Ranolazine. Obat ini dapat mencegah angin duduk dengan cara memperlancar aliran darah dan melemaskan otot-otot jantung. Ranolazine aman digunakan oleh penderita yang memiliki ritme jantung tidak teratur atau memiliki riwayat serangan jantung karena obat ini tidak memengaruhi kecepatan detak jantung.
  • Obat penghambat enzim pengubah angiotensin. Obat yang umum disebut ACE inhibitor ini berfungsi menghambat aktivitas suatu hormon yang dapat mempersempit pembuluh darah. Hormon tersebut disebut angiotensin. Obat ini juga dapat menurunkan tekanan darah. ACE inhibitor tidak boleh digunakan pada penderita angin duduk yang memiliki gangguan ginjal karena dapat menurunkan suplai darah ke organ tersebut.
Jika gejala angin duduk sudah parah dan tidak bisa lagi diatasi dengan obat-obatan, tindakan operasi akan dipertimbangkan oleh dokter demi mencegah terjadinya serangan jantung. Beberapa jenis operasi tersebut di antaranya:
  • Operasi bypass. Prosedur ini bertujuan untuk mengalihkan rute aliran darah agar tidak melewati pembuluh darah yang terhalang atau sudah rusak dengan menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lainnya.
  • Operasi angioplasti. Prosedur yang bertujuan memperlancar aliran darah ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah balon kecil ke dalam pembuluh darah yang mengalami penyempitan, sehingga ketika balon tersebut ditiup, pembuluh darah akan melebar. Setelah itu, sebuah kawat khusus akan Fungsi kawat ini untuk mengganjal pembuluh darah agar tetap terbuka.

Pencegahan angin duduk (angina)

Langkah pencegahan angin duduk hampir serupa dengan langkah pengobatan awal angin duduk tanpa menggunakan obat, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat. Selain mencegah terjadinya serangan angin duduk pada orang-orang yang belum pernah mengalaminya, penerapan pola hidup sehat juga dapat mengurangi tingkat keparahan gejala angin duduk pada penderitanya. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah angin duduk, di antaranya:
  • Berolahraga. Anda bisa melakukan olahraga ringan, seperti bersepeda santai, berjalan, atau berenang. Selain dapat menurunkan berat badan, olahraga juga dapat membuat peredaran darah menjadi lancar dan menurunkan tekanan darah, sehingga jantung dan pembuluh koroner tetap sehat.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung. Agar bisa tetap bekerja dengan baik, Anda butuh makanan penunjang. Makanan yang sehat untuk jantung harus kaya akan serat. Anda bisa mendapatkan kebutuhan serat melalui buah-buahan, sayur-sayuran, dan gandum. Selain serat, makanan yang mengandung lemak tidak jenuh juga sehat untuk jantung karena lemak tidak jenuh dapat membantu menurunkan penyumbatan pembuluh darah. Beberapa contoh makanan yang mengandung lemak tidak jenuh adalah ikan tuna, salmon, tahu, minyak zaitun, kacang almond, dan buah avokad.
  • Hindari makanan yang berbahaya bagi jantung. Agar terhindar dari angin duduk, hindarilah makanan yang terlalu banyak mengandung garam. Takaran garam yang direkomendasikan untuk kesehatan adalah sekitar satu sendok teh per hari. Terlalu banyak mengonsumsi garam dapat memicu hipertensi. Selain garam, waspadai makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti jeroan, santan, keju, gorengan dan mentega. Lemak jenuh dapat mengendap di dalam arteri dan menghambat peredaran darah.
  • Menjaga berat badan. Berat badan yang sehat penting untuk dipertahankan. Karena jika kita mengalami obesitas, jantung akan lebih sulit mengedarkan darah sehingga harus memompa lebih keras. Lama-kelamaan hal ini dapat meningkatkan tekanan darah dan memicu angin duduk.
  • Membatasi konsumsi minuman keras. Kandungan kalori di dalam alkohol sangat tinggi. Karena itu, mengonsumsi minuman keras secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas dan hipertensi yang pada akhirnya dapat memicu angin duduk.
  • Berhenti merokok. Zat-zat yang terkandung di dalam rokok dapat menghambat arteri dan meningkatkan tekanan darah. Jika kondisi itu sampai terjadi, Anda bukan hanya berisiko terkena angin duduk, tapi juga berisiko terkena stroke dan serangan jantung.

