Thursday, July 16, 2015

Oksitosin

Obat oksitosin memiliki fungsi serupa dengan hormon oksitosin alami yang diproduksi tubuh. Obat ini berfungsi memicu atau memperkuat kontraksi pada otot rahim. Karena itu, oksitosin dapat digunakan untuk merangsang kelahiran dan menghentikan pendarahan setelah persalinan.
Pemberian oksitosin harus dilakukan oleh petugas medis. Penerapannya dapat melalui suntikan maupun infus.

Tentang Oksitosin

Jenis obatHormon neurohipofisis sintetis
GolonganObat resep
Manfaat
  • Memicu kontraksi pada rahim
  • Mengatasi pendarahan setelah proses persalinan
Dikonsumsi olehDewasa
Bentuk obatObat suntik
Peringatan
  • Bagi wanita yang sedang hamil atau menjalani persalinan, penggunaan oksitosin harus sesuai anjuran dan dengan pemantauan dokter.
  • Harap berhati-hati bagi yang berusia di atas 35 tahun, memiliki kontraksi rahim yang lemah, tidak merespons terhadap oksitosin, berisiko mengalami penggumpalan darah, pernah menjalani operasi caesar, menerima prostagladin melalui vagina dalam enam jam terakhir, serta menderita hipertensi, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan kardiovaskular, dan toksemia.
  • Oksitosin sebaiknya dihindari oleh ibu hamil yang tidak bisa melahirkan secara normal, misalnya karena memiliki panggul yang kecil, menderita plasenta previa, atau mengalami kontraksi rahim yang terlalu kuat.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis Oksitosin
Dalam persalinan, oksitosin umumnya diberikan melalui infus dengan dosis yang ditentukan oleh dokter per menit. Dosis akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan mungkin diubah seiring berjalannya proses persalinan. Dalam proses persalinan, pengaruh obat ini pada detak jantung bayi dalam kandungan juga harus dipantau.

Mengonsumsi Oksitosin dengan Benar

Oksitosin harus diberikan dengan dosis yang tepat sesuai yang dibutuhkan sehingga harus diberikan oleh petugas medis sesuai dengan anjuran dan pemantauan dokter.
Perhatikan isi kemasan oksitosin sebelum digunakan. Cairan oksitosin harus bening dan tanpa partikel. Jangan digunakan jika cairan telah berubah warna, berisi partikel, atau kemasannya bocor. Mintalah pada petugas medis untuk memberikan yang baru.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Oksitosin

Semua obat tentu memiliki efek samping, begitu juga dengan oksitosin. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat diberikan obat ini meliputi:
  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit kepala.
  • Kontraksi rahim yang berlebihan.

No comments:

Post a Comment