Isoniazid merupakan salah satu obat yang digunakan untuk menangani penyakit tuberkulosis atau TBC. Obat ini biasanya dikombinasikan dengan obat TBC lainnya dalam satu tablet agar lebih praktis diminum tiap hari sehingga pasien tidak perlu minum beragam tablet.
TBC merupakan penyakit infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri dan isoniazid dinilai sebagai obat yang sangat efektif untuk mengatasinya. Namun terlepas dari keunggulannya tersebut, isoniazid juga kadang-kadang dapat merusak saraf periferal. Untuk mencegah hal itu, dokter biasanya akan meresepkan suplemen piridoksin pada penderita yang berisiko tinggi mengalami efek samping tersebut. Orang yang mengalami kerusakan saraf periferal akan mengalami gejala berupa rasa kesemutan dan mati rasa pada daerah kaki serta tangan.
Pengobatan TBC umumnya berlangsung dalam jangka waktu enam bulan. Seluruh obatnya, termasuk isoniazid, harus didapat melalui resep dokter.
Tentang Isoniazid
Jenis obat | Obat antituberkulosis |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Mengobati tuberkulosis atau TBC |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat | Tablet |
Peringatan
- Bagi wanita hamil dan menyusui, ikuti anjuran dokter.
- Pastikan Anda mengonsumsi obat untuk tuberkulosis secara teratur tiap hari untuk pemulihan yang sempurna.
- Tanyakan dosis isoniazid untuk anak-anak kepada dokter.
- Harap berhati-hati bagi penderita diabetes, epilepsi, HIV, gangguan hati, gangguan ginjal, gangguan darah porfiria, dan gangguan mental psikosis.
- Harap berhati-hati bagi yang metabolisme tubuhnya lambat dalam memproses isoniazid karena hal ini dapat memunculkan efek samping dari obat ini sendiri.
- Pastikan Anda makan yang cukup dan jauhi minuman keras selama mengonsumsi isoniazid.
- Tanyakan terlebih dahulu kepada dokter jika Anda akan menggunakan obat-obatan lain atau menjalani vaksinasi pada saat Anda sedang melakukan pengobatan dengan isoniazid.
- Jika terjadi reaksi alergi, segera temui dokter.
Dosis isoniazid
Isoniazid sebaiknya dikonsumsi setengah jam sebelum sarapan atau dua jam setelahnya agar penyerapannya oleh tubuh bisa optimal. Jika lupa, Anda bisa mengonsumsi isoniazid setengah jam sebelum waktu makan berikutnya. Berikut ini adalah takaran pemberian isoniazid untuk orang dewasa yang disesuaikan dengan berat badan.
Berat badan (dalam kilogram) | Dosis per hari (dalam gram) |
< 40 | 150 |
40 – 49 | 200 |
50 – 64 | 250 |
> 65 | 300 |
Untuk dosis anak-anak, tanyakan kepada dokter. Dosis biasanya diberikan pada kasus tertentu dengan mempertimbangkan tingkat keparahan penyakit, serta memperhitungkan berat badan anak.
Mengonsumsi isoniazid dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan isoniazid sebelum mulai mengonsumsinya.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi isoniazid pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi isoniazid, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Selain itu jangan menggandakan dosis isoniazid pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Jangan sembarangan menggunakan obat-obatan lainnya saat Anda sedang menjalani pengobatan dengan isoniazid tanpa memberi tahu dokter terlebih dahulu, karena dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping yang buruk.
Pastikan Anda tetap mengonsumsi isoniazid hingga batas waktu yang ditentukan oleh dokter, meski kondisi Anda terlihat sudah lebih baik. Hal ini untuk mencegah infeksi tuberkulosis datang kembali.
Pastikan untuk tetap rutin menemui dokter selama menjalani pengobatan dengan isoniazid agar dokter dapat mengetahui perkembangan kondisi Anda dan menyesuaikan dosis obat dengan kondisi Anda tersebut.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Isoniazid
Sama seperti obat-obat lain, isoniazid juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat anti TBC ini adalah:
- Otot terasa lemas.
- Tubuh terasa seperti kesemutan.
- Mual dan muntah.
No comments:
Post a Comment