Saturday, July 25, 2015

ANEMIA DEFISIENSI VITAMIN B12 DAN FOLAT

Pengertian Anemia Defisiensi Vitamin B12 Dan Folat

Anemia defisiensi vitamin B12 atau folat adalah kondisi yang berkembang ketika tubuh kekurangan vitamin B12 atau folat. Hal inilah yang menyebabkan tubuh menghasilkan sel darah merah yang tidak berfungsi dengan baik. Anemia jenis ini bisa terjadi ketika tubuh Anda kesulitan menyerap atau memroses vitamin B12.
Gejala utama anemia defisiensi vitamin B12 atau folat memiliki berupa letih dan lelah. Jika Anda merasa lelah dan letih secara terus menerus, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Berdasarkan pada gejala dan hasil tes darah, dokter bisa memberikan diagnosis anemia.
Anemia vitamin B12 dan folat-Alodokter

Penderita Anemia Defisiensi Vitamin B12 atau Folat di Indonesia

Defisiensi vitamin B12 jarang terjadi pada anak muda, meski yang menjalani menu vegetarian dengan ketat bisa berisiko menderita kondisi tersebut. Defisiensi vitamin B12 atau folat lebih umum terjadi pada orang tua dengan angka perkiraan 1 dari 10 orang di atas usia 75 tahun. Dampak defisiensi vitamin B12 yang paling umum adalah anemia pernisiosa.

Jenis Anemia yang Diderita

Ada berbagai macam anemia dan masing-masing memiliki penyebab tersendiri. Pada kesempatan kali ini, tema yang dibahas fokus pada anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau zat folat dalam tubuh.

Akibat Kekurangan Vitamin B12 atau Folat

Untuk membantu tubuh menghasilkan sel darah merah, dibutuhkan kerja sama antara vitamin B12 atau folat. Vitamin B12 juga berguna untuk membantu menjaga sistem saraf tetap sehat. Ini termasuk otak, saraf, dan saraf tulang belakang. Pada sisi lain, folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Karena kekurangan folat bisa meningkatkan risiko kelainan bawaan atau cacat lahir pada bayi yang belum dilahirkan.
Vitamin B12 bisa ditemukan pada daging, telur, dan produk olahan susu. Sedangkan sumber folat terbaik terkandung di dalam sayuran hijau seperti brokoli, kol Brussel, dan kacang polong.

Cara-cara mengobati Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan folat

Anemia defisiensi vitamin B12 dan asam folat kebanyakan mudah diatasi. Pengobatan anemia jenis ini, awalnya akan diberikan vitamin B12 melalui suntikan. Tergantung apakah defisiensi B12 yang diderita berhubungan dengan pola makan atau tidak, Anda mungkin akan membutuhkan tablet suplemen di antara jadwal makan. Atau bisa juga secara teratur melakukan suntikan vitamin B12. Pengobatan ini mungkin dibutuhkan seumur hidup.
Untuk mengembalikan tingkat asam folat, dibutuhkan tablet asam folat dan tablet ini harus dikonsumsi selama empat bulan untuk mencapai kadar yang normal di dalam tubuh. Defisiensi vitamin B12 atau folat, dengan atau tanpa anemia, bisa mengakibatkan komplikasi meski jarang terjadi. Misalnya bermasalah dengan jantung, paru-paru, dan sistem saraf serta meningkatkan risiko kemandulan. Meski begitu semua komplikasi pada umunya bisa diobati.

