Aminofilin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati beberapa penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit paru-paru kronis. Selain itu, obat ini juga dapat meredakan gejala-gejala penyakit, seperti sesak napas, mengi, dan batuk-batuk.
Aminofilin yang merupakan golongan bronkodilator ini bekerja dengan cara membuka saluran pernapasan di dalam paru-paru, sehingga udara dapat mengalir dengan lancar dan penggunanya dapat bernapas dengan lega.
Tentang Aminofilin
Jenis obat | Bronkodilator santin |
Golongan | Obat resep |
Manfaat | Mengobati penyakit pernapasan, seperti asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronis |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Bentuk obat | Tablet dan suntik |
Peringatan:
- Bagi wanita yang sedang hamil, sesuaikan dosis dan penggunaan aminofilin dengan anjuran dokter. Sedangkan untuk wanita yang sedang menyusui disarankan untuk tidak mengonsumsi obat ini.
- Harap berhati-hati jika menderita demam, tukak lambung, hipertiroidisme, gangguan hati, gangguan jantung, epilepsi, porfiria, dan hipertensi.
- Harap waspada bagi perokok, peminum alkohol, dan bagi mereka yang sedang menggunakan inhaler atau obat-obatan lainnya.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Aminofilin
Untuk orang dewasa, dosis yang digunakan berkisar antara 225 mg hingga 350 mg sebanyak dua kali dalam sehari. Dosis akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit dan kondisi kesehatan pasien. Dosis akan diubah atau disesuaikan seiring respons pasien terhadap obat.
Sedangkan bagi pasien anak-anak, dosis yang diberikan adalah 12 mg untuk tiap satu kg berat badan mereka (12 mg/kg) sebanyak dua kali dalam sehari. Untuk kasus asma kronis, dosis bisa diberikan sebanyak 13-20 mg/kg sebanyak dua kali dalam sehari. Sebaiknya jangan memberikan aminofilin pada anak-anak yang memiliki berat badan kurang dari 40 kg.
Mengonsumsi Aminofilin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan aminofilin sebelum mulai mengonsumsinya.
Telanlah tablet aminofilin dengan disertai air minum dan jangan mengunyah atau menghancurkannya terlebih dahulu. Obat ini bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, sebanyak dua kali dalam sehari atau pada pagi dan malam hari.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya, yaitu 12 jam. Usahakan untuk mengonsumsi aminofilin pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi aminofilin, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika belum lewat lebih dari 4 jam dari waktu dosis minum. Jangan menggandakan dosis aminofilin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Aminofilin merupakan obat yang digunakan untuk jangka panjang. Oleh sebab itu jangan berhenti mengonsumsi obat ini sebelum bertanya terlebih dahulu pada dokter.
Jangan merokok atau minum alkohol selama menjalani pengobatan dengan aminofilin. Zat yang terkandung di dalam rokok atau alkohol dapat mengubah reaksi tubuh terhadap obat ini, dan dikhawatirkan akan mengurangi kinerjanya atau bahkan menyebabkan efek samping.
Jika gejala belum juga membaik setelah beberapa hari mengonsumsi aminofilin atau bahkan bertambah buruk, segera temui dokter yang meresepkannya.
Selama mengonsumsi obat ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter secara regular agar tes darah dapat dilakukan. Tes darah dilakukan untuk memastikan tingkat obat ini di dalam tubuh tidak terlalu tinggi dan memeriksa kadar potasium darah.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Aminofilin
Sama seperti obat-obat lain, aminofilin juga berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang biasa terjadi setelah mengonsumsi obat ini antara lain:
- Detak jantung meningkat
- Gelisah
- Gemetar
- Gangguan tidur
- Mual
- Sakit kepala
- Sakit perut
No comments:
Post a Comment