Ranitidin digunakan untuk menangani gejala dan penyakit akibat produksi asam lambung yang berlebihan. Kelebihan asam lambung dapat membuat dinding sistem pencernaan mengalami iritasi dan peradangan. Inflamasi ini kemudian dapat berujung pada beberapa penyakit, seperti tukak lambung, tukak duodenum, sakit maag, nyeri ulu hati, serta gangguan pencernaan.
Obat ini bekerja dengan menurunkan kadar asam berlebihan yang diproduksi oleh lambung sehingga rasa sakit dapat reda dan luka pada lambung perlahan-lahan akan sembuh. Selain mengobati, ranitidin juga dapat digunakan untuk mencegah munculnya gejala-gejala gangguan pencernaan akibat mengonsumsi makanan tertentu.
Tentang Ranitidin
Jenis obat | Obat penghambat reseptor H2 |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Menurunkan kadar asam lambung yang berlebihan |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak di atas umur 3 tahun dan dengan berat badan di atas 30 kg |
Bentuk obat | Tablet, kapsul, obat kunyah, bubuk, obat larut, cairan yang diminum atau disuntik |
Ranitidin tersedia dalam berbagai merek dan dapat digunakan dalam bentuk tablet, bubuk, dan cairan yang diminum maupun disuntik. Tetapi penggunaannya harus dengan resep dokter.
Peringatan:
- Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
- Tanyakan dosis ranitidin untuk anak-anak dengan dokter.
- Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal.
- Harap berwaspada bagi yang mengalami pendarahan, sulit menelan, muntah, dan penurunan berat badan tanpa alasan jelas.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Ranitidin
Dosis dan jangka waktu penggunaan ranitidin tergantung kepada kondisi yang diobati dan tingkat keparahannya. Pada umumnya ranitidin dikonsumsi sebanyak 300 mg per hari. Dosis ini bisa diminum sekaligus atau dibagi menjadi dua. Ranitidin bisa diberikan selama 2-12 minggu, tergantung pada kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Mengonsumsi Ranitidin dengan Benar
Ranitidin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama tiap hari.
Selama menggunakan obat ini, hindarilah konsumsi makanan atau minuman yang dapat memperparah gejala Anda agar keefektifan obat maksimal. Misalnya makanan pedas, cokelat, tomat, minuman keras, dan minuman panas, khususnya kopi. Anda juga dianjurkan untuk berhenti merokok karena merokok memicu produksi asam lambung. Mengurangi berat badan yang berlebihan juga akan membantu mengurangi gejala
Jika Anda tidak sengaja melewatkan jadwal minum ranitidin dan jadwal untuk dosis berikutnya tidak terlalu dekat, segeralah meminumnya. Jangan menggandakan dosis ranitidin untuk mengganti dosis yang sudah terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Ranitidin
Walau jarang, ranitidin berpotensi menyebabkan efek samping karena tubuh perlu menyesuaikan diri dengan obat yang dikonsumsi. Beberapa efek samping yang dapat terjadi antara lain:
- Muntah-muntah
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Sulit menelan
- Urin yang keruh
No comments:
Post a Comment