Gejala Anemia Defisiensi Vitamin B12 Dan Folat

Gejala dari tiap jenis anemia sangat tergantung pada penyebab dasar dari kondisi itu. Untuk segala jenis anemia, semuanya memiliki beberapa gejala umum yang sama. Gejala yang dimaksud adalah:
  • Keletihan
  • Kelelahan
  • Mudah pingsan
  • Berat badan turun
  • Kehabisan napas atau dispnea
  • Sakit kepala
  • Kehilangan nafsu makan
  • Tinitus atau persepsi mendengar suara berasal dari dalam tubuh, bukan dari luar
Gejala Anemia Defisiensi Vitamin B12
Gejala-gejala di bawah ini secara spesifik disebabkan oleh anemia karena kekuranganvitamin B12. Gejalanya antara lain:
  • Lidah perih dan berwarna merah atau radang lidah
  • Warna kulit menjadi kekuning-kuningan
  • Sariawan di mulut
  • Indera peraba terasa berbeda atau fungsinya berkurang
  • Kemampuan merasakan sakit berkurang
  • Penglihatan terganggu
  • Mudah marah
  • Perubahan cara berjalan dan bergerak
  • Depresi: Merasa sedih sekali dan berlangsung lama
  • Demensia: Kemampuan mental berkurang, misalnya soal ingatan, pemahaman, dan penilaian
  • Psikosis: Kondisi yang memengaruhi pikiran dan mengubah pola pikir, perasaan, dan perilaku
Gejala Anemia Defisiensi Folat
Gejala defisiensi folat mirip dengan gejala umum anemia. Tapi kondisi ini bisa juga menyebabkan kemampuan indera peraba menurun, misalnya berkurang atau hilangnya rasa sentuhan dan rasa sakit. Dan juga kemampuan otot melemah serta merasa depresi.

Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin B12 Dan Folat

Ada berbagai macam anemia dan masing-masing punya penyebab tersendiri. Anemia defisiensi vitamin B12 atau folat bisa disebabkan oleh banyak hal. Kondisi ini bisa memengaruhi kemampuan tubuh dalam menghasilkan sel darah merah yang sehat dan yang berfungsi dengan baik.
Berikut ini akan dijelaskan fungsi cairan bening di dalam darah yang disebut plasma. Cairan ini mengandung tiga jenis sel berbeda.
  • Sel darah putih sebagai bagian sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi
  • Sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh dengan zat yang disebut hemoglobin
  • Platelet untuk membantu darah untuk menggumpal

Penyebab dari Anemia Defisiensi Vitamin B12

Menderita anemia pernisiosa
Tubuh menyerap vitamin B12 melalui lambung. Agar vitamin B12 bisa diserap dari makanan yang Anda makan, sebuah protein bernama faktor intrinsik akan menempelkan dirinya pada vitamin B12.
Anemia pernisiosa adalah penyakit autoimun yang memengaruhi perut. Penyakit autoimun berarti sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel sehat tubuh Anda sendiri. Dalam anemia pernisiosa, sistem kekebalan tubuh Anda sendiri akan menyerang sel di dalam perut yang menghasilkan faktor intrinsik.  Defisiensi terjadi karena tubuh tidak bisa menyerap vitamin B12.
Ada beberapa hal yang meningkatkan risiko Anda mengembangkan anemia pernisiosa. Meski penyebab utamanya tidak diketahui, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko:
  • Anemia pernisiosa lebih banyak memengaruhi wanita daripada pria.
  • Anemia pernisiosa lebih sering terjadi pada usia di atas 60 tahun.
  • Hampir sepertiga orang yang menderita anemia pernisiosa berasal dari keluarga yang mengalami penyakit yang sama.
  • Memiliki penyakit autoimun lainnya seperti penyakit Addison dan vitiligo. Nyatanya terdapat keterkaitan antara anemia pernisiosa dengan penyakit kekebalan tubuh lainnya.
Faktor makanan yang dikonsumsi
Daging, ikan, dan produk olahan susu adalah menu makanan yang menyediakan cukup banyak vitamin B12. Vegetarian atau orang yang hanya mengonsumsi makanan tumbuhan, mungkin tidak memiliki cukup vitamin B12 dalam menu mereka. Atau orang-orang yang memiliki menu sangat sederhana dalam jangka waktu lama.
Tubuh biasanya menyimpan vitamin B12 yang bertahan selama dua sampai empat tahun. Untuk menjaga penyimpanan vitamin tersebut tetap pada tingkat yang sehat, sangat penting untuk memiliki vitamin B12 dalam menu makanan Anda.
Penyakit yang memengaruhi usus
Ketika tubuh tidak bisa menyerap vitamin B12 seperti biasanya, mungkin disebabkan oleh penyakit yang memengaruhi usus atau sebagian sistem pencernaan. Misalnya penyakit Crohn. Ini adalah penyakit jangka panjang yang menyebabkan peradangan pada sistem pencernaan. Kondisi ini bisa membuat tubuh Anda kekurangan vitamin B12.
Penyakit yang memengaruhi perut
Terhalangnya proses penyerapan vitamin B12 bisa disebabkan oleh kondisi perut atau proses kerja perut. Misalnya risiko mendapat anemia defisiensi vitamin B12 meningkat disebabkan gastrektomi atau prosedur operasi di mana sebagian bagian perut diangkat.
Karena konsumsi obat-obatan tertentu
Vitamin B12 bisa berkurang dari dalam tubuh karena konsumsi beberapa jenis obat-obatan. Misalnya proton pump inhibitor (PPIs), yaitu obat untuk  mengobati masalah pencernaan, bisa membuat defisiensi vitamin B12 memburuk. Obat-obatan PPIs mencegah pembuatan asam perut secara berlebihan. Asam perut inilah yang dibutuhkan untuk melepaskan vitamin B12 dari makanan yang Anda makan. Dokter Anda bisa mengidentifikasi jika ada obat-obatan yang berdampak pada tingkat vitamin B12 Anda.

