Hydrocortisone adalah salah satu obat kortikosteroid oles yang termasuk ringan. Obat ini bekerja dengan mengurangi inflamasi, kemerahan, serta gatal-gatal pada kulit.
Kortikosteroid oles ini biasanya digunakan bersamaan dengan pelembap emolien saat serangan eksim dan dermatitis terjadi. Tetapi hydrocortisone hanya dapat meredakan gejala inflamasi dan bukan untuk menyembuhkan atau menangani penyebab dasarnya.
Selain eksim dan dermatitis, obat ini juga dapat mengatasi iritasi pada kulit akibat gigitan serangga atau alergi.
Tentang Hydrocortisone
Jenis obat | Kortikosteroid |
Golongan | Obat resep |
Manfaat |
|
Digunakan oleh | Dewasa dan anak-anak berusia 10 tahun ke atas |
Bentuk | Obat oles |
Hydrocortisone tersedia dalam berbagai merek dan harus digunakan dengan resep dokter.
Peringatan:
- Wanita hamil dilarang menggunakan hydrocortisone karena dapat membahayakan bayi dalam kandungan. Jika harus digunakan, pastikan dilakukan di bawah pengawasan dokter.
- Bagi wanita yang sedang menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.
- Anak-anak di bawah 10 tahun dilarang menggunakan hydrocortisone kecuali atas resep dokter.
- Jangan dioleskan pada luka terbuka dan kulit yang terinfeksi.
- Hindari penggunaan pada wajah (khususnya di sekitar mata) serta bagian anus dan genital.
- Jangan digunakan lebih dari satu minggu, kecuali di bawah pengawasan dokter.
- Jangan membungkus bagian kulit yang sudah diolesi hydrocortisone.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Hydrocortisone:
Takaran penggunaan hydrocortisone tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahan gejala.
Oleskan krim atau salep hydrocortisone secukupnya lalu ratakan. Jangan mengoleskan terlalu banyak atau tebal karena akan menyebabkan efek samping seperti penipisan kulit. Lakukan sebanyak 1-2 kali sehari pada kulit yang mengalami inflamasi. Frekuensi maksimal penggunaannya adalah dua kali sehari.
Menggunakan Hydrocortisone dengan Benar
Gunakanlah hydrocortisone sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan.
Oleskan hydrocortisone secukupnya sampai rata dengan kulit. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.
Hentikan pemakaian hydrocortisone saat gejala sudah hilang sepenuhnya. Batas waktu maksimal penggunaan obat oles ini adalah satu minggu.Hubungi dokter jika gejala tidak kunjung berkurang setelah satu minggu.
Hindari menutup bagian yang sudah diolesi hydrocortisone dengan kain, plester, atau kain kasa. Hal ini dapat meningkatkan penyerapan obat oleh kulit sehingga dapat mempertinggi potensi efek samping.
Jika Anda menggunakan lebih dari satu obat oles, tanyakanlah pada dokter cara mengombinasikannya. Contohnya, gunakan pelembap emolien terlebih dulu dan tunggulah sekitar 15 menit sebelum mengoleskan hydrocortisone.
Bagi Anda yang mengalami dermatitis atau eksim, pastikan untuk menggunakan amolien setiap hari setelah selesai menggunakan hydrocortisone.
Hydrocortisone sebaiknya tidak digunakan pada bagian wajah, kecuali jika dianjurkan oleh dokter. Berhati-hatilah agar tidak tertelan atau terkena mata.
Jika Anda menggunakan obat ini untuk mengatasi psoriasis, ikuti petunjuk pemakaian dari dokter. Kortikosteroid ini tidak dianjurkan untuk ruam-ruam psoriasis yang berukuran besar karena dapat memicu kambuhnya gejala.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Hydrocortisone
Semua obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk hydrocortisone. Penggunaan hydrocortisone terutama yang jangka panjang (lebih dari empat minggu) dapat menyebabkan efek samping yang permanen pada kulit, seperti stretch mark, lebam, perubahan warna kulit, atau munculnya pembuluh darah halus di permukaan kulit.
Segera hentikan pemakaian obat dan temui dokter jika Anda mengalami efek samping, seperti ruam-ruam, kulit kemerahan dan gatal-gatal, serta gejala yang bertambah parah.
No comments:
Post a Comment