Thursday, July 16, 2015

Omeprazole

Omeprazole adalah obat yang mampu menurunkan kadar asam yang diproduksi di dalam lambung.  Obat yang masuk ke dalam jenis penghambat pompa proton ini mengobati beberapa kondisi, yaitu nyeri ulu hati, penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD), dan infeksi H. Pylori yang menyebabkan tukak lambung. Selain itu, omeprazole juga dapat digunakan untuk mengobati sindrom Zollinger-Elision.
omeprazole-alodokter

Tentang Omeprazole

Jenis obatPenghambat pompa proton
GolonganObat resep
Manfaat
  • Mengurangi produksi asam lambung
  • Mencegah dan mengobati gangguan pencernaan atau nyeri ulu hati, tukak lambung, sindrom Zollinger-Ellison, penyakit asam lambung atau GERD
  • Salah satu langkah pengobatan infeksi bakteri H. Pylori
  • Mengurangi asam lambung selama operasi
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Bentuk obatTablet, kapsul, obat larut dan suntik
Beberapa tablet dan kapsul omeprazole harus ditelan utuh-utuh dan beberapa lainnya bisa dicampur dengan air untuk mempermudah proses konsumsi. Bacalah aturan penggunaan omeprazole pada petunjuk yang tertera di dalam kemasan.

Peringatan:

  • Bagi anak-anak, wanita hamil dan yang sedang menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
  • Harap berhati-hati menggunakan omeprazole jika menderita penyakit hati, mempunyai kadar kalsium tubuh yang rendah atau gangguan tulang.
  • Tanyakan pada dokter sebelum mengonsumsi omeprazole jika mengalami kesulitan menelan, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, mual, dan pendarahan.
  • Jika terjadi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Omeprazole

Dosis omeprazole akan disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan. Berikut adalah dosis omeprazole secara umum menurut kondisi yang diobati.
KondisiDosis per hari (sebelum makan)
Gangguan pencernaan/nyeri ulu hati20mg
Tukak lambung40 mg
Tukak usus halus20 mg
Penyakit asam lambung atau GERD10-40 mg
Infeksi H. Pylori20-40 mg
Sindrom Zollinger Ellison60-120 mg
Esofagitis atau radang kerongkongan20 mg
Bagi pasien anak-anak, selain kondisi, dokter akan mempertimbangkan usia serta berat badan mereka dalam menentukan dosis omeprazole. Untuk informasi lebih lengkap mengenai dosis omeprazole untuk anak, tanyakan pada dokter.

Mengonsumsi Omeprazole dengan Benar

Sebelum menggunakan omeprazole, perhatikan informasi yang diberikan oleh dokter terkait obat ini atau baca informasi yang tertera di dalam kemasan agar Anda bisa mengetahui aturan pakai serta efek samping obat ini. Hindari pemakaian omeprazole lebih dari 4 minggu tanpa membicarakannya dengan dokter.
Omeprazole dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, tapi lebih baik untuk dikonsumsi sebelum makan.
Telanlah tablet dan kapsul omeprazole dengan air dan jangan mengunyahnya. Hal ini bertujuan agar omeprazole dapat terserap seutuhnya oleh tubuh. Jika Anda termasuk orang yang kesulitan menelan, tersedia omeprazole dalam bentuk obat larut.
Konsumsilah omeprazole sesuai takaran dosis dan frekuensi yang ditetapkan oleh dokter. Jika Anda tanpa sengaja melewatkan satu dosis konsumsi, segera konsumsi dosis yang tertinggal tersebut begitu Anda ingat. Tapi jika sudah sangat mendekati jadwal minum obat berikutnya, jangan mengonsumsi dua dosis sekaligus.
Konsumsilah makanan dalam porsi-porsi kecil. Porsi terlalu besar dapat menekan lambung sehingga terlalu banyak asam lambung yang diproduksi. Hindarilah makanan atau minuman yang dapat memperburuk gejala penyakit lambung Anda, seperti cokelat, tomat, daun mint, kopi, dan alkohol. Menurunkan berat badan juga dapat membantu mencegah naiknya asam lambung sehingga meringankan gejala gangguan pencernaan.
Berhenti atau batasi kebiasaan merokok, karena merokok juga meningkatkan produksi asam lambung.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Omeprazole

Omeprazole jarang menyebabkan efek samping pada penggunanya. Jika pun ada, biasanya efek samping akan membaik setelah penyesuaian tubuh terhadap obat ini.
Efek samping omeprazole yang berpotensi terjadi:
Segera temui dokter jika efek samping yang Anda alami tidak kunjung hilang atau bahkan makin parah.

No comments:

Post a Comment