Anemia Defisiensi Folat

Folat adalah vitamin yang larut dalam air. Karena itu tubuh tidak akan bisa menyimpan folat dalam jangka waktu lama. Biasanya tubuh menyimpan folat cukup untuk bertahan selama empat bulan. Untuk memastikan tubuh memiliki cadangan folat yang cukup, kita harus mendapatkan folat dari makanan sehari-hari. Anemia defisiensi folat bisa berkembang karena beberapa alasan yang sama seperti anemia defisiensi vitamin B12. Beberapa penyebabnya dijelaskan di bawah ini.
Makanan yang dikonsumsi
Beberapa orang mungkin tidak mendapatkan folat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa faktor yang mungkin jadi penyebabnya adalah makanan yang tidak sehat dan tidak seimbang. Selain itu mungkin mereka baru saja mengubah jenis atau pola makanan harian, misalnya untuk alasan menurunkan berat badan
Terjadinya malabsorpsi
Jika Anda menderita penyakit Celiac, kondisi ini bisa memengaruhi sistem pencernaan. Akibatnya tubuh tidak bisa menyerap folat secara efektif.
Buang air kecil secara berlebihan
Bagi penderita penyakit ginjal dan hati, mungkin akan kehilangan folat dari tubuh. Hal ini disebabkan efek dari penyakit tersebut membuat Anda buang air kecil secara berlebihan. Beberapa hal yang bisa membuat Anda buang air kecil berlebihan:
  • Gagal jantung kongestif, terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah secukupnya ke seluruh tubuh
  • Kerusakan hati akut. Sering kali hal ini disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi minuman keras secara berlebihan
  • Dialisis jangka panjang: mesin dialisis menyaring produk sampah dari darah
Karena konsumsi obat-obatan tertentu
Folat kadang sulit diserap dan jumlah folat berkurang. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa efek obat-obatan. Dokter akan mengawasi Anda jika dirasa perlu. Dokter akan mengetahui obat-obatan yang bisa memengaruhi tingkat folat dalam tubuh.
Beberapa penyebab lainnya
Bayi prematur yang lahir sebelum 37 minggu masa kehamilan cenderung mengembangkan anemia defisiensi folat karena tubuh mereka yang sedang berkembang tidak bisa memenuhi kebutuhan vitamin folat.
Defisiensi folat bisa terjadi karena tubuh tidak bisa memenuhi kebutuhan vitamin karena kadang-kadang tubuh membutuhkan folat melebihi tingkat normalnya. Hal-hal yang membuat tubuh membutuhkan folat lebih banyak:
  • Menderita kanker
  • Ketika hamil
  • Melawan infeksi atau kondisi kesehatan yang menyebabkan inflamasi atau pembengkakan
  • Memiliki kelainan darah, misalnya anemia sel sabit. Ini adalah kelainan turunan yang menyebabkan sel darah merah berubah bentuk
Faktor kehamilan
Jika sedang hamil atau berencana untuk hamil, disarankan minum suplemen asam folat 0,4 mg per hari. Ini dilakukan hingga kehamilan berumur 12 minggu. Hal ini akan membantu bayi tumbuh dan berkembang, serta memastikan Anda dan bayi memiliki cukup folat dalam tubuh.
Jika mengalami kehamilan dengan kondisi tertentu, tubuh mungkin butuh tambahan asam folat. Untuk mencegah agar anemia tidak terjadi, dokter akan mengawasi dengan seksama. Anda bisa membeli langsung tablet asam folat atau meminta resep dari dokter dan membawanya ke apotek, toko swalayan besar, atau ke toko makanan sehat. Bagi penderita diabetes, Anda mungkin perlu asam folat dengan dosis lebih tinggi. Anda sebaiknya mengonsumsi asam folat sebanyak 5 mg per hari.

