Thursday, July 16, 2015

Methylprednisolone

Methylprednisolone termasuk jenis obat kortikosteroid atau yang lebih dikenal dengan istilah steroid. Kinerja obat ini adalah menekan sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi gejala peradangan seperti pembengkakan, nyeri, dan ruam. Obat ini dapat digunakan untuk menangani peradangan atau inflamasi dalam berbagai penyakit, misalnya penyakit Crohn, kolitis ulseratif, alergiartritis reumatoidasma, serangan multiple sclerosis, serta jenis-jenis kanker tertentu.
Hands Of Woman Deformed From Rheumatoid Arthritis
Di samping itu, methylprednisolone juga dapat diberikan kepada pengidap kelainan hormon. Contohnya untuk penggantian hormon bagi orang dengan tubuh yang tidak bisa memproduksi steroid secara memadai.

Tentang Methylprednisolone

Jenis obatKortikosteroid
GolonganObat resep
ManfaatMeredakan inflamasi dan menangani gejala alergi
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Bentuk obatTablet dan suntik
Methylprednisolone tersedia dalam berbagai merek. Obat ini harus digunakan dengan resep dokter.
Peringatan:
  • Bagi anak-anak, wanita hamil dan yang sedang menyusui, sesuaikan dosis dan pemakaian dengan anjuran dokter.
  • Dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan.
  • Jika menggunakan methylprednisolone, Anda perlu memberi tahu dokter atau perawat sebelum menjalani penanganan medis apapun.
  • Harap berhati-hati bagi pengidap hipertensi, penyakit jantung, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes atau glaukomaosteoporosis, hipotiroidisme, epilepsi, infeksi, myastenia gravis dan infeksi seperti tuberkulosiscacar air, campak, dan herpes zoster.
  • Harap waspada bagi yang pernah mengalami serangan jantung, gangguan psikis,tukak lambung, gangguan inflamasi usus, penggumpalan darah, baru–baru saja menerima vaksin, serta mengalami kontak langsung dengan pengidap cacar air, campak, atau herpes zoster.
  • Peningkatan dan penurunan dosis perlu dilakukan secara berkala untuk menegah terjadinya efek samping dan gejala putus obat.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis Methylprednisolone
Dosis methylprednisolone sangat berbeda-beda pada tiap pasien. Faktor-faktor yang menentukan dosis methylprednisolone adalah kondisi kesehatan yang diobati, tingkat keparahannya, dan respons tubuh pasien terhadap pengobatan ini. Berat badan terutama pada pasien anak-anak juga diperhitungkan dalam menentukan dosis. Takaran yang methylprednisolone umumnya berkisar antara 4-48 mg per hari. Dosis obat ini biasanya akan direvisi ulang oleh dokter setelah beberapa waktu sesuai dengan respons tubuh terhadap methylprednisolone.
Peningkatan dan pengurangan dosis obat ini perlu dilakukan secara bertahap untuk mengurangi efek samping dan mencegah gejala putus obat.

Mengonsumsi Methylprednisolone dengan Benar

Methylprednisolone sebaiknya dikonsumsi dengan makanan atau setelah makan. Usahakan untuk mengonsumsi obat ini pada waktu yang sama tiap hari agar efeknya dalam tubuh maksimal.
Penggunaan methylprednisolone jangka panjang atau melebihi dosis dapat meningkatkan risiko terkena gangguan kelenjar adrenal. Karena itu, dosisnya harus sesuai anjuran dokter.
Jika membutuhkan vaksinasi atau konsumsi obat lain selama menggunakan obat ini, lakukanlah setelah mendiskusikannya dengan dokter.
Obat ini akan menurunkan kekebalan tubuh Anda, jadi tingkatkanlah kewaspadaan serta kebersihan Anda. Segera hubungi dokter jika Anda sakit atau terjadi kontak dengan orang yang menderita infeksi.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi methylprednisolone, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis methylprednisolone pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Methylprednisolone

Sama seperti obat lain, methylprednisolone juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa potensi efek samping yang umumnya terjadi adalah:
  • Mual dan muntah
  • Nyeri ulu hati
  • Sakit perut
  • Gangguan pencernaan
  • Lemas dan lelah
  • Berkeringat melebihi biasanya
  • Uring-uringan
  • Kecemasan dan depresi
  • Sulit tidur
  • Menstruasi yang tidak teratur
  • Kenaikan berat badan

No comments:

Post a Comment