Diagnosis Anemia Defisiensi Vitamin B12 Dan Folat

Berdasarkan gejala yang dialami dan hasil tes darah, diagnosis anemia defisiensi vitamin B12 atau folat bisa dipastikan. Untuk mengukur berbagai tipe sel darah dari sampel, perlu dilakukan penghitungan darah sepenuhnya. Secara umum, dokter akan memeriksa:
  • Apakah ukuran sel darah merah melebihi normal
  • Apakah tingkat hemoglobin terlalu rendah
  • Berapa banyak vitamin B12 di dalam darah
  • Berapa banyak folat di dalam darah
Untuk menentukan jenis anemia yang Anda alami, hasil tes akan menunjukkan apakah Anda kekurangan vitamin B12 atau folat. Untuk mengetahui penyebab dasar defisiensi dan menentukan pengobatan yang paling tepat, perlu dilakukan pengetesan lebih lanjut. Untuk mengetahui lebih jelas penyebab munculnya anemia, Anda mungkin akan dirujuk menemui seorang dokter spesialis.
Menemui dokter spesialis sistem pencernaan
Anda dirujuk kepada dokter spesialis sistem pencernaan jika terdapat kecurigaan bahwa sistem pencernaan Anda tidak mampu menyerap nutrisi makanan dengan baik. Jika demikian komposisi vitamin B12 atau folat di dalam tubuh telah berkurang.
Menemui dokter spesialis hematologi
Dokter hematologi adalah dokter spesialis dalam penyakit darah. Jika Anda sedang hamil dan mengalami anemia defisiensi vitamin B12 atau folat, maka Anda disarankan untuk menemui dokter spesialis hematologi.
Jika sistem saraf seperti otak dan saraf tulang belakang telah terjangkit, Anda akan disarankan untuk menemui dokter spesialis hematologi. Gejala yang mungkin terjadi adalah perubahan dalam penglihatan, indera peraba yang berkurang atau berubah, serta ketidakmampuan dalam mengendalikan otot.
Konsultasi dengan ahli gizi
Menu makanan yang bernutrisi bisa disarankan oleh ahli gizi. Mereka adalah tenaga medis profesional yang ahli dalam hal nutrisi. Jika pola makan tidak sehat, maka bisa  menyebabkan defisiensi vitamin B12 atau folat. Anda mungkin akan disarankan untuk menemui seorang ahli gizi. Untuk meningkatkan jumlah vitamin B12 atau folat dalam makanan, ahli gizi bisa membuatkan pola makan yang lebih tepat untuk kita.
Pengobatan pada anemia defisiensi vitamin B12 atau folat tergantung kepada apa penyebab kondisi itu. Pada sebagian besar upaya penggantian vitamin untuk tubuh, pengobatan bisa dilakukan dengan suntikan atau tablet vitamin B12.

Mengobati Anemia Defisiensi Vitamin B12

Suntikan vitamin B12 yang diberikan untuk mengobati anemia defisiensi vitamin B12 dalam bentuk hydroxocobalamin. Tiap hari selama dua minggu awal, Anda akan mendapatkan suntikan ini, hingga gejalanya berhenti. Suntikan bisa dilakukan oleh dokter atau perawat.

Pengobatan Anemia Defisiensi Vitamin B12 Dan Folat

Pengobatan yang dilakukan bergantung kepada penyebab defisiensi vitamin B12. Apakah terkait dengan makanan atau tidak, setelah pengobatan awal di atas.
Anemia defisiensi vitamin B12 yang terkait makanan
Resep tablet vitamin B12 diberikan untuk diminum tiap hari setelah makan. Ini dilakukan jika defisiensi vitamin B12 disebabkan oleh kurangnya vitamin di dalam makanan. Atau mungkin Anda disuntik hydrococobalamin dua kali dalam setahun. Bagi pelaku gaya hidup vegetarian, akan kesulitan mendapatkan vitamin B12 dalam makanannya. Dalam kondisi ini, mungkin harus meminum tablet vitamin B12 seumur hidupnya.
Bagi yang kekurangan vitamin B12 karena menu makanan yang buruk dalam jangka panjang, konsumsi vitamin B12 bisa dihentikan jika kandungan di dalam tubuh sudah normal dan menu makanan sudah diubah.
Sumber vitamin B12 yang bagus adalah daging, telur, ikan salmon, ikan kod dan produk olahan susu, termasuk susu itu sendiri. Bagi vegetarian atau vegan, ada produk pengganti untuk daging dan produk olahan susu. Makanan yang mengandung vitamin B12, misalnya sereal sarapan kaya zat besi dan produk kedelai. Saat berbelanja makanan, periksalah tabel nutrisi untuk tahu berapa banyak kandugan vitamin B12 yang ada.
Anemia defisiensi vitamin B12 yang tidak terkait makanan
Untuk defisiensi vitamin B12 yang tidak disebabkan oleh pola makan yang buruk, mungkin perlu pengobatan suntikan hydroxocobalamin empat kali setahun untuk seumur hidup. Ada jenis vitamin suntikan lain bernama cyanocobalamin, tapi orang lebih memilih hydroxocobalamin karena bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh manusia. Cyanocobalamin juga tersedia dalam bentuk tablet.
Jika memerlukan suntikan vitamin B12 secara regular, hydroxocobalamin bisa disuntikkan tiap tiga bulan sekali, sedangkan cyanocobalamin harus diberikan sebulan sekali.
Dokter spesialis darah bisa direkomendasikan sebagai langkah penanganan ketika defisiensi vitamin B12 menimbulkan gejala penyakit saraf. Sebagai contoh kaki dan tangan sering terasa kaku atau kesemutan. Anda mungkin juga perlu disuntik vitamin B12 tiap dua bulan sekali. Dokter spesialis bisa menyarankan berapa lama Anda perlu melakukan penyuntikan vitamin.

Mengobati Anemia Defisiensi Folat

Dokter akan memberi resep tablet asam folat untuk menambah tingkat folat dalam tubuh. Tablet asam folat perlu diminum selama empat bulan. Tapi Anda juga bisa mengonsumsi tablet asam folat jauh lebih lama, bahkan seumur hidup, jika penyebab dasar dari anemia defisiensi folat tidak kunjung hilang.
Selain itu untuk meningkatkan asupan folat, menu makanan sehari-hari Anda juga harus diperhatikan. Sumber folat yang bagus di antaranya:
  • Beras cokelat
  • Kol Brussel
  • Brokoli
  • Asparagus
  • Kacang polong
  • Kacang arab
Sebelum mulai mengonsumsi asam folat, tingkat vitamin B12 akan diperiksa apakah dalam batas normal. Pemeriksaan ini diperlukan karena asam folat bisa memperparah gejala yang dialami dari anemia defisiensi vitamin B12. Sistem saraf akan terpengaruh jika defisiensi vitamin B12 tidak terdeteksi dan tidak segera ditangani.

Mengawasi Kondisi Selama Pengobatan

Tes darah lanjutan perlu dilakukan untuk memastikan pengobatan yang dilakukan berhasil. Tingkat hemoglobin akan diperiksa melalui tes darah apakah sudah naik pada 10 hari setelah memulai pengobatan. Untuk memastikan pengobatan berlangsung sukses, tes darah selanjutnya dilakukan 2 bulan setelahnya.
Tes akan dilakukan lagi pada empat bulan setelah pengobatan selesai jika Anda mengonsumsi tablet asam folat. Terkecuali gejala yang sebelumnya muncul kembali atau pengobatan tidak efektif. Kebanyakan penderita defisiensi vitamin B12 atau folat tidak perlu diawasi terus menerus. Untuk melihat apakah kondisi Anda sudah pulih atau jika dokter merasa perlu, maka akan dilakukan tes darah kembali.

Komplikasi Anemia Defisiensi Vitamin B12 Dan Folat

Komplikasi jarang sekali terjadi pada kebanyakan kasus defisiensi vitamin B12 atau pun pada defisiensi folat, tapi jika mengalami defisiensi vitamin B12 atau folat dalam jangka waktu lama, komplikasi bisa terjadi.

Komplikasi yang Disebabkan Anemia

Terlepas dari apa pun penyebabnya, anemia bisa mengarah pada komplikasi jantung dan paru-paru karena jantung berupaya semakin keras memompa oksigen ke organ-organ lainnya.
Penyakit yang bisa berkembang pada pengidap anemia adalah takikardia atau denyut jantung lebih dari 100 denyut per menit. Selain itu bisa juga terjadi gagal jantung atau ketika jantung tidak memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.

Komplikasi Disebabkan oleh Defisiensi Vitamin B12

Komplikasi yang terjadi di bawah ini disebabkan karena kekurangan vitamin B12 dengan atau tanpa anemia.
Bermasalah dengan kesuburan
Terkadang defisiensi vitamin B12 bisa menyebabkan kemandulan untuk sementara waktu.
Kelainan pada sistem saraf
Sistem saraf seperti otak dan saraf tulang belakang bisa terpengaruh karena kekurangan vitamin B12. Vitamin B12 penting untuk produksi sel darah merah, selain itu untuk kesehatan sistem saraf. Tanpa penanganan yang tepat, komplikasi defisiensi vitamin B12 bisa menjadi permanen. Defisiensi vitamin B12 bisa menyebabkan masalah kesehatan lain sebelum akhirnya menjadi anemia. Berikut ini adalah hal-hal yang mungkin dialami:
  • Kehilangan ingatan
  • Bermasalah dengan penglihatan
  • Ataksia: kehilangan koordinasi fisik, ini bisa memengaruhi seluruh tubuh dan bisa menyebabkan kesulitan berbicara atau berjalan
  • Parestesia: sensasi kesemutan
Munculnya neural tube defects (NTD)
Risiko bayi mengalami kelainan bawaan lahir (NTD) akan meningkat jika ketika hamil, sang ibu kekurangan vitamin B12 di dalam tubuhnya. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dipengaruhi oleh kelainan ini. Beberapa contoh kelainan yang terjadi adalah spina bifida yaitu, tulang belakang bayi tidak terbentuk dengan sempurna. Selain itu bisa terjadi anensefalus atau otak dan tempurung kepala bayi tidak terbentuk dengan sempurna.

Komplikasi Disebabkan oleh Defisiensi Folat

Komplikasi bisa disebabkan oleh kekurangan folat dengan atau tanpa anemia. Sebagian komplikasi akan dijelaskan di bawah ini.
Bermasalah dengan kesuburan
Sama seperti defisiensi vitamin B12, kesuburan juga bisa dipengaruhi karena defisiensi folat, tapi dampaknya bisa ditanggulangi dengan mengonsumsi suplemen vitamin dan hanya bersifat sementara.
Munculnya neural tube defects (NTD)
Pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam rahim juga dipengaruhi kurangnya folat dalam tubuh, sama halnya seperti defisiensi vitamin B12. Kelainan bawaan lahir akan meningkat pada bayi yang belum dilahirkan, misalnya spina bifida.
Terjadinya kelahiran prematur
Kekurangan folat pada masa kehamilan bisa meningkatkan risiko bayi akan lahir secara prematur atau sebelum memasuki masa kehamilan minggu ke-37. Selain itu bisa juga memengaruhi perkembangan bayi Anda.
Munculnya penyakit kardiovaskular
Menurut penelitian, penyakit kardiovaskuler akan meningkat ketika tubuh kekurangan folat. Penyakit kardiovaskuler adalah istilah yang menggambarkan kondisi kesehatan yang melibatkan pembuluh darah, jantung, dan cara darah bersirkulasi ke seluruh tubuh.
Menyebabkan kanker
Menurut penelitian, beberapa penyakit kanker bisa dikaitkan dengan defisiensi folat. Salah satu contohnya kanker perut. Pertumbuhan kanker tidak hanya disebabkan kekurangan folat, tapi berpotensi untuk turut berkontribusi dalam pertumbuhan